(Berita Mingguan GITS 7 Desember 2019, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari “Tarot Card Resurgence,” Al Perrotta, The Stream, 28 Okt. 2019: “Kita sedang mengalami ledakan popularitas kartu tarot. The New York Times pada tahun 2017 merayakan ‘Tarot is Trending.’ The Guardian mempromosikannya sebagai suatu bentuk terapi pada tahun 2018. Seorang penulis mengatakan bahwa dia menghitung ada 550 app tarot di Apple Store, sebelum berhenti menghitung. Mencari di Amazon untuk ‘kartu tarot’ akan menampilkan 10.000 hasil. …Sebelum menyerahkan hidup saya sepenuhnya kepada Kristus, saya dulu adalah seorang fans kartu tarot. Saya mempelajari kartu tarot lebih serius dari mempelajari subjek apapun di sekolah. … ini membawa kita kepada rahasia kotor dari tarot … Pertama, kamu harus mempelajari arti dasar dari setiap kartu. Lalu kamu belajar arti-arti alternatif dari setiap kartu. Lalu kamu mempelajari bahwa arti tersebut, positif ataupun negatif, tergantung pada apakah kartunya tegak atau terbalik. Dan kemudian kamu belajar bahwa artinya juga tergantung pada posisinya relatif terhadap kartu yang disebelahnya. Dengan kata lain, sebuah ‘kartu’ negatif di masa lampau dapat menjadi ‘baik’ jika kartu setelahnya itu mengindikasikan perubahan untuk hal yang lebih baik. Dan sebaliknya. Tunggu, masih ada lagi. Lalu kamu belajar bahwa sebuah bagian yang tersendiri dari suatu gambar bisa saja mengandung suatu arti yang tertanam di dalamnya. Misalnya, kartu yang umumnya disebut ‘The Chariot’ [Kereta Kuda]. Lihat roda-rodanya? Dalam sebuah pembacaan yang spesifik, Chariot itu sendiri bisa jadi berhubungan dengan mobil kamu. Bisa jadi berhubungan dengan perjalanan. Jika kartu ini terbalik, bisa jadi hati-hati roda bisa copot dari suatu proyek atau hubungan. Bagaimana dengan makhluk-makhluk mirip sphinx yang hitam putih itu? Bisa mengacu kepada suatu isu yang jelas, hitam atau putih. Simbol merah di antara mereka terlihat seperti suatu gasing bisa berarti bahwa walaupun pilihannya sepertinya hitam putih, kepalamu berputar seperti gasing untuk mencoba menentukan isu ini. Ia bisa juga mengacu kepada kesatuan dari banyak hal yang berbeda – kedua sphinx, hanya warnaya beda. Walaupun keputusan ini sepertinya hitam putih, sebenarnya tidak. … Anda mulai paham? Jika tidak, baiklah saya sederhanakan. Kartu manapun pada saat manapun, dapat berarti apapun. Dan jika sesuatu dapat berarti apapun, sama saja tidak ada artinya. …Bahkan jika kartu-kartu itu dapat memberitahumu sesuatu tentang masa depan, mereka tidak memberimu kuasa untuk mengubah masa depan. Itulah mengapa kita harus berpegang pada Allah yang telah menyatakan diriNya. “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu” (Amsal 3:5-6).