(Berita Mingguan GITS 14 November 2020, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari “JD Greear Says,” Reformation Charlotte, 29 Okt. 2020: “JD Greear, presiden dari Konvensi Baptis Selatan (Southern Baptist Convention, atau SBC) – seorang yang menyerang orang-orang Baptis Selatan sebagai rasis dan penganut supremasi kulit putih, menyerukan agar orang-orang Kristen berdiri untuk hak-hak LGBTQ, dan juga memakai seorang wanita yang pro-aborsi untuk memimpin pembelajaran Alkitab di gerejanya, dan juga mengatakan bahwa orang-orang yang mengikuti Yesus akan memikirkan tentang ‘hak imigran’ ketika sedang di kotak pemilihan umum – dia mengumumkan bahwa Gereja dikutuk seperti Meroz karena tidak memperjuangkan ‘keadilan rasial’ dan ‘keadilan gender.’ Greear baru-baru ini mengeluh dalam sebuah khotbah bahwa orang-orang Kristen hari ini, sama seperti orang-orang Kristen pada zaman perbudakan Amerika dulu, sangatlah malas mengenai keadilan, karena, katanya, hal itu tidak ‘mempengaruhi mereka sedang langsung.’ ‘Entah kita bicara tentang keadilan rasial atau keadilan gender atau apapun juga yang lain,’ dia menegaskan, ‘tragisnya … sering ada kemalasan dalam gereja … karena ketidakadilan itu tidak langsung mempengaruhi kita yang duduk di tempat-tempat hak istimewa. Seperti Meroz, itu tidak mempengaruhi orang-orang kita.’ Tentu saja dia tidak menjelaskan dengan gamblang apa itu ‘keadilan gender,’ namun website Gender Justice U.S. mendefinisikannya sebagai ‘suatu duia di mana semua orang dapat berkembang tak peduli gender, ekpresi gender, atau orientasi seksual mereka.’ Dan karena Greear telah menyerukan agar orang Kristen membela hak-hak gay dan bahwa menggunakan ‘kata ganti yang disenangi’ oleh kaum transgender adalah bentuk ‘keramahan kata ganti’ dan dia percaya bahwa dia harus melakukan itu, kita bisa menarik kesimpulan mengenai apa yang dimaksud Greear mengenai istilah ini.”
EDITOR: Betapa kacaunya kalau presiden suatu denominasi sudah menyimpang begitu jauh dari Alkitab.