Sumber; www.creationmoments.com (8 Februari 2023):
Menurut pemikiran evolusioner, manusia berasal dari makhluk mirip kera. Makhluk mirip kera ini berasal dari reptil melalui banyak tahapan. Demikian pula reptil pada akhirnya berasal dari ikan, melalui banyak tahapan. Evolusionis mengatakan bahwa dengan setiap tahapan besar, lebih banyak bagian ditambahkan ke otak. Perkembangan terakhir, dan yang terbesar dari semuanya, adalah penambahan korteks serebral. Menurut teori ini, salah satu bagian tertua dari otak adalah bagian yang jauh di dalam. Evolusionis menyatakan bahwa bagian otak ini, yang disebut basal ganglia, berasal dari masa reptil kita. Mereka menggambarkan bagian otak ini sebagai ‘primitif.’ Ia mengontrol hal-hal sederhana seperti gerakan dan memori spasial. Ini adalah fungsi dasar yang dibutuhkan oleh reptil. Tentu saja, pandangan evolusioner bahwa basal ganglia itu primitif tidak pernah diteliti secara ilmiah. Kemudian peneliti mulai meneliti cara kerja basal ganglia. Mereka telah menyimpulkan bahwa struktur-struktur bagian dalam otak yang dianggap primitif sebenarnya cukup canggih. Faktanya, apa yang disebut struktur reptil ini menyaingi korteks serebral dalam hal kecanggihan. Struktur ini menerima masukan dari seluruh bagian korteks. Dan semua bahan kimia saraf yang ditemukan di tempat lain di tubuh juga ditemukan di struktur ini. Dengan kata lain, sama sekali tidak ada bukti bahwa bagian-bagian ini primitif. Sekali lagi penelitian ilmiah tidak menemukan apa yang diharapkan para evolusionis. Otak manusia tidak berkembang dengan cara menambahkan bagian-bagian pada otak reptil. Otak manusia khusus diciptakan hanya untuk manusia. REF.: Miller, Julie Ann. 1985. ‘Inti otak yang dalam mengundang kekaguman,’ Science News, v. 128, 9 November. hal. 297.”