Muda Mudi Yahudi Mencari Allah

(Berita Mingguan GITS 16 April 2016, sumber: www.wayoflife.org)

Sebuah laporan dalam edisi Maret dari Israel Today menggambarkan banyaknya orang muda yang meninggalkan Yudaisme Ultra Ortodoks. Salah satu dari mereka berkata, “Allah saya adalah Allah yang baru; Dia berjalan dengan saya dan tidak ada hubungannya dengan allah kaum Ortodoks. Bagi saya, allah tadinya adalah tuan yang tidak boleh saya hubungi sendiri. Tetapi hari ini saya berbicara dengan Dia secara langsung” (Benny Boliak, cited in “In Search of God,” Israel Today, Maret 2016, hal. 40). Yang lain lagi berkata, “Kami berada dalam semacam perjalanan; kami mencoba untuk membunuh allah, yaitu allah yang mengancam, allah yang marah, allah atas teks dan hukum-hukum. Kami mencari Allah yang lebih besar, Allah dengan lebih banyak kasih” (Avishalom Shiloah, ibid.). Pemberontakan ini adalah pemberontakan melawan suatu ilah palsu yang diciptakan oleh manusia-manusia beragama yang telah menyembunyikan kebenaran Firman Allah di bawah lapisan-lapisan tebal tradisi manusia yang sia-sia. Allah yang disingkapkan dalam Kitab Suci memang adalah Allah atas hukum dan penghakiman; Dia adalah Allah yang kudus; tetapi Dia adalah Pribadi yang paling berbelas kasihan dan lembut yang dapat dibayangkan. Dia adalah kasih, dan Dia adalah Mata Air segala kasih sejati. Dia sendiri telah membayarkan harga yang dituntut oleh HukumNya yang kudus untuk menyelamatkan orang-orang yang telah memberontak melawanNya dan yang hanya pantas menerima hukuman. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada ini. Allah mengundang semua manusia untuk datang kepadaNya melalui Yesus Kristus dan untuk mengenalNya secara pribadi dan intim sebagai Juruselamat, Bapa, dan Gembala yang lembut. Allah yang digambarkan sebagai diktator kejam adalah suatu kebohongan iblis. Allah seperti ini adalah ciptaan dari para pembenci seperti Richard Dawkins dan para penganut agama palsu, seperti orang-orang Farisi. “Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia” (1 Yoh. 4:16).

This entry was posted in General (Umum). Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *