Saya Percaya Doktrin Separasi

Saya Percaya Doktrin Separasi

oleh Dr. David Cloud

Saya, adalah seseorang yang percaya pada doktrin separasi (pemisahan). Saya teryakinkan bahwa “penolakan akan separasi” adalah penolakan kekristenan yang Alkitabiah. Separasi dari dunia adalah sesuatu yang Alkitabiah, bahkan merupakan suatu doktrin yang “esensial” dan “fundamental.” Separasi bukanlah Injil, tetapi doktrin ini adalah suatu tembok perlindungan rohani yang diberikan Tuhan terhadap penyesatan dan keduniawian. Menolak “separatisme” sama dengan membongkar tembok yang penting ini, sehingga umat Allah tidak lagi dilindungi dari “kata-kata manis” yang dipakai para penyesat untuk menipu hati orang-orang yang sederhana (Roma 16:17-18), dan tidak lagi dilindungi dari tarikan dunia.

Saya tidak dibesarkan sebagai seorang separatis. Saya tidak berpegang pada doktrin separasi sebagai suatu bentuk tradisi dari leluhur saya. Saya dibesarkan dalam gereja Baptis Selatan dan tidak belajar apapun tentang separasi dalam masa muda saya. Saya menjadi seorang separatis oleh karena diyakinkan sejak saya lahir baru sebagai seorang muda yang mulai mempelajari Alkitab untuk diri saya sendiri.

Sebagai seorang Kristen yang baru, saya tidak tertarik kepada separatisme karena latar belakang dan kecenderungan pribadi saya. Saya adalah seorang hippy yang bertobat. Setelah saya keluar dari Angkatan Darat AS, sebagai seorang veteran Vietnam, saya memanjangkan rambut saya, menjual obat-obatan terlarang, berperjalanan menumpang mobil orang keliling Amerika, masuk penjara, dan melakukan hal-hal lain menghidupi kehidupan rock & roll sepenuh-penuhnya. Semua kecenderungan alamiah saya sebagai seorang Kristen baru adalah untuk mempertahankan rambut panjang saya, mempertahankan musik rock, dan untuk tetap bersahabat dengan gerakan Pentakosta. Firman Tuhan tidak mengizinkan hal-hal tersebut, dan belajar memisahkan diri (separasi) dari dunia dan dari pengajaran-pengajaran sesat telah menjaga saya pada jalur yang benar dalam kehendak Tuhan.

Separasi dibutuhkan untuk pemuridan yang sejati

Memahami pentingnya separasi, saya sangat khawatir tentang generasi berikutnya, jika Tuhan Yesus “menunda” kedatanganNya. Saya khawatir akan anak-anak saya dan cucu-cucu saya dan cicit-cicit yang masih belum lahir. Semakin hari semakin sedikit gereja yang mengajarkan separasi dengan sungguh-sungguh. Akankah gereja seperti ini masih eksis dalam 20-30 tahun, sehingga umat Allah dapat menemukan perlindungan rohani yang akan mereka perlukan lebih lagi dari kita hari ini ?

Dengan kasih karunia Allah, akan ada gereja-gereja seperti itu. Saya akan berusaha sekuat tenaga ke arah sana, dan saya berdoa agar banyak pengkhotbah yang akan memiliki tekad yang sama dengan saya.

Ketika saya menemukan seorang pengkhotbah yang bermain-main dengan separasi alkitabiah, dan yang menunjukkan ciri-ciri menolaknya, saya tidak mau berhubungan sama sekali dengan dia dalam hal pelayanan. Saya tidak akan bergabung dengan gerejanya. Saya tidak akan berkhotbah di gerejanya. Saya tidak akan berkhotbah bersama dengan dia dalam platform yang sama dalam acara-acara. Saya tidak akan mengundang dia berkhotbah di gereja saya. Dan saya tidak akan berkhotbah di gereja-gereja yang mau mengundang dia!

Ya, ini posisi yang sempit dan keras, tetapi saya percaya ini dibutuhkan untuk memangkas efek dari kompromi. Kompromi adalah penyakit menular!

Nabi tua yang kacau rohani di 1 Raja-Raja 13, mengajari si nabi muda untuk melawan perintah Tuhan, dengan cara memandang enteng perintah-perintah itu. Allah memberitahu si nabi muda untuk berkhotbah melawan mezbah berhala di Betel, dan lalu untuk segera pergi dan bahkan tidak makan di tempat itu. Nabi itu taat untuk sementara waktu. Dia berlari dengan baik untuk sesaat. Dia memproklamirkan pesan Allah melawan mezbah itu dengan berai, menolak tawaran sang raja akan hadiah, lalu keluar dari Betel. Tetapi, bukannya meneruskan perjalanan untuk keluar dari sana secepat mungkin dengan keledainya, dia memutuskan untuk beristirahat di bawah sebuah pohon ek. Di sana, seorang nabi tua yang telah berkompromi, yang telah menjadi nyaman di Betel, bertemu dengannya dan mendorong dia bahwa dia tidak perlu begitu serius dengan perintah Allah, dan dia bisa pergi ke rumahnya dan menikmati makanan sebelum meninggalkan kota yang berdosa itu. Ini semua terdengar sangat masuk akal, bukankah demikian? Tentunya Allah akan memahami. Kompromi yang “sedikit” ini, ternyata tidak berujung baik baginya. Sebagai hasil pertemanannya dengan seorang nabi tua yang berkompromi, nabi muda yang bodoh itu terbunuh. Tambahan lagi, kita melihat dalam cerita ini bahwa pengkhotbah-pengkhotbah yang berkompromi ternyata berbohong!

Ada banyak pengkhotbah-pengkhotbah yang berkompromi, bahkan dalam lingkungan Baptis Independen, yang mengatakan bahwa adalah OK untuk tidak terlalu serius dalam hal separasi. Mereka mengatakan bahwa musik lebih ke arah preferensi pribadi, bahwa mengajarkan prinsip-prinsip Alkitab tentang pakaian yang sopan adalah legalisme, bahwa adalah OK untuk membawa kelompok pemuda di gereja ke bioskop dan memperkenalkan mereka kepada Hollywood. Lagu tema mereka adalah “santai saja, jangan terlalu ketat dan sempit. Kita separatis, tetapi jangan terlalu berlebihan. Jangan menjadi fanatik. Tentunya tidak terlalu buruk unutk membaca dari para Injili “konservatif” dan memakai materi dan blog-blog mereka. Kalau kita tidak melunak, kita akan kehilangan orang-orang muda.”

Roh kompromi dalam hal separasi yang menjamur di kalangan Baptis Independen (Editor: jangankan gereja-gereja lain), digambarkan kepada saya dalam komunikasi berikut yang terjadi baru-baru ini dengan seorang pengkhotbah muda:

“Saya telah SANGAT dikuatkan oleh tulisan-tulisan anda karena saya telah bersusah payah mencoba untuk mempertahankan dan mengkhotbahkan standar-standar kristiani, ketika begitu banyak gereja-gereja dan pengkhotbah-pengkhotbah Baptis independen yang ‘baik’ sudah tidak lagi melakukannya. Saya sudah tiba pada posisi merasa sendirian dalam kerinduan untuk mengkhotbahkan dan mengajarkan kekudusan dari atas mimbar, karena saya telah bertanya kepada banyak (minimal 10) pengkhotbah mengenai apakah memakai CCM (Contemporary Christian Music) adalah ok dan apakah kita harus keras mengkhotbahkan pakaian yang sopan dan musik, dan mereka SEMUA memberitahu baya bahwa jika kita mengasihi umat dan menunjukkan kepada mereka kasih Tuhan, mereka akhirnya akan membuat standar mereka sendiri. Saya sangat patah hati karena saya telah sangat tertusuk masalah musik/pakaian yang saya dengarkan dan yang saya izinkan dalam hidup saya dan keluarga saya, dan saya ingin menemukan seseorang yang akan berkata, ‘YA! AMBIL SIKAP!’ Jadi, terima kasih karena melakukan hal yang benar tanpa peduli harganya. Saya telah menjadi gembala bagian pemuda di sebuah gereja Baptis independen, tetapi saya telah diminta untuk mundur oleh gembala sidang, karena dia merasa saya ‘terlalu konservatif/fundamental’ untuk pelayanan dia (gereja kami mulai mengadaptasi musik penyembahan CCM dan melepaskan standar-standara kesopanan pakaian demi ‘mempertahankan orang-orang yang belum selamat di dalam gereja’).”

Perhatikan bahwa semua pengkhotbah yang ditanyai oleh orang muda ini, menasihati dia untuk tidak mengkhotbahkan dan mengajarkan kekudusan dan separasi dari atas mimbar, tetapi untuk membiarkan umat untuk membuat keputusan mereka sendiri. Perhatikan bahwa dia diberhentikan dari sebuah gereja Baptis Independen karena terlalu konservatif. Ini sedang terjadi di mana-mana.

Saya tidak mau berurusan dengan kelompok yang demikian! Saya percaya bahwa jika anda “melunak” dalam hal separasi alkitabiah, kamu sudah pasti akan kehilangan orang-orang muda. Kamu akan kehilangan mereka kepada dunia, dan kamu akan kehilangan mereka kepada filosofi gereja zaman now. Saya yakin bahwa cara berpikir seperti ini adalah salah, dan ini adalah kompromi, dan saya tidak mau terpengaruh olehnya.

Bahkan jika saya dapat berasosiasi dengan orang-orang seperti ini tanpa terpengaruh secara pribadi, yang kemungkinan tidak bisa terjadi, bagaimana dengan orang-orang yang mengamati teladan saya? Saya tidak mau mengambil resiko anggota gereja saya dan murid-murid sekolah theologi saya, terpengaruh oleh asosiasi dengan pengkhotbah dan gereja yang berkompromi.

Separasi alkitabiah tidak dapat dipertahankan tanpa suatu usaha yang berkepanjangan. Suatu sikap separatis hanya dapat dijaga dengan tujuan yang jelas, dan dengan membayar harga, tetapi sungguh layak dibayar.

Separasi bukanlah Injil, tetapi doktrin ini adalah suatu tembok perlindungan rohani yang diberikan Tuhan terhadap penyesatan dan keduniawian. Menolak “separatisme” sama dengan membongkar tembok yang penting ini, sehingga umat Allah tidak lagi dilindungi dari “kata-kata manis” yang dipakai para penyesat untuk menipu hati orang-orang yang sederhana (Roma 16:17-18), dan tidak lagi dilindungi dari tarikan dunia (2 Tim. 2:22).

“Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami” (2 Tes. 3:6).

This entry was posted in Separasi dari Dunia / Keduniawian. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *