(Berita Mingguan GITS 14 Agustus 2021, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari “Archaeologists Unearth,” The Times of Israel, 5 Agus. 2021: “Dalam ayat pertama dari kitab Amos, nabi dalam Alkitab dari abad ke-8 SM itu menyebut ‘dua tahun sebelum gempa bumi’ sebagai acuan waktu peristiwa-peristiwa yang akan ia ceritakan. Dua abad kemudian, nabi Zakharia sekali lagi mengacu kepada gempa bumi yang merusak ini, sedemikian dalamnya hal itu tertanam dalam psikis kolektif. Sekarang, untuk pertama kalinya, sebuah tim arkeolog dari Israel Antiquities Authority di Yerusalem, Kota Daud, melaporkan bahwa mereka telah menemukan bukti konkrit yang belum pernah ada sebelumnya mengenai gempa bumi pada abad 8 SM ini di ibukota kuno tersebut. Dalam sebuah paper riset yang akan diterbitkan, para arkeolog ini membeberkan, sebagai contoh, bahwa dalam salah satu struktur dari abad 8 SM, lapisan kehancuran tidak memperlihatkan tanda-tanda api, namun faktor-faktor lain memberi petunjuk bahwa bangunan itu mengalami kerusakan dalam suatu peristiwa yang tramatis, nampaknya suatu gempa bumi. ‘Ini paling jelas terlihat di lantai paling awal dari ruangan paling selatan,’ demikian tulis mereka. ‘Dalam ruangan ini, satu baris bejana-bejana yang remuk ditemukan pada tembok utara-nya, yang di atasnya telah ditemukan batu-batu yang berjatuhan. Nampaknya batu-batu ini adalah bagian atas dari tembok ruangan tersebut, yang runtuh, yang lalu menimpa bejana-bejana yang terletak menempel pada dinding tersebut.’ … Dr. Joe Uziel [co-director dari penggalian] memberitahu The Times of Israel bahwa walaupun timnya adalah yang pertama mengidentifikasi lapisan kehancuran ini, ketika me-review laporan penggalian-penggalian sebelumnya, mereka menyimpulkan bahwa area-area lain lereng timur dekat Mata Air Gihon tempat tim itu sedang menggali, juga menunjukkan kehancuran yang serupa.”