Sumber: www.wayoflife.org
Konferensi COP27 PBB di Mesir, 6-18 November, adalah peristiwa besar terbaru dalam dorongan global untuk langkah ekstrim untuk menghentikan “perubahan iklim akibat ulah manusia.” COP adalah singkatan dari Conference for Party, mengacu pada negara-negara yang telah menandatangani Konvensi PBB tentang Perubahan Iklim. Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin akan berbicara kepada 40.000 peserta. Mungkin Putin akan menegaskan bahwa penghancuran besar-besaran di Ukraina adalah baik untuk iklim. Perubahan iklim akibat ulah manusia adalah mitos modern yang telah diungkapkan oleh banyak ilmuwan, tetapi merupakan kendaraan yang sempurna untuk meningkatkan agenda PBB menuju satu pemerintahan dunia. PBB menginginkan kekuatan untuk memaksa negara-negara memenuhi tuntutannya: mengganti energi bahan bakar fosil yang dapat diandalkan dengan angin dan matahari yang tidak dapat diandalkan dan tidak mencukupi, mengganti mesin pembakaran internal dengan listrik, secara dramatis mengurangi penggunaan pupuk dan jumlah ternak, dll. (sehingga meningkatkan resiko kekurangan pangan dan kelaparan), menyediakan dana “kehilangan dan kerusakan” kepada negara-negara berkembang untuk kerugian yang diduga disebabkan oleh perubahan iklim (yaitu, topan, banjir), dan membayar miliaran dolar setiap tahun untuk Dana Iklim Hijau. (Selalu ikuti jejak uang.) Kefanatikan terhadap iklim ini adalah “penyembahan bumi.” Ini adalah histeria orang-orang yang tidak percaya pada Tuhan Pencipta yang Mahakuasa dan wahyu-Nya kepada umat manusia. Firman Tuhan memberi tahu kita bagaimana bumi dimulai dan bagaimana bumi akan berakhir, dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan perubahan iklim. Manusia tidak menciptakan bumi, dan manusia tidak dapat menyelamatkan bumi, meskipun sedang sekarat. Manusia bergantung pada Tuhan, satu-satunya yang memiliki kekuatan untuk menopang alam semesta.