(Berita Mingguan GITS 15 Februari 2020, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari “What’s the Right Age for a Child to Get a Smartphone,” New York Times, 20 Juli 2016: “Tidak lama yang lalu, banyak orang tua yang bertanya-tanya, pada usia berapakah mereka patut memberikan anak mereka akses penuh kepada kunci mobil. Zaman sekarang ini, orang tua menghadapi pertanyaan yang lebih sulit dijawab: pada usia berapakah seorang anak patut memiliki sebuah smartphone? Topik ini sedang semakin banyak diperdebatkan, dan anak-anak mendapatkan smartphone pada usia yang semakin muda. Rata-ratanya, anak-anak mendapatkan smartphone mereka pada sekitar usia 10 tahun, menurut agensi riset Influence Central, dan ini menurun dari usia 12 tahun pada tahun 2012. Bagi sebagian anak, kepemilikan smartphone bermula bahkan lebih awal lagi – termasuk ada yang kelas dua dengan usia 7 tahun, menurut para ahli keamanan internet. … ‘Semakin lama anda bisa menutup kotak Pandora ini, semakin baik anda,’ kata Jesse Weinberger, seorang pembicara keamanan internet yang berbasis di Ohio, yang memberikan presentasi kepada para orang tua, sekolah, dan petugas penegak hukum. ‘Tidak ada interaksi dengan dunia gelap jika tidak memiliki barang ini.’ … Ms. Weinberger, yang menulis buku panduan keamanan smartphone dan internet, The Boogeyman Exists: And He’s in Your Child’s Back Pocket, mengatakan bahwa dia mensurvei anak-anak dalam waktu 18 bulan terakhir, da menemukan, bahwa rata-rata, sexting (mengirim foto seksual diri sendiri) dimulai di kelas 5, konsumsi pornografi dimulai ketika anak berusia 8 tahun, dan kecanduan pornografi dimulai pada usia 11.”