Pemerintah Cina Menutup Gereja-Gereja Besar dengan Kekerasan

(Berita Mingguan GITS 29 Desember 2018, sumber: www.wayoflife.org)

Berikut in disadur dari “Hong Kong Christians Protest Brutal China Crackdown,” Breitbart, 23 Des. 2018: “Pada tanggal 9 Desember, pasukan keamanan Cina melaksanakan serangkaian penyerbuanyang terkoordinasi pada Gereja Early Rain Covenant (Gereja PerjanjianHujan Awal), salah satu gereja rumah yang paling menonjol di Cina.Mereka menangkap sebanyak seratus anggota, termasuk Gembala Wang Yidan istrinya. Menurut Gina Goh, manajer International ChristianConcern untuk daerah Asia Tenggara, para pejabat memukuli, menyiksa,dan menahan makanan dan penggunaan WC terhadap para tahanan Kristen.Beberapa orang Kristen diseret di atas tanah, diinjak, diikat padakursi, dan ditarik rambutnya hingga lepas dari kulit kepala mereka,kata Goh. Enam hari kemudian, para pejabat mengulangi tindakan yangsama pada Gereja Rongguili di Guangzhou, gereja terbesar yang tidakterdaftar di Cina selatan. Para pejabat lokal menutup gerejatersebut, sambil menghentikan sebuah kelas Alkitab anak-anak yangsedang berlangsung, dan menyita sekitar 4000an buku-buku rohani.Serbuan-serbuan pra-Natal ini adalah bagian dari penyerangan yangsemakin meningkat terhadap gereja-gereja rumah dan orang-orangKristen yang tidak berizin, sebagai bagian dari usaha rezim Xi untukmemastikan kontrol yang absolut terhadap semua aktivitas rohani dinegara tersebut. Sejauh tahun ini berlangsung, sudah ada lebih dari10.000 kasus orang Kristen ditahan di Cina, dibandingkan dengan hanyasedikit lebih dari 3.000 kasus di tahun lalu, menurut Bob Fu dariChina Aid, sebuah organisasi Kristen berbasis AS yang nirlaba.”

This entry was posted in Penganiayaan / Persecution. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *