Sumber: www.wayoflife.org
Pada tanggal 30 September 2023, Thomas Schirrmacher, sekretaris jenderal dari World Evangelical Fellowship (Persekutuan Injili Dunia), bergandengan tangan dengan Paus dalam usaha doa ekumenis di Vatikan. 3.000 peserta dari acara “Bersama–Mengumpulkan Umat Allah” mencakup umat Roma Katolik, Ortodoks, Anglikan, Lutheran, Presbiterian, Metodis, Pantekosta, dan lain-lain. Para pemimpin yang berpartisipasi termasuk Bartholomew I (Patriark Konstantinopel), Justin Welby (Uskup Agung Canterbury), Anne Burghardt (Sekretaris Jenderal, Federasi Lutheran Dunia), Jong Chun Park (Presiden, Dewan Metodis Dunia), Elijah Brown (Sekretaris Jenderal, Aliansi Baptis Dunia ), dan William Wilson (Presiden, Persekutuan Pantekosta Dunia). Pertemuan tersebut menampilkan Misa Katolik Roma yang mempromosikan ajaran sesat bahwa Kristus dikorbankan kembali pada mezbah Roma. (Lihat Konsili Vatikan II: Dokumen Konsili dan Pasca Konsili, Konstitusi Liturgi Suci, Instruksi tentang Penyembahan Misteri Ekaristi, Pendahuluan, C 1,2, hal. 108.) “Mengumpulkan Umat Allah” adalah sebuah intipan sekilas tentang “gereja esa-sedunia” yang masih dalam tahap bayi saat ini. Aliansi Injili Italia (AEI) mengeluarkan peringatan berikut: “Begitu Anda berdoa di depan umum bersama Paus, di alun-alun Santo Petrus, di depan potret Maria, sambil menerima pesan kesatuan spiritual dengan para pemimpin liberal dan ortodoks, maka perbedaan-perbedaan Anda menjadi tidak berarti lagi, menjadi sekunder. Identitas Injili terserap hilang ke dalam kesatuan ekumenis…” (“From Evangelical Unity to Ecumenical Unity: The Last Tumble of the WEF,” Evangelical Focus, 3 Oktober 2023). Istilah “injili” sudah tidak ada artinya lagi. “Injili” sekarang sudah mencakup berbagai macam injil palsu dan ajaran sesat yang menakjubkan.