(Berita Mingguan GITS 13 Maret 2021, sumber: www.wayoflife.org)
Bethany Christian Services, agensi Kristen untuk pengadopsian anak terbesar di Amerika, telah mengumumkan bahwa mereka sekarang terbuka untuk menempatkan anak-anak pada orang tua sesama jenis. Empat tahun lalu, negara bagian tempat markas Bethany, yaitu Michigan, menuntut agar agensi tersebut menempatkan anak-anak pada orang tua LGBT untuk pemeliharaan dan adopsi. Ini adalah hasil dari serangkaian gugatan hukum yang diajukan pada tahun 2017 oleh American Civil Liberties Union (ACLU), untuk memaksa “agensi-agensi yang berbasiskan agama” untuk melayani keluarga LGBT. Bethany memilih untuk tunduk kepada pemerintah daripada kepada Firman Allah. Sekarang agensi tersebut telah melebarkan keputusan tersebut ke semua dari 35 negara bagian di mana mereka beroperasi. Presiden Bethany, Chris Pulasky, memberitahu para pekerja mereka bahwa “Bethany tetap teguh pada iman Kristiani” (“Bethany Christian,” Christianity Today, 1 Mar. 2021). Tetapi itu tidak mungkin. Dalam Roma 1:26-28, iman Kristen menyebut homoseksualitas sebagai sesuatu yang keji bagi Allah, dan dalam 1 Korintus 6:9-11, menyebutnya dosa yang harus ditinggalkan dalam keselamatan. Ketika diharuskan untuk memilih apakah akan menaati hukum manusia atau hukum Allah, para Rasul Kristus “menjawab, katanya: “Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia” (Kis. 5:29). Itu baru kesetiaan sejati kepada “iman Kristen.”
Editor: Banyak orang Kristen berkata bahwa kita harus tunduk kepada pemerintah. Itu adalah benar, karena pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah kepada para penjahat. Oleh sebab itulah orang Kristen taat peraturan lalu lintas, membayar pajak, tidak melakukan kriminalitas, menuruti undang-undang, dan banyak lainnya. Tetapi, ingat bahwa orang Kristen menaati pemerintah karena Allah, yaitu karena pemerintah adalah “hamba Allah.” Ketika pemerintah memaksa sesuatu yang tidak sesuai dengan prinsip Allah, maka ia bukan lagi hamba Allah, dan setiap orang percaya harus memilih untuk lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia. Jika pemerintah memaksa orang Kristen untuk menormalkan LGBT, kita harus menolak. Jika pemerintah melarang untuk menginjil, kita harus menolak. Jika pemerintah melarang untuk berjemaat, kita harus menolaknya. Kesetiaan orang Kristen adalah kepada Allah, dan dari sana mengalir juga ketundukan kepada otoritas lainnya, seperti rakyat kepada pemerintah, anak kepada orang tua, hamba kepada tuan, dan istri kepada suami. Ketundukan kepada otoritas-otoritas lain ini tidak boleh mengatasi ketundukan kita kepada Allah sendiri.