(Berita Mingguan GITS 10 Juni 2017, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini dari CreationMoments.com, 16 Februari 2017: “Serangkaian penemuan yang tidak diduga telah menyebabkan para ilmuwan menggeleng-gelengkan kepala. Mereka telah menemukan makhluk-makhluk terkecil yang pernah dilihat, yaitu tiga mil di bawah permukaan Bumi. Makhluk-makhluk ini dengan santainya hidup pada temperatur yang bisa mencapai 338 derajat. Mereka ini ditemukan sebagai bagian dari Program Deep Subsurface Microbiology Program. Usaha ilmiah ini mencari mikroba-mikroba bawah tanah yang bisa memakan dan meluruhkan polutan bawah tanah. Dengan panjang badan 20 hingga 150 nanometer, makhluk-makhluk ini seolah terlalu kecil untuk bisa menjadi makhluk hidup. Satu nanometer itu sepermilyar dari satu meter. Sehelai rambut manusia yang rata-rata itu berdiameter 10.000 nanometer. Atom-atom rata-rata memiliki besar 3-5 nanometer. Jadi, suatu makhluk yang hanya empat hingga lima kali lebih besar dari suatu atom semestinya tidaklah hidup. Dinding sel saja sudah lima hingga tujuh nanometer tebalnya. DNA saja sudah lima hingga 6 nanometer tebalnya. Jadi, hanya dengan dua dinding sel dan sedikit DNA, makhluk-makhluk yang terkecil ini – disebut nanobe – sepertinya terlalu kecil untuk bisa hidup. Oleh karena itulah para ilmuwan memutuskan mereka bukanlah makhluk hidup. Tetapi setelah penelitian, para ilmuwan menemukan bahwa makhluk-makhluk ini memang memiliki DNA dan terbuat dari elemen-elemen kehidupan – karbon, nitrogen dan oksigen. Mereka bertumbuh seperti makhluk hidup lainnya. Nanobe adalah tambahan demonstrasi bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah, dan tidak ada tempat yang tidak terjamah kehadiranNya. Ini seharusnya menghibur kita karena Allah telah tidak menyayangkan apapun, termasuk hidup AnakNya sendiri, untuk mendatangkan keselamatan bagi kita.”