(Berita Mingguan GITS 7 Maret 2020, sumber: www.wayoflife.org)
Baru-baru ini saya menerima pertanyaan berikut: “Saya sudah lama memikirkan pertanyaan ini … bisakah seorang anak bertobat? … Saya mengundang Yesus masuk ke dalam hati saya waktu saya berumur tujuh tahun. Saya tidak ingat ada pertobatan. Saya ingat mengatakan bahwa saya orang berdosa, tetapi saya tidak ingat ada perubahan besar. Jadi apakah saya tidak diselamatkan? … Ada banyak tahun kemudian yang saya habiskan dalam kehidupan yang berpusat diri sendiri, tetapi saya selalu kembali lagi setelah jangka waktu berkelana itu. Juga ada waktu-waktu keraguan. Jadi saya harus bertanya, bisakah seorang anak bertobat?
JAWABAN BRO. CLOUD: Seorang anak yang sudah cukup usia untuk memahami pertobatan dan Injil, dan iman yang menyelamatkan, bisa bertobat. Tetapi kita harus sangat bijak mengenai penginjilan terhadap anak, seperti yang kami jelaskan dalam tulisan “Careful Child Evangelism.” Di sana kami memberikan 11 usulan: 1. Penuhi pikiran mereka dengan Firman Tuhan (2 Tim. 3:15; Ibr. 4:12; Maz. 19:7; 119:130). 2. Ajari mereka tentang Injil, dan ajari mereka, dan ajari mereka (Rom. 1:16; 1 Kor. 15:3-4). 3. Tekankan tentang pertobatan (Luk. 17:3; Kis. 17:30; 20:21). 4. Jangan memaksa mereka. 5. Disiplinkan mereka. 6 Berdoa, berdoa, berdoa (Yak. 5:16). 7. Perhatikan dan cari adanya kerja Roh Kudus yang meyakinkan dan menarik mereka (Yoh. 12:32; 16:7-11). 8. Jika seorang anak membuat pengakuan iman diselamatkan oleh Kristus, dorong dia untuk mencari Tuhan dan kehendakNya (2 Tim. 2:19). 9. Beri perhatian kepada bukti-bukti alkitabiah adanya keselamatan dalam kehidupan anak tersebut (kami memberikan lima bukti utama). 10. Biarkan Allah yang mengkonfirmasi kepada anak-anak tersebut bahwa mereka diselamatkan (Rom. 8:15-16; Gal. 4:6). 11. Jika anak tersebut kemudian hari menyatakan keraguan tentang keselamatan, kuatkan dia untuk menyelesaikan itu dengan Tuhan. Lihat https://www.wayoflife.org/reports/careful-child-evangelism.php