United Church of Christ Merayakan Minggu Star Wars

Sumber: www.wayoflife.org

United Church of Christ (UCC) mengumumkan Hari Star Wars pada tanggal 4 Mei. Ini adalah kesesatan dan penyembahan berhala yang sudah meresap, karena Star Wars mengajarkan konsep Hindu/Buddha/Tao tentang segala sesuatu di alam semesta adalah Allah. Allah dalam Star Wars disebut “the Force.” Website UCC mengatakan, “Lucas menegaskan bahwa ‘setiap orang memiliki the Force,’ karena setiap organisme hidup memiliki midi-chlorian di dalam sel mereka. … Semoga the Force menyertai Anda saat Anda merayakan Star Wars dan Pelayanan Kepulauan Pasifik dan Asia Amerika di United Church of Christ!” (ucc.org). UCC menyarankan jemaat untuk menyapa satu sama lain dengan “Semoga the Force menyertai Anda” dan membangkitkan “Hula dari Hawaii,” “Siva dari Samoa,” dan “Kami, Orang Tua Ilahi Semesta.”

Matthew Laney, seorang gembala sidang UCC, menyamakan “the Force” dengan Roh Kudus. Ia menyarankan doa ini: “Tuhan, seperti the Force, Engkau selalu bersamaku. Dan betapa istimewanya untuk menyapa Engkau secara pribadi dan mengetahui kasih-Mu yang dalam untukku dan semua ciptaan.” Tidak ada disebutkan sama sekali tentang Kristus sebagai Tuhan yang menampakkan diri dalam daging, penebusan dosa-Nya yang menggantikan, atau kebangkitan tubuh. United Church of Christ dibentuk pada tahun 1957 sebagai penggabungan dari The Evangelical and Reformed Church, General Council of the Congregational Christian Churches, dan Afro-Christian Convention. Denominasi ini terdiri dari 4.600 gereja. Denominasi ini mendukung hak-hak homoseksual, hak aborsi, dan feminisme. Ia adalah bagian dari “gereja” esa-sedunia yang merupakan cikal bakal agama pelacur besar yang akan bersekutu dengan antikristus seperti yang dijelaskan dalam Wahyu 17-18.

Posted in Gereja, Kesesatan Umum dan New Age | Leave a comment

Paus Fransiskus Meninggal

Oleh: Dr. Steven E. Liauw

 

Paus Fransiskus (lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio) meninggal dunia pada tanggal 21 April, pada usia 88 tahun. Terpilih sebagai Paus bagi Gereja Roma Katolik pada tahun 2013, dia melanjutkan mitos dan doktrin sesat yang mengklaim bahwa dirinya adalah penerus dari Petrus, yang mereka sebut sebagai Paus pertama dan yang di atasnya Yesus mendirikan jemaatNya dan yang diserahi kunci surga. Padahal, Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa jemaat didirikan di atas Petrus (petros artinya batu kecil), melainkan di atas batu karang (petra, Matius 16:18), dan tidak pernah ada jabatan “Paus” dalam Alkitab. Sebaliknya, Tuhan Yesus justru mengajar orang percaya untuk tidak mengambil titel “Bapa” (Matius 23:9) di bumi ini, sedangkan “Paus” berarti “Bapa.” Selain itu, bukan hanya Petrus yang Tuhan berikan kunci untuk mengikat apa yang di surga dan bumi, melainkan setiap orang percaya (Mat. 18:18), karena kunci surga adalah iman kepada Yesus, bukan Petrus!

Jadi, apa yang dapat kita pelajari dari meninggalnya Paus Fransiskus?

Pertama, kita diingatkan bahwa kematian sama menimpa kepada semua manusia. Tidak peduli berapa kaya ataupun miskin, tidak peduli titel dan posisi, tidak peduli kemuliaan dan kehormatan, manusia yang berdosa pada akhirnya mati. Hal ini sudah dinyatakan dalam ayat: “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi” (Ibr. 9:27). Ayat ini juga mengingatkan akan apa yang terjadi setelah kematian, yaitu penghakiman. Manusia akan dihakimi apakah dia benar ataukah bersalah di hadapan Allah yang mahakudus. Maka setiap orang yang dosanya ditutupi oleh darah Yesus yang tercurah di atas salib akan dinyatakan benar, sedangkan mereka yang menolak karya Yesus itu akan terbukti bersalah terhadap hukum Allah dan harus binasa. Paus Fransiskus sudah meninggal, tetapi anda yang membaca ini belum. Sudahkah dosa-dosa anda dihapuskan melalui pertobatan dan iman kepada kematian dan kebangkitan Yesus Kristus bagi anda?

Kedua, momen kematian Paus adalah momen yang baik untuk menilik Injil seperti apa yang diajarkan oleh Paus dan oleh Gereja Roma Katolik. Untuk itu, satu-satunya standar adalah Firman Tuhan, bukan perasaan atau dogma-dogma luar Alkitab.

Berdasarkan standar Alkitab, maka Gereja Roma Katolik adalah institusi yang mengajarkan suatu injil palsu keselamatan melalui iman plus berbagai usaha manusia. Salah satu usaha yang menjadi keharusan bagi keselamatan Katolik adalah mengikuti sakramen. Konsili Vatikan Kedua yang dilaksanakan tahun 1960an, menegaskan bahwa “Melalui sakramen Baptisan … manusia menjadi benar-benar masuk ke dalam Kristus yang tersalib dan dimuliakan, dan ia dilahirkan kembali sehingga mendapat bagian dalam kehidupan ilahi” (Vatican II, “Decree on Ecumenism,” pasal 4, II, 22). Oleh karena itu, setiap tahunnya Gereja Katolik membaptis sekitar 16 juta anak-anak di bawah tujuh tahun, kebanyakan hanya berusia beberapa minggu saja. Menurut mereka, bayi-bayi ini dilahirbarukan saat mereka dibaptis, suatu doktrin yang disebut Baptismal Regeneration. Tentu saja doktrin sesat ini berbeda dengan pengajaran Injil Yohanes: “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah” (Yoh. 1:12-13). Kelahiran kembali Allah berikan hanya kepada orang yang percaya dan menerima Yesus, dan bayi jelas belum percaya.

Selain itu, Gereja Katolik mengajarkan bahwa beriman saja tidak menyelamatkan, dan bahwa selain iman manusia harus berbuat baik untuk bisa masuk surga. Bahkan Gereja Katolik sangat menentang dan mengutuk pengajaran Alkitab bahwa manusia hanya dibenarkan oleh iman kepada Yesus. Konsili Trent menyatakan: “Jika seseorang mengatakan bahwa iman yang membenarkan tidak lain dari keyakinan dalam kemurahan ilahi, yang menghilangkan dosa demi Kristus, atau bahwa keyakinan ini saja yang membenarkan kita, BIARLAH DIA ANATHEMA” (Konsili Trent, Canons Concerning Justification, Canon 12). “Jika seseorang mengatakan bahwa pembenaran yang [dia] terima tidak dipertahankan dan juga tidak bertambah di mata Allah melalui pekerjaan baik, tetapi bahwa pekerjaan-pekerjaan itu hanyalah buah dan tanda-tanda BAHWA pembenaran telah terjadi, tetapi bukan yang menyebabkan pembenaran itu, BIARLAH DIA ANATHEMA” (Konsili Trent, Canons Concerning Justification, Canon 24). Melawan konsili-konsili Katolik ini tentunya adalah Firman Tuhan, yang berkata dengan tegas: “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Ef. 2:8-9).

Hal lain lagi yang menjadi kesalahan fatal bagi Katolik adalah bahwa mereka menempatkan Maria sebagai pengantara kepada Allah. Gereja Katolik mengajarkan umatnya untuk berdoa kepada Maria dan berbagai “Santo dan Santa” sebagai pengantara untuk membawa doa mereka kepada Allah. Bertentangan dengan ini adalah Firman Tuhan yang jelas: “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus” (1 Tim. 2:5). Pemujaan terhadap Maria ini sungguh terwujudkan dalam diri Paus Fransiskus juga. Dia meminta jasadnya dikuburkan di Basilica of St. Mary Major. Di dalam basilika ini ada sebuah patung Maria sebagai Ratu Damai. Di langit-langit basilika ini ada lukisan Maria duduk pada takhta Kristus, dimahkotai sebagai Ratu Surga. Di luar gedungnya ada sebuah salib besar dengan Yesus tergantung pada satu sisinya, dan Maria tergantung pada sisi lain dari salib itu. Semua ini adalah kesesatan.

Injil yang palsu dan pengantara kepada Allah yang palsu adalah kesesatan yang membinasakan. Oleh karena itu, sangatlah mengherankan bahwa hampir tidak ada kelompok “Injili” (yang semestinya berpegang pada Injil yang benar) yang kritis terhadap Paus Fransiskus. Semuanya ramai-ramai menyampaikan hormat dan pujian bagi dia. Hampir tidak ada peringatan terhadap doktrin-doktrin palsu yang dia pegang dan ajarkan. Banyak yang mengajak orang mendoakan pemilihan Paus yang baru, tanpa ada peringatan sedikitpun bahwa jabatan hingga proses pemilihan Paus, seluruhnya adalah salah dan bertentangan dengan Kitab Suci. Tidak ada semangat “berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus” (Yud. 1:3). Semua ini menunjukkan bahwa dunia sedang bergerak kepada suatu gereja-esa-sedunia yang akan dikendalikan antikristus, sebagaimana dinubuatkan. Pertanyaannya, wahai sobat, adalah anda berdiri di mana? Dapatkah anda menilai apa yang terjadi di dunia ini dari kacamata rohani Firman Tuhan? (1 Kor. 2:14-16)

Posted in Katolik | Leave a comment

Doa yang Tak Mumpuni bagi Presiden Trump

Sumber: www.wayoflife.org

Pada tanggal 18 Maret, para pemimpin Kristen berdoa untuk Presiden AS Donald Trump di Ruang Oval di Gedung Putih. Pertemuan tersebut dipimpin oleh Paula White-Cain, “Penasihat Senior Kantor Iman Gedung Putih dan penasihat spiritual Trump sejak lama” (“Para Pemimpin Injili Berdoa Bersama Trump,” Christianity Daily, 23 Maret 2025).

Wakil Presiden J.D. Vance dibaptis ke dalam Gereja Katolik pada tahun 2019 (“Vance Becomes Catholic,” The American Conservative, 11 Agustus 2019). Pada tanggal 19 Maret, Trump menyelenggarakan Gala Katolik untuk Umat Katolik di Mar-a-Largo di Palm Beach. Kita senang jika ada yang berdoa bagi bangsa ini, tetapi doa yang dipimpin oleh mereka yang terang-terangan tidak menaati Firman Tuhan tidaklah efektif. Tuhan berkata demikian. “Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian” (Amsal 28:9). “Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu” (Yesaya 59:2). Lihat juga Ayub 27:8-9; Mazmur 66:18; Amsal 15:29; Yesaya 1:15; Yohanes 9:31; Yakobus 4:3; 1 Petrus 3:12.

Gerakan “Injili” dewasa ini sudah penuh dengan kesesatan, atau, paling tidak, adalah jembatan yang berbahaya menuju kesesatan. Gerakan ini sedang meletakkan dasar bagi Babel Rahasia. Dalam sebuah wawancara dengan Tennessean, Jonathan Cain dari grup musik rock Journey mengatakan bahwa istrinya, Paula White-Cain, menjaga jiwa Presiden Trump (“He Kept Believin’: Journey’s Jonathan Cain on his wife, her role with Trump, and faith,” Tennessean, 7 Mei 2018). Paula menyampaikan doa pembukaan pada pelantikan pertama Trump. Ia mengaku telah mendapat penglihatan di mana Tuhan memanggilnya untuk berkhotbah dan mengatakan kepadanya “bahwa setiap kali saya membuka mulut dan menyatakan Firman Tuhan, ada manifestasi Roh-Nya di mana orang-orang disembuhkan, dibebaskan, atau diselamatkan” (Shanye Lee, Holy Mavericks, hlm. 107-128).

Paula dan suami keduanya, Randy White, adalah bersama-sama menggembalakan Without Walls International, sebuah gereja multilokasi di Tampa dan Lakeland, Florida, tetapi mereka bercerai pada tahun 2007 dan organisasi itu gagal. “Laporan Senat menemukan bahwa pasangan itu telah menggunakan uang pelayanan yang dibebaskan dari pajak untuk membayar jet pribadi, gaji untuk anggota keluarga, dan hampir $900.000 untuk sebuah rumah mewah di tepi pantai” (“Who Is Paula White-Cain?” Newsweek, 7 Februari 2025).

Paula sering bepergian ke New York City di mana dia memiliki kondominium di Trump Tower dan memimpin kebaktian di New Life by Design Empowerment Center sebagai pembicara motivasi. Pada tahun 2015, Paula menikah dengan Jonathan Cain, pernikahan ketiga bagi kedua mempelai tersebut. Setelah pernikahan, dia mencuitkan berikut: “Kami sangat gembira untuk berbagi janji pernikahan dan perayaan dengan keluarga gereja kami malam ini.” “Janji”-nya pasti seperti ini: “Aku berjanji untuk tetap menikah denganmu sampai aku tidak ingin tetap menikah denganmu.”

Di Unleashed 2016, Jonathan menasihati para wanita bahwa “jika dia [suamimu] suka menonton film porno, tonton film porno bersamanya.” Mendengar pernyataan yang bodoh, jahat, dan tidak berdasarkan Alkitab ini, Paula tertawa (Tennessean, 7 Mei 2018). Paula White-Cain adalah contoh sample Kekristenan Amerika saat ini, dan ini adalah masalah mendasar bangsa ini. Kasih karunia yang diberitakan orang-orang ini bukanlah kasih karunia Allah yang sejati seperti yang dijelaskan dalam Titus 2:11-14. Sebalinya mereka menyampaikan suatu  Kekristenan yang “hidup menurut hawa nafsumu sendiri” yang dinubuatkan dalam 2 Timotius 4:3-4. Cobalah untuk mengangkat topik tentang pakaian yang sopan atau musik duniawi dan lihat apa yang terjadi. “Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.”

Posted in Doa, Kharismatik/Pantekosta, New Evangelical (Injili) | Leave a comment

Jejak Sebuah Taman Ditemukan di bawah Gereja Makam Suci

Sumber: www.wayoflife.org

Pekerjaan arkeologi di bawah Gereja Makam Suci (ini nama yang diberikan orang kepada gereja ini) di Yerusalem sejak 2022 telah mengidentifikasi sisa-sisa pohon zaitun dan tanaman anggur yang berasal dari zaman Kristus. Penggalian telah dilakukan oleh Universitas Sapienza Roma di bawah arahan Francesca Stasolla (“Echoing Gospel account, traces of ancient garden found,” The Times of Israel, 22 Mar. 2025). Ini adalah konfirmasi lebih lanjut bahwa Gereja Makam Suci dibangun di atas tempat penyaliban dan penguburan Kristus.

Yohanes memberi tahu kita bahwa makam Kristus berada di dekat salib. “Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang” (Yoh. 19:41). Garis waktu sejarah tidak menyisakan keraguan bahwa Gereja Makam Suci dibangun di atas tempat itu. Sekitar tahun 132 M, Kaisar Romawi Hadrian membangun kuil dewi pagan di atas lokasi yang diketahui sebagai makam Kristus. Tidak ada keraguan bahwa lokasi yang tepat diketahui pada saat itu.

Pada tahun 325 M, Kaisar Konstantinus merobohkan kuil Aphrodite dan membangun Gereja Makam Suci di lokasi yang sama. Meskipun gereja tersebut dihancurkan oleh umat Islam pada tahun 1009, gereja tersebut kemudian dibangun kembali di lokasi yang sama. Pada tahun 2017, dua pengujian OSL (optically stimulated luminescence) yang independen menemukan bahwa mortar dan pelapis marmer makam tersebut berasal dari abad keempat Masehi, yaitu dari pada masa pemerintahan Konstantinus (“Age of Jesus Christ’s Purported Tomb Revealed,” National Geographic, 28 November 2017).

Posted in Arkeologi | Leave a comment

Kelaparan Israel

Sumber: www.wayolife.org

Amos 8:11-12 — Sesungguhnya, waktu akan datang, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN. Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.

Nubuat yang menakjubkan ini menggambarkan hubungan Israel dengan Firman Tuhan selama pengembaraannya di antara bangsa-bangsa. Ini adalah gambaran yang sempurna tentang Yudaisme Talmud yang telah mengubur Firman Tuhan di bawah lapisan-lapisan tradisi yang sia-sia. Talmud terdiri dari dua bagian: Pertama, ada Mishnah, yang merupakan komentar para rabi tentang Taurat (Pentateukh). Isinya penuh dengan perdebatan dan argumen. Tidak ada yang konkret dan pasti. Para rabi berdebat tentang hal-hal seperti apakah daging dan keju boleh disajikan bersamaan di meja yang sama dan berapa banyak air yang diperlukan untuk mengesahkan ritual mandi.

Kedua, ada Gemara yang terdiri dari komentar dan perdebatan para rabi tentang Mishnah. Jadi, Gemara adalah komentar atas komentar. Talmud pada dasarnya adalah perwujudan besar-besaran dari ajaran-ajaran Farisi yang dikutuk oleh Tuhan Yesus Kristus (Mat. 13:14-15; 23:1-33; Mrk. 7:5-13; Yoh. 12:37-40). Talmud penuh dengan omong kosong, seperti malaikat sebagai pendamping pria di pernikahan Adam dan ular yang berhawa nafsu terhadap Maria.

Kelaparan untuk mendengar firman Tuhan semakin mendalam lagi dengan penyebaran Kabbalah. Kabbalah ini disebut-sebut sebagai Taurat ketiga atau Taurat “tersembunyi” yang diwahyukan kepada Musa, bersama dengan Taurat (Pentateukh) dan Mishnah. Kabbalah didasarkan pada interpretasi alegoris Kitab Suci yang menemukan makna rahasia dan “batiniah” dalam kata-kata dan bahkan huruf-huruf Kitab Suci. Ia banyak meminjam dari okultisme pagan, seperti astrologi dan numerologi. Kabbalah terdiri dari berbagai macam doktrin dan praktik yang membingungkan. Ia bersifat esoteris (ajaran rahasia) dan mistis (menekankan intuisi dan perasaan daripada akal sehat).

Yudaisme Hasidik sepenuhnya terkhamiri dengan paham Kabbalah. Fokus geografis Kabbalah adalah Gunung Meron di Israel utara, tempat Hillel the Elder, Shammai, Shimon Bar Yochai, dan para rabi berpengaruh lainnya dimakamkan. Gunung Meron adalah situs ziarah utama Yahudi tempat para praktisi mencari kekuatan spiritual dan “keberuntungan.” Pada hari peringatan kematian Shimon, yang disebut Lag BaOmer, hari di mana ia seharusnya mengungkapkan rahasia terdalam Kabbalah, diperkirakan 250.000 orang mengunjungi Gunung Meron untuk mencari berkah dan pencerahan mistis.

Posted in Alkitab, Israel | Leave a comment

Peran Musik dalam Perusakan Serat Moral Budaya Hitam

Sumber: www.wayoflife.org

Musik dunia telah memainkan peran utama dalam penghancuran karakter moral gereja dan keluarga orang-orang kulit hitam (konteks di sini adalah di Amerika Serikat). Kita dapat membahas musik hip-hop, tetapi mari kita telusuri lebih jauh dari itu.

Pertimbangkan Festival Budaya Harlem 1969 yang ditampilkan dalam film dokumenter Summer of Soul. Festival tersebut terdiri dari enam konser yang dihadiri oleh 300.000 orang. Disebut sebagai “revolusi,” festival ini digerakkan oleh musik. Ada campuran dari setiap jenis musik: blues yang kotor dan boogie woogie dan rock (B.B. King, Sly and the Family Stone, Stevie Wonder) dengan musik Gospel (Mahalia Jackson “Precious Lord, Take My Hand”; Staple Singers “Help me, Lord Jesus”; Gladys Knight and the Pips – “We join our hands and said prayers before going on stage”).

The Fifth Dimension mencampur “Aquarius” dari opera new age kotor Hair dengan “Let the Sun Shine In,” sebuah lagu gospel tahun 1954 oleh Stuart Hamblin. The Edwin Hawkins Singers membawakan “O Happy Day” (“ketika Yesus membasuh dosa-dosaku; Dia mengajariku cara berjaga dan berdoa dan hidup bersukacita setiap hari”). Ini adalah versi jazz dari himne ilahi oleh Philip Doddridge 1755. Versi Edwin Hawkins Singers terdiri dari pengulangan bagian reff tanpa akhir yang terpisah dari teologinya yang kaya; “O Happy Day” diulang 21 kali. Festival Budaya Harlem merupakan gabungan filsafat dan agama.

Ada Marxisme Kulit Hitam (Nina Simone berteriak kepada kerumunan, “Apakah kalian siap untuk menghancurkan benda-benda milik orang kulit putih, membakar barang?”); Kekuatan Kulit Hitam (diwakili oleh Black Panthers); Voodoo (ada tarian voodoo); Islam Kulit Hitam; Kristen; Jesse Jackson berkata, “Saya ingin kita menundukkan kepala dalam doa. Tidak masalah siapa Tuhan kalian, apakah kalian memanggilnya Allah, Buddha, Jehovah, Elohiym, atau Yahway” (Summer of Soul).

Posted in musik | Leave a comment

Komputer Bersirip

Sumber: www.creationmoments.com

Ikan pisau kaca, yang populer di akuarium rumah, telah menjadi subjek penelitian oleh dua peneliti Universitas California. Mereka telah menyimpulkan bahwa ikan yang tampak tidak biasa ini memiliki sistem saraf yang sangat kompleks sehingga pada dasarnya ia adalah komputer dengan sirip. Saat ikan asli Amerika Selatan berukuran 6 hingga 7 inci ini berenang, ia menghasilkan hingga 700 impuls listrik lemah per detik, yang digunakannya seperti radar untuk menavigasi. Sinyal yang kembali diterima oleh sel-sel khusus di seluruh tubuh ikan. Otak ikan kemudian memproses sinyal-sinyal ini dengan cara yang sama seperti otak kita memproses sinyal dari telinga kita dan memberi tahu kita arah sumber suara. Namun, jika kita menggunakan gelombang suara untuk memberi tahu kita arah, ikan pisau kaca menggunakan impuls listrik yang bergerak jauh lebih cepat daripada suara. Namun, impuls listrik tersebut tidak hanya lebih cepat, tetapi juga ada hingga 700 sinyal per detik yang harus diproses. Rahasia ikan untuk memproses sejumlah besar informasi ini disebut pemrosesan paralel. Ini adalah teknik yang telah ditemukan dan diterapkan untuk menghasilkan komputer tercepat yang pernah ada. Ikan pisau kaca adalah desain yang tidak mungkin berevolusi. Teknologi pemrosesan informasi yang sangat canggih yang dibangun di dalam ikan ini hanya dapat dikaitkan dengan Sang Pencipta, yang disingkapkan kepada kita dalam Alkitab.

Posted in Science and Bible | Leave a comment

GATHER25: Lagi-Lagi Kesesatan yang Menyamar sebagai Kebangkitan Rohani

Sumber: www.wayoflife.org

Gather25 adalah “acara doa global yang dipimpin oleh guru Alkitab dan penulis buku terlaris Jennie Allen … yang menampilkan pertemuan langsung di tujuh lokasi dan lebih dari 21.000 kelompok bertemu di gereja-gereja dan rumah-rumah … momen yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam persatuan dan ibadah Kristen” (“We are living in Pentecost,” The Christian Post, 11 Maret 2025). Acara ini memanfaatkan teknologi penerjemahan AI untuk memungkinkan “komunikasi serentak lintas bahasa.”

Allen, seorang perempuan lulusan Seminari Teologi Dallas dan pendiri IF:Gathering, mengatakan “visi untuk Gather25 terbentuk” dari “mimpi yang jelas bahwa Yesus akan segera datang kembali, dalam 10 tahun” (meskipun dia juga mengklaim bahwa dia tidak tahu kapan Yesus akan datang kembali). Ny. Allen berkata, “‘Bagaimana kamu tahu apakah kamu menaati Tuhan atau apakah penglihatan ini berasal dari Tuhan?’ Dan orang bijak pernah berkata, ‘Ketika itu terjadi,’” tetapi ini bukanlah sikap alkitabiah. Iblis dapat menjawab doa yang salah arah. Kitab Suci memperingatkan bahwa jika sebuah nubuat terjadi tetapi bertentangan dengan Firman Tuhan, itu bukan dari Tuhan (Ulangan 13:1-4).

GATHER25 bertentangan dengan Firman Tuhan dalam banyak hal, seperti berikut ini: Mengabaikan pembelaan iman yang sungguh-sungguh, yang diperintahkan Firman Tuhan (Yudas 1:3). Mengabaikan peringatan keras Alkitab tentang kesesatan akhir zaman (Matius 13:33; 2 Timotius 3:1-13; 4:3-4). Mengabaikan perintah Alkitab untuk “menyatakan kesalahan, menegur, menasihati dengan segala kesabaran dan pengajaran” (2 Timotius 4:2). Gerakan ini menggabungkan musik dunia ke dalam penyembahan kepada Tuhan yang kudus, yang merupakan kekacauan besar (2 Korintus 6:14-17; Efesus 5:11; Yakobus 4:4; 1 Yohanes 2:15-17). Gerakan ini mengabaikan perintah Firman Tuhan untuk memisahkan diri dari kesalahan (Roma 16:17-18; 2 Timotius 3:5), juga mengabaikan pelarangan Tuhan terhadap pemimpin gereja wanita dan wanita yang mengajar pria (1 Timotius 2:11-14; 3:2).

Terakhir, gerakan ini didasarkan pada doktrin yang tidak alkitabiah tentang “gereja.” Tidak ada “gereja global” dalam Kitab Suci. Ada “jemaat anak-anak sulung” di surga (Ibrani 12:23). Dan di bumi ada gereja-gereja Perjanjian Baru yang memiliki gembala dan diaken (1 Timotius 3:1-15). Gereja-gereja inilah yang merupakan rumah Tuhan, tiang penopang dan dasar kebenaran. “Gereja global” adalah kemustahilan dalam Alkitab. Siapakah para pemimpinnya? Bagaimana mereka diangkat? Siapa yang menahbiskan mereka? Siapakah para anggotanya? Baptisan apa yang mereka terima? Oleh siapa? Bagaimanakah mungkin anggota dari “gereja global” diajarkan untuk “menaati segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu”? Bagaimana gereja seperti itu bisa diajarkan “segala maksud Allah” (Kisah Para Rasul 20:27)? Bagaimana gereja global melaksanakan disiplin hemaat? Bagaimana gereja seperti ini dilindungi dari guru-guru palsu dan “setiap angin pengajaran”?

Posted in Gereja, Ministry | Leave a comment

Sinyal Tangan Membentuk Tanduk yang Khas Musik Rock

Sumber: www.wayoflife.org

Sinyal tangan yang membentuk tanduk menggunakan tiga jari, sinyal yang khas musik rock ini ada di mana-mana dalam masyarakat saat ini, tetapi tidak ada yang benar tentang hal itu dari sudut pandang alkitabiah. Umat Allah diberikan perintah demikian: “Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan, dan “Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu” (1 Tes. 5:21-22; Ef. 5:11). Saya mulai melakukan ini pada tahun 1973 ketika saya diselamatkan dari gaya hidup yang dipenuhi rock & roll, tunduk pada Alkitab sebagai satu-satunya otoritas untuk hidup saya, dan tidak lagi menginginkan budaya rock & roll membentuk hidup saya.

Pertimbangkan dua fakta tentang sinyal tanduk-tangan musik rock di zaman modern: Pertama, sinyal itu dimulai dari sisi okultisme rock tahun 60-an dan 70-an dan adalah tanda iblis. Sampul belakang album Coven tahun 1969 Witchcraft Destroys Minds and Reaps Souls menampilkan dua anggota band yang menunjukkan tanda tanduk tersebut (“Where Did the Rock + Metal’s Devil Horn Come From?” Loudwire, 21 April 2021). Coven difoto menggunakan tanda itu mulai tahun 1967. Album itu mengandung Misa Setan selama 13 menit. Dalam konteks itu tanda itu disebut “tanduk iblis” dan digunakan dengan makna itu oleh John Lennon, Geezer Butler dan Ronnie James Dio dari Black Sabbath, dan yang lainnya. Okultisme adalah tema utama rock di tahun 60-an dan 70-an.

Kedua, pada tahun 1980-an sinyal tanduk itu telah menyusup ke dalam musik pop secara umum dan berubah menjadi tanda rock & roll itu sendiri dan filosofi fundamentalnya, yaitu “hiduplah sesukamu, jalani hidup sebagai pesta, hidup bebas.” “‘Tanda tanduk’ telah berubah menjadi cara umum untuk mengatakan, ‘Rock on’ … atau ‘Good times”’ (“Hand-horns,” Florida Times-Union, 15 Agustus 2024). Filosofi rock fundamental dirangkum oleh Rolling Stones dalam hit mereka tahun 1965 “I’m free to do what I want any old time.” The Animals mendukungnya dengan lagu “It’s my life and I’ll do what I want.” Baru-baru ini, Snoop Dog menyatakan amin untuk filosofi ini dalam “lagu kebangsaan ganja” “Live Young Wild and Free.” Pada tahun 2017, Gene Simmons dari KISS mencoba untuk mematenkan tanda tanduk, tetapi digagalkan ketika Coven mengancam akan mengajukan gugatan hukum. Apa pun makna yang Anda pilih, tanda tanduk musik rock tidak lulus uji Alkitab. Itu tidak “baik” (1 Tes. 5:21); itu tampak jahat (1 Tes. 5:22); dan dikaitkan dengan pekerjaan kegelapan yang tidak membuahkan hasil (Ef. 5:11).

Posted in musik, Okultisme | Leave a comment

Amerika: Bahaya dan Pengharapan

Sumber: www.wayoflife.org

Amerika adalah negara yang istimewa. Meskipun tidak pernah benar-benar saleh, negara itu sangat dipengaruhi oleh Alkitab sejak awal, sebuah negara yang Tuhan, dalam kasih karunia-Nya, telah gunakan sebagai oasis terang dan kebebasan, berkat bagi seluruh dunia. Tetapi Amerika sekarang sangat jahat dan terangnya sebagian besar adalah kegelapan. Saya percaya Amerika berada dalam bahaya yang lebih besar saat ini daripada sebelumnya. Trump melakukan banyak hal baik, tetapi dia bukan juru selamat. Dia tidak dapat mengubah hal-hal yang fundamental. Amerika yang “woke” (yang meninggalkan nilai-nilai Tuhan) yang berniat menghancurkan “Amerika lama” masih sangat kuat dan sangat aktif, janganlah kita tertipu.

Kita harus fokus pada masalah-masalah spiritual. Kita harus melihat segala sesuatu melalui lensa surga. Masalah mendasarnya adalah bahwa suatu negara yang sangat jahat berdiri di hadapan Tuhan yang sangat kudus. Tidak ada pertobatan, tidak ada perubahan nyata secara rohani dan moral, tidak ada perubahan di gereja-gereja, hanya politik dan senjata-senjata duniawi. Kami tidak melihat bukti bahwa gereja-gereja telah bertekuk lutut. Yang terbaik dari mereka masih berpesta, sebagian besarnya, dan bersuka-suka. Trump mengendalikan segalanya, mereka pikir. Amerika akan menjadi hebat lagi dan kaya lagi. Ketika diuji oleh Kitab Suci, itu salah, konyol, menakutkan.

Ada pengharapan, memang, tetapi bukan pada politik dan senjata duniawi. Bukan pada Trump atau MAGA. Harapannya adalah doa yang efektif. Sudah waktunya untuk berdoa lebih dari kita pernah berdoa sebelumnya. Ada kekuatan yang nyata dan mengubah bangsa dalam doa yang efektif. Dan sudah waktunya bagi para pengkhotbah untuk memenuhi tugas panggilan mereka sesuai dengan apa yang ada dalam Kitab Suci, bukan orang upahan yang takut kehilangan jemaat duniawi yang suam-suam kuku, tetapi pejuang rohani sejati bagi Yesus Kristus dan kebenaran. Gembala-gembala yang tepat adalah kunci bagi gereja-gereja Perjanjian Baru yang kuat, dan gereja-gereja Perjanjian Baru yang kuat adalah kunci bagi kekuatan dan berkat sejati. “Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa” (Amsal 14:34). “Sebab orang-orang yang mengendalikan bangsa ini adalah penyesat, dan orang-orang yang dikendalikan mereka menjadi kacau.

Posted in Amerika Serikat, Doa, General (Umum), Gereja | Tagged | Leave a comment