Buletin Pedang Roh
Pedang Roh adalah buletin tri-bulanan kami. Di dalamnya terdapat pembahasan banyak isu-isu theologi, dan juga artikel-artikel yang membangun orang Kristen dan bersifat praktis. Silakan download tanpa biaya.
- Pedang Roh edisi ke-41: Nyatakan Apa yang Salah
- Pedang Roh edisi ke-42: Iblis Ikutan Beritakan Injil
- Pedang Roh edisi ke-43: Demo Tuhan dengan Doa?
- Pedang Roh edisi ke-44: Mereka Menyesatkan dan Disesatkan
- Pedang Roh edisi ke-45: Negara yang Diberkati dan Dikutuki Tuhan
- Pedang Roh edisi ke-46: Tubuh Tuhan di Dunia
- Pedang Roh edisi ke-47: Wabah Terdahsyat terhadap Kekristenan
- Pedang Roh edisi ke-48: Hebat Sekali Perempuan Itu
- Pedang Roh edisi ke-49: Kongres ke-8
- Pedang Roh edisi ke-50: Mengapa Hatimu Panas dan Mukamu Muram
- Pedang Roh edisi ke-51: Menghapus Hukuman Mati?
- Pedang Roh edisi ke-52: HUT XII & Natal 2007
- Pedang Roh edisi ke-53: Bahasa Roh / Lidah?
- Pedang Roh edisi ke-54: Imamat yang Rajani
- Pedang Roh edisi ke-55: Segambar & Serupa Allah
- Pedang Roh edisi ke-56: Enyahlah DaripadaKu…
- Pedang Roh edisi ke-57: Anda Mendekat ke Ujung Mana?
- Pedang Roh edisi ke-58: Antichrist’s One World Economy
- Pedang Roh edisi ke-59: Iblis Sedang Menghancurkan Gereja Tionghoa
- Pedang Roh edisi ke-60: Sinyal yang Salah
- Pedang Roh edisi ke-61: Siapakah Nama Sang Pencipta?
- Pedang Roh edisi ke-62: Awas! Injil Tipu Muslihat!
- Pedang Roh edisi ke-63: Saksi Jehovah? Saksi Yesus!
- Pedang Roh edisi ke-64: Menginjil Sambil Menggenggam Pedang?
- Pedang Roh edisi ke-65: Belilah Kebenaran
- Pedang Roh edisi ke-66: Unta Masuk Lubang Jarum
- Pedang Roh edisi ke-67: Graphe, Gereja Penuh Mujizat
- Pedang Roh edisi ke-68: Perempuan Boleh Khotbah di Graphe
- Pedang Roh edisi ke-69: Negara Itu Hamba Allah?
- Pedang Roh edisi ke-70: Penciptaan vs Evolusi
- Pedang Roh edisi ke-71: Belilah Kebenaran
- Pedang Roh edisi ke-72: Alkitab Kebenaran Absolut
- Pedang Roh edisi ke-73: Suhento Liauw Jadi Presiden
- Pedang Roh edisi ke-74: Gereja Anda Termasuk Kelompok Mana?
- Pedang Roh edisi ke-75: Sembarangan Menuduh Orang Lain Sesat
- Pedang Roh edisi ke-76: Ayah yang Sengaja Menelantarkan Anak
- Pedang Roh edisi ke-77: Pelayanan Wanita yang Menyenangkan Allah
- Pedang Roh edisi ke-78: Alkitab Adalah Dasar Semua Pengetahuan
- Pedang Roh edisi ke-79: Kristen Artinya Pengikut Kristus
- Pedang Roh edisi ke-80: Gereja Awal di Nusantara
- Pedang Roh edisi ke-81: Nabi Palsu Dinyatakan
- Pedang Roh edisi ke-82: Berkunjung ke Israel
- Pedang Roh edisi ke-83: Alkitab Mendukung Hukuman Mati
- Pedang Roh edisi ke-84: Dua Puluh Tahun Bersinar dan Semakin Cemerlang
- Pedang Roh edisi ke-85: Rapture Sudah Sangat Dekat
- Pedang Roh edisi ke-86: Kristen Tak Perlu IMB Rumah Ibadah
- Pedang Roh edisi ke-87: Ebionit Modern Melanda Indonesia
- Pedang Roh edisi ke-88: Gelombang Pendeta Menjadi Mualaf
- Pedang Roh edisi ke-89: Tanda di Dahi & Tangan
- Pedang Roh edisi ke-90: Demokrasi
- Pedang Roh edisi ke-91: Menabur Menuai
- Pedang Roh edisi ke-92: Kekristenan & Adat-Istiadat
- Pedang Roh edisi ke-93: Iblis Juga Bisa Buat Mujizat
- Pedang Roh edisi ke-94: OSAS
- Pedang Roh edisi ke-95: Tragedi Kompromi
- Pedang Roh edisi ke-96: Mengapa Kristen Eropa Kalah?
- Pedang Roh edisi ke-97: Allah Menyebabkan Mereka Percaya Dusta
- Pedang Roh edisi ke-98: Demokrasi – Mungkinkah Iblis Diam Tidak Menjamahnya?
- Pedang Roh edisi ke-99: Taurat: Dibatalkan atau Digenapi?
- Pedang Roh edisi ke-100: Konsisten
- Pedang Roh edisi ke-101: Pemain Belakang
- Pedang Roh edisi ke-102: Membongkar Tipu Muslihat Iblis
- Pedang Roh edisi ke-103: Virus Terdahsyat
- Pedang Roh edisi ke-104: Perpecahan Harus, Permusuhan Tidak Boleh
- Pedang Roh edisi ke-105: Tritunggal Alkitabiah
- Pedang Roh edisi ke-106: Ruge – Rumah Gereja
- Pedang Roh edisi ke-107: Dua Kategori Kesesatan
- Pedang Roh edisi ke-108: Spiritual Distancing
- Pedang Roh edisi ke-109: Penistaan Agama
- Pedang Roh edisi ke-110: Pertempuran Rohani
- Pedang Roh edisi ke-111: Allah Maha Kasih atau Maha Kejam
- Pedang Roh edisi ke-112: Setia, Setia & Setia Sampai Tiba di Surga
- Pedang Roh edisi ke-113: Pelita yang Ada Minyaknya
- Pedang Roh edisi ke-114: Bersatu Hati & Bersemangat
- Pedang Roh edisi ke-115: Persembahan yang Hidup
- Pedang Roh edisi ke-116: Maju sambil Memandang Kristus
- Pedang Roh edisi ke-117: Menyimak Pelajaran dari Sejarah
- Pedang Roh edisi ke-118: Jika Yohanes Bukan Elia, Yesus Bukan Mesias
- Pedang Roh edisi ke-119: Nama Tritunggal Pencipta
Perhatian: Pedang Roh baru dibuat dalam bentuk PDF sejak edisi ke-57. Edisi-edisi sebelumnya tidak memiliki bentuk PDF pada awalnya. File PDF yang tersedia di atas adalah hasil rekonstruksi ulang. Oleh karena itu, bisa saja ada formatting yang berbeda dengan Pedang Roh cetak, misalnya dalam hal font, gambar-gambar, pemotongan paragraf, atau layout. Juga bisa saja ada gambar atau logo yang menjadi tidak jelas. Kami mohon maaf untuk ketidaknyamanan yang terjadi, tetapi kami yakin isinya tetap bermanfaat.