Anda Bisa Membaca 200 Buku Setahun

(Berita Mingguan GITS 18 Februari 2017, sumber: www.wayoflife.org)

Saya selalu menguatkan umat Allah dalam gereja-gereja yang alkitabiah untuk lebih banyak membaca. Ada pepatah bahwa orang yang tidak mau membaca tidaklah lebih baik daripada orang yang tidak bisa membaca. Agar dapat mempelajari Alkitab secara baik, dan agar terdidik dengan mantap dalam kehidupan dan pelayanan Kristiani, anda perlu banyak membaca. Paulus adalah seorang pembaca sampai kepada akhir hidupnya. Dari dalam sel, pada saat pemenjaraannya yang terakhir, dia berkata kepada Timotius, “Jika engkau ke mari bawa juga . . . kitab-kitabku, terutama perkamen itu” (2 Tim. 4:13). Sebuah artikel oleh Charles Chu baru-baru ini, “The Simple Truth Behind Reading 200 Books a Year” di betterhumans.coach.me, memberikan nasihat berikut: “Seseorang pernah bertanya kepada Warren Buffett tentang rahasia suksesnya. Buffett menunjuk kepada setumpuk buku dan berkata, ‘Baca 500 halaman seperti ini setiap hari. Ini cara kerja pengetahuan. Ia menumpuk, sama seperti bunga yang berbunga. Kalian semua bisa melakukannya, tetapi saya jamin tidak banyak dari kalian akan melakukannya…’ … Dalam dua tahun belakangan ini saya telah membaca lebih dari 400 buku dari sampul ke sampul. Keputusan untuk mulai membaca adalah salah satu keputusan terpenting dalam hidup saya. …Membaca 200 buku setahun tidak sulit sama sekali. … Rata-rata orang Amerika membaca 200-400 kata per menit. Buku non-fiksi pada umumnya memiliki 50.000 kata. … 200 buku [memerlukan] 417 jam. … seorang Amerika yang single biasanya menghabiskan 608 jam di media sosial dan 1.642 jam di TV. Jadi itu total 2.250 jam yang dihabiskan pada SAMPAH. Jika jam-jam itu dipakai untuk membaca, maka anda membaca lebih dari 1000 buku per tahun! … Jika kamu mau membaca, pastikan (1) anda mengenyahkan segala gangguan dari lingkungan anda, dan (2) anda membuat buku dapat diakses semudah mungkin. … Jika tujuan anda adalah untuk lebih banyak membaca, anda tidak dapat terlalu cerewet mengenai di mana anda membaca dan dengan medium apa. Saya membaca buku kertas. Saya membaca di handphone. Saya mendengarkan buku audio. Dan saya melakukan semua hal ini di semua tempat – di bangku taman, di bis, di toilet. Di manapun bisa. Ambillah kesempatan untuk membaca. Jika tidak ada kesempatan, buatlah kesempatan.”

This entry was posted in General (Umum). Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *