(Berita Mingguan GITS 18 April 2020, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari Machen White, “BJU Then and Now…Abby Johnson,” 7 April 2020, Musings of a Fundamentalist: “Pada bulan Februari 2018, Dr. Steve Pettit, presiden dari Bob Jones University, memuji pelayanan Dr. Billy Graham dan warisannya. Dalam sebuah khotbah chapel pada tanggal 7 November 2019, Dr. Pettit memuji pelayanan dari Dr. Billy Kim. Dr. Kim selama ini adalah seorang yang sangat mencintai pelayanan Graham. Sudah didokumentasikan dengan baik bahwa Graham dan Kim memiliki kebijakan untuk berpartner dengan kelompok Roma Katolik (dan lainnya) DALAM PELAYANAN, sebagai sesuatu yang normal. Pada tanggal 23 Januari 2020, BJU (Bob Jones University) mengundang khalayak umum ke kampus untuk menonton bersama film Unplanned, yang dibuat oleh pendukung gerakan Pro-Life, Abby Johnson. Lalu, pada tanggal 5 Maret 2020, BJU menjadi tuan rumah bagi Piedmont Women’s Center (PWC) untuk acara penggalangan dana mereka. Pembicara untuk malam itu adalah Abby Johnson. Selama acara tersebut, Johnson ‘memberitakan Injil.’ Di atas panggung, tertera pada sebuah banner adalah katakata dari Yesaya 43:19. Johnson berkata, ‘Kita harus memberikan Inijl kepada para wanita ini, bukan Yesus yang sudah dilunakkan, tetapi Yesus yang berkuasa… semua orang di sini adalah orang berdosa dan memerlukan juruselamat.’ Dia menggunakan kata-kata ‘salib, Injil, orang berdosa, Yesus.’ Banyak orang yang pulang dari acara itu dengan mengira bahwa Johnson adalah seorang Kristen yang lahir baru. Ini yang tidak mereka ketahui: Johnson dibesarkan sebagai seorang Baptis Selatan. Malalui serangkaian peristiwa, dia menjadi seorang Roma Katolik … Johnson menjelaskan perjalanannya menjauh dari sebuah gereja yang mengkhotbahkan Injil dan kepada Romanisme. Dia dengan bangga mengakui bahwa dia memakai platform pro-life untuk menobatkan orang kepada Romanisme.”