Penobatan Raja Inggris Menampilkan Pemimpin Buddha, HIndu, Yahudi, Muslim, dan Sikh

Sumber: www.wayoflife.org

Charles III, raja Inggris yang baru dinobatkan, adalah kepala Gereja Inggris yang sudah jauh menyimpang kepada kesesatan. Dia tidak pernah membuat pengakuan iman pribadi kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Dia adalah seorang aktivis lingkungan radikal yang melayani makhluk lebih dari Sang Pencipta. Dia berpegang pada mitos perubahan iklim buatan manusia (termasuk mendorong depopulasi global) sambil menolak Alkitab sebagai Firman Tuhan yang sempurna. Penobatannya pada tanggal 6 Mei menampilkan seorang kardinal Katolik Roma, ditambah para pemimpin Buddha, Hindu, Yahudi, Muslim, dan Sikh, bukan sebagai tamu tetapi sebagai peserta aktif (“The Last Christian King?” Religion News Service, 5 Mei 2023).
“Ini adalah pertama kalinya dalam hampir 500 tahun para uskup Katolik hadir pada Penobatan, sangat kontras dengan 70 tahun yang lalu, ketika umat Katolik tidak diizinkan menghadiri kebaktian apa pun di gereja Protestan” (“Catholic Cardinal,” Zenit.org , 6 Mei 2023). Perdana Menteri Rishi Sunak yang beragama Hindu membaca sebuah bagian Kitab Suci. Para petinggi Gereja Inggris mengklaim bahwa Kerajaan Inggris adalah kerajaan Kristus. Bahkan hari ini, ketika kerajaan Inggris sudah tidak memangku otoritas lagi, raja diberikan bola (globe) dan tongkat kerajaan dengan kata-kata dari Uskup Agung Canterbury, “Terima bola ini, yang diletakkan di bawah salib, dan ingat selalu kerajaan dunia ini telah menjadi kerajaan Tuhan kita, dan Kristusnya.”
Sudah sangat lama sejak seorang Uskup Agung Canterbury memercayai Injil Yesus Kristus. Pada tahun 1953, William Temple, dalam bukunya Nature and God, berkata, “… tidak ada yang namanya kebenaran yang diwahyukan.” Pada tahun 1961, Michael Ramsey berkata, “Surga bukanlah tempat untuk orang Kristen saja. … Saya berharap untuk melihat banyak ateis masa kini di sana” (London Daily Mail, 2 Oktober 1961). Pada tahun 1982, Robert Runcie berkata bahwa dia adalah seorang agnostik tentang mengapa Yesus menderita di kayu salib (Sunday Times Weekly Review, London, 11 April 1982). Pada tahun 1996, George Carey mengecam “fundamentalis” yang menempatkan Alkitab “di atas dan di luar penyelidikan manusia” (Christian News, 9 Desember 1996). Jajak pendapat YouGov yang dilakukan pada Agustus-September 2014 menemukan bahwa 17% pejabat gereja Anglikan di Inggris tidak percaya pada Tuhan yang berpribadi. Pada Januari 2020, Justin Welby meminta maaf atas keputusan yang diterbitkan oleh Dewan Uskupnya sendiri yang menyatakan bahwa seks harus dibatasi pada pernikahan heteroseksual. Britannia tidak mempertobatkan dunia; dunia yang telah mengubah Britannia.

This entry was posted in General (Umum). Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *