(Berita Mingguan GITS 28 November 2020, sumber: www.wayoflife.org)
Seorang gembala sidang terkenal dari Hillsong, Carl Lentz, yang dijuluki “Apostle of Cool” (Rasul Keren?), dipecat pada tanggal 4 November karena perzinahan. Hillsong adalah sebuah megachurch di Sydney, Australia, yang beberapa tahun belakangan meluas dan mendirikan cabang-cabang di banyak belahan dunia. Dulunya mereka terafiliasi dengan Sidang Jemaat Allah (Assembies of God), namun saat ini mereka adalah denominasi independen dengan cabang di 28 kota besar dunia. Semuanya ada di bawah pengarahan dari gereja induk, Hillsong di Sydney, dan pengawasan dari Brian Houston dan suatu dewan penatua. Hillsong juga adalah salah satu penerbit lalu-lagu Christian Contemporary Music yang paling berpengaruh. Carl Lentz dan istrinya, Laura, adalah sesama gembala dari Hillsong New York, sebuah gereja “hyper-cool” yang bisa berbangga memiliki beberapa celebrity sebagai anggota atau simpatisan, termasuk bintang pop Justin Bieber, yang pada tahun 2014 dibaptis oleh Carl Lentz di bak mandi seorang pemain basketball profesional. Perzinahan yang terjadi ini tidak terlalu mengagetkan jika dilihat dari kacamata gaya hidup pribadi Lentz dan sejarah serta karakter dari Hillsong. Pada tahun 2002, Frank Houston (ayah dari Brian Houston), pendiri dari Hillsong Sydney, dipecat karena melakukan pelecehan seksual terhadap seorang bocah lelaki, dan pada tahun 2015, komisi kerajaan menegur Brian karena menutup-nutupi immoralitas ayahnya. Pada tahun 2001, salah satu gembala Hillsong Sydney, Bobbie Houston, menerbitkan suatu seri rekaman pengajaran seksual yang eksplisit, yang diberi judul Kingdom Women Love Sex. Pada bulan Mei 2016, Hillsong New York menyelenggarakan Konferensi Wanita Hillsong, dan dalam acara tersebut muncul para “cheerleaders” yang berpakaian minim, seorang peniru Elvis, seorang “koboi telanjang” yang hanya memakai topi koboi, sepatu, dan gitar. Koboi tersebut adalah gembala pelayanan remaja dari Hillsong New York, Diego Simla. Pada tahun 2014, dalam sebuah wawancara dengan CNN, Laura Lentz berbicara tentang isu homoseksualitas dengan berkata: “Bukanlah porsi kita untuk mengatur bagaimana orang harus hidup, itu adalah perjalanan mereka sendiri.” Pada tahun 2017, Lentz dan Bieber difoto sedang berada di New Zealand dan minum sampai mabuk dan berpesta di sebuah kedai bir. Belakangan pada tahun itu, Lentz menolak untuk menyerang aborsi sebagai dosa, dengan berkata: “Allah adalah hakimnya. Manusia hanya harus mengikuti keyakinan sendiri” (“Hillsong Pastor,” ChristianHeadlines.com, 7 Nov. 2017). Pada tahun 2019, Yelp mengidentifikasi Hillsong Los Angeles sebagai salah satu dari “top ten” gereja yang bersahabat dengan gay di kota tersebut. “Hal ini memberitahu kita sesuatu tentang Hillsong. Seorang homoseksual bisa masuk, duduk, dan dihiburkan, tanpa hati nurani mereka ditusuk oleh khotbah akan Injil yang alkitabiah dan seruan untuk bertobat dari dosa-dosa dan datang kepada Kristus” (“Hillsong Listed in Top Ten,” Reformationcharlotte, 3 Sept. 2019). Pada bulan Juni 2020, Lentz dengan bangga memposting video anak putrinya sedang berteriak-teriak marah pada polisi dalam sebuah demonstrasi Black Lives Matter di New York City. “Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng” (2 Tim. 4:3-4).