Mata Kita yang Menipu

Berikut ini dari CreationMoments.com, 30 April 2021: “Apakah matamu pernah mempermainkanmu? Mata kita secara teratur mempermainkan kita dengan bantuan otak kita. Penelitian berulang menunjukkan bahwa gambar yang kita lihat tidak persis sama dengan yang dilihat mata kita. Mata dan otak kita bekerja sama untuk membangun gambar yang kita sebut penglihatan. Ini terjadi bukan karena mata kita ingin menipu kita. Justru kebanyakan kali mata kita bekerja untuk membantu kita. Dengan bekerjasama, otak dan mata kita menambahkan detil-detil logis pada gambar yang kita lihat. Masing-masing dari kita memiliki titik buta dalam penglihatan kita karena tidak ada sel penglihatan di lokasi saraf optik. Daripada menunjukkan kepada kita titik kosong pada titik buta di bidang penglihatan kita, otak kita menciptakan gambar dari detil-detil di sekitarnya. Otak anda melakukan trik yang sama saat anda mengoreksi naskah anda yang sudah selesai. Sementara orang lain masih dapat menemukan kesalahan ketik, anda mungkin tidak. Otak anda sudah tahu apa yang anda mau katakan dan secara otomatis menunjukkan versi yang diperbaiki, membuat banyak kesalahan pengetikan anda tidak terlihat oleh anda sendiri. Biji mata anda dapat mengungkapkan pikiran Anda. Studi menunjukkan bahwa ketika melihat adegan yang tidak menyenangkan, biji mata (Inggris: pupil) akan mengecil. Adegan yang menyenangkan atau menarik menyebabkan biji mata terbuka lebih lebar. Charles Darwin pernah menulis, ‘Untuk mengandaikan bahwa mata, dengan semua kecanggihannya yang tak ada bandingannya untuk menyesuaikan fokus pada jarak yang berbeda, untuk menerima jumlah cahaya yang berbeda, dan untuk mengoreksi aberasi sferis dan kromatik, dapat dibentuk oleh seleksi alam, tampaknya, saya dengan bebas mengakui, tidak masuk akal dalam tingkat yang setinggi mungkin.’ Kita tidak sering setuju dengan Charles Darwin, tetapi kali ini kita setuju! Pengarang: Paul A. Bartz. Ref: McCutcheon, M. 1989, Kompas di Hidung Anda, Los Angeles: Jeremy P. Tarcher.”

This entry was posted in Science and Bible. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *