(Berita Mingguan GITS 25 April 2020, sumber: www.wayoflife.org)
Sebuah Perjanjian Baru yang diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Denmark (Danish Bible Society), menghilangkan nama Israel, kecuali di satu tempat. Disebut Bible 2020, Alkitab ini menggantikan kata “Israel” dengan “Yahudi,” “tanah orang Yahudi,” atau istilah generik lainnya. Jan Frost, seorang reviewer, mengatakan bahwa “para penerbit membela perubahan ini dengan mengklaim bahwa ‘Israel’ yang disebut di dalam Alkitab tidaklah sama dengan Israel hari ini.” “Elaine Duncan, yang menjabat sebagai Global Council Chairperson dari Lembaga Alkitab tersebut, menggarisbawahi bahwa edisi baru ini sudah diunduh ke lebih dari 90 negara, yang dia anggap sebagai sukses besar dalam pergerakan menuju apa yang dia sebut ‘gereja global’” (“Lutherans Publish New Version,” BreakingIsraelNews, 20 Apr. 2020).
Ini mengingatkan kita bahwa United Bible Societies, lembaga global yang menaungi Lembaga Alkitab Denmark (sebagai anggotanya), adalah lembaga yang radikal ekumenis dan berada di garis depan pembangunan “gereja” esa-sedunia yang sesat. (Untuk dokumentasi akan hal ini, lihat Unholy Hands on God’s Holy Book, tersedia sebagai eBook gratis di www.wayoflife.org.) Nama “Israel” disebut 70 kali di Perjanjian Baru yang berbahasa Yunani, dan Israel pada waktu itu sudah tersesat, sehingga mereka sampai menyalibkan Mesias mereka sendiri. Pada permulaan sejarah Israel sebagai suatu bangsa, setelah dia meninggalkan Mesir tetapi sebelum masuk ke tanah mereka, Musa menubuatkan bahwa Israel akan membangkang terhadap hukum-hukum Allah, akan diusir dari tanah mereka, diserakkan ke berbagai bangsa dalam kondisi yang sulit dan buta rohani, dan kemudian akan kembali ke tanah tersebut. Lihat Ulangan 28:15-67 dan 30:1-9. Ini persis telah terjadi, membuktikan bahwa nubuat Alkitab harus ditafsirkan secara literal. Jadi ADALAH ISRAEL YANG SAMA yang keluar dari Mesir dan masuk ke tanah perjanjian dan yang diusir dari tanah itu oleh Romawi pada abad kedua Masehi dan yang telah tinggal di berbagai bangsa selama 2000 tahun, yang telah kembali ke tanah mereka di zaman modern ini. Nubuat Perjanjian Lama menjelaskan bahwa Israel akan kembali ke tanah itu dalam kondisi yang masih tersesat, sehingga memungkinkan munculnya Antikristus dan Bait Suci Ketiga (Danial 9:27). Nubuat tentang “Lembah Tulang Kering” di Yehezkiel 37 mengajarkan bahwa Israel akan kembali dalam dua tahap, pertama dalam kondisi rohani yang mati, dan kemudia dalam kondisi bertobat rohani. Fase pertama sudah digenapi; fase kedua sedang menantikan penggenapannya. “Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas. Maka firman-Nya kepadaku: ‘Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali.’ Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar” (Yeh. 37:8-10).
Pak steven, alkitab memang boleh dirubah?
Tentu tidak boleh. Yang mereka lakukan ini adalah kesalahan besar.