Mereka Tidak Memahami Semangat untuk Kebenaran

(Berita Mingguan GITS 30 Juli 2016, sumber: www.wayoflife.org)

Therefore I esteem all thy precepts concerning all things to be right; and I hate every false way” (Maz. 119:128 KJV) Terjemahan sendiri: “Itulah sebabnya aku menghargai segala titahMu; dan segala jalan dusta aku benci.” Saya telah sejak lama mengobservasi bahwa orang-orang yang tidak memiliki semangat berjuang untuk kebenaran tidak memahami semangat untuk kebenaran itu. Semangat untuk kebenaran sudah punah dari kalangan injili modern. Mereka mengatakan bahwa mereka mencintai kebenaran, tetapi mereka tiak membenci segala jalan dusta dan tidak bisa memahami orang-orang yang membenci jalan dusta. Sikap seperti yang ada dalam Mazmur 119:128 secara nyata tidak ada. Membagi-bagi doktrin menjadi “doktrin essensial” dan “doktrin tidak essensial” adalah bukti dari sikap seperti ini. Banyak orang salah menganggap semangat untuk kebenaran sebagai kesombongan, sikap seperti Farisi, dan “agenda” egois. Saat ini kita menyaksikan bahkan banyak gereja Baptis yang mulai tidak memahami semangat untuk kebenaran, dan semangat ini mulai hilang dari kehidupan dan pelayanan mereka. Mereka membeda-bedakan doktrin menjadi yang essensial dan tidak essensial, dan semangat untuk kebenaran yang mereka miliki hanya mereka tujukan kepada yang “essensial” saja. Mereka tidak lagi terusik oleh hampir segala sesuatu, kecuali menegor orang-orang yang sering menegor. Jika para saudara bersalah dalam hal-hal yang “tidak essensial,” mereka diam saja. Mereka mau mempertahankan suasana yang “positif.” Mereka tidak mau merusak persatuan.

This entry was posted in Fundamentalisme. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *