Tuhan Menyediakan Dua Keping 5 Sen

(Berita Mingguan GITS 11 April 2020, sumber: www.wayoflife.org)

Berikut ini dari otobiografi Monroe Parker, berjudul Through Sunshine and Shadows (Sword of the Lord, 1987). Parker adalah seorang penginjil, pengkhotbah radio, gembala sidang Baptis, tangan kanan bagi Bob Jones Sr. dan Jr. selama dekade-dekade awal Bob Jones University, presiden dari Pillsbury Baptist College, dan direktur dari Baptist World Mission.

“Pada satu hari yang sangat dingin, saya belum makan apa-apa hari itu, saya duduk di depan microphone pada jam 3 petang dan berkhotbah dari ayat “Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku” (Maz. 23:1). Saya pergi ke kantor pos, dan menemukan bahwa kotak untuk saya kosong, seperti biasanya. Jadi saya mulai berjalan kembali ke Y.M.C.A., melewati Jembatan Federal Bridge, yang melintasi Sungai Allegheny, persis di tempat sungai itu bergabung dengan Monongahela, dan membentuk sungai Ohio. Saya berhenti dan meletakkan tangan saya pada pegangan besi pada tangga dan memandang kepada sungai yang beku tersebut. Saya tidak melihat ada padang rumput hijau. Yang dapat saya lihat hanyalah putih dan hitam. Salju masih akan turun cukup lama, dan setelah itu akan ada abu. Ketika saya mulai menarik tangan saya dari pegangan tersebut, kulit di atas batas sarung tangan saya telah nempel ke besi. Saya mencabutnya dan berkata, ‘Tuhan, bukankah Engkau gembalaku? Kalau memang Engkau gembalaku, saya ini domba yang lapar. Jika saya punya seekor domba yang lapar, dan saya bisa memberinya makan, saya akan memberinya makan.’”

“Saya mulai berjalan lagi, dan di sana, di salju itu, ada sebuah dompet rombeng milik seorang perempuan. Saya mengambilnya, dan di dalamnya terkandung dua koin bernilai 5 sen. Saya berjalan kembali melintasi jembatan ke sebuah tempat jualan hamburger White Castle, dan membeli dua hamburger. Waktu itu, tahun 1932, satu hamburger dijual 5 sen.”

“Ketika saya tiba ke Y.M.C.A., petugas meja berkata, ‘Hei bung, anda dapat jackpot.’ Dia menuangkan satu karung besar berisi surat-surat dan dokumen. Rupanya pendahulu saya menyuruh semua surat ke alamat saya ini diteruskan kepada dia di Washington D.C. Dia mau memastikan bahwa semua surat yang ditujukan kepada dia, sampai kepadanya. Dengan suatu cara, dia mendapatkan informasi saya tinggal di mana, dan akhirnya mengirimkan semua surat yang mestinya untuk saya yang selama ini terkirim ke dia, kembali kepada saya. Ada uang cek dua minggu dari Dr. Jones, dan juga pemberian untuk siaran yang saya lakukan di Western Pennsylvania, West Virginia, Ohio, dan New York barat.”

“Seolah-olah Tuhan menjenguk dari tingkap-tingkap surga pada hari itu, dan berseru, ‘Baiklah anakku, jika kamu tidak kuat untuk menunggu sampai pulang ke Y.M.C.A., ini ada sepuluh sen; beli hamburger sana.”

“Saya lebih memilih mempunyai dua keping uang 5 sen tersebut dalam ingatan saya, daripada uang cek 1000 dolar. Ini selamanya ada dalam ingatan saya” (Through Sunshine and Shadows, hal. 108, 109).

This entry was posted in Renungan. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *