Dari Fashion Unisex ke Drag Queens

Sumber: www.wayoflife.org

Band penyembahan kontemporer Caedmon’s Call dibentuk pada tahun 1993 dengan enam anggota pendiri (Cliff Young, Danielle Glenn, Todd Bragg, Cari Harris, Doug Elmore, dan Aaron Tate). Derek Webb bergabung di masa-masa awal dan menulis banyak lagu untuk grup tersebut. Webb keluar pada tahun 2003 untuk melanjutkan karirnya sendiri, dan dia terus keluar masuk band tersebut sejak itu (2007-2011, 2022). Seperti sebagian besar kelompok penyembahan kontemporer, selalu ada penekanan unisex di grup Caedmon’s Call (didirikan tahun 1993). Ini adalah salah satu dari banyak cara mereka menjadi serupa dengan dunia dengan tidak menaati Firman Allah (Roma 12:2). Beberapa anggota laki-laki memakai anting dan rambut panjang, sedangkan perempuan dalam kelompok itu memakai celana. Tema unisex ini telah dibawa kepada kesimpulan logisnya oleh Derek Webb, yang kini mengenakan gaun, riasan, dan wig. Fashion unisex bukanlah sesuatu yang tidak berbahaya. Kitab Suci mengatakan bahwa Allah menciptakan manusia “laki-laki dan perempuan” (Kej. 1:27), dan perbedaan ini harus dipertahankan dalam hal berpakaian. “Seorang perempuan janganlah memakai pakaian laki-laki dan seorang laki-laki janganlah mengenakan pakaian perempuan, sebab setiap orang yang melakukan hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu” (Ul. 22:5). “Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang, 15 tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung” (1Kor. 11:14-15). Mary Quant dan perancang busana lainnya pada tahun 1960an memahami sifat revolusioner dari pakaian unisex. Pada tahun 2019, Museum Victoria & Albert di London mengadakan pameran besar tentang Quant, yang menampilkan wanita dalam pakaian pria: celana, dasi, jas, dan rambut pendek. Salah satu pajangan berjudul “Boys Will Be Girls” menyatakan bahwa Quant “mengambil alih pakaian pria.” Tampilan lain mengatakan, “Celana panjang dianggap tidak pantas untuk wanita [tetapi] Quant memakainya di mana pun dia mau.” Mary Quant tahu bahwa celana panjang pada wanita bukan hanya soal kenyamanan dan kebebasan bergerak. Ada jalur langsung dari fashion unisex ke gerakan homoseksual-transeksual. Pada tahun 2023, Derek Webb menerbitkan lagu “Boys Will Be Girls”, yang menampilkan transeksualisme sebagai sesuatu yang Yesus dukung. Ini persis bagaimana Museum Victoria & Albert menggambarkan revolusi mode Mary Quant. Di Twitter, 13 Oktober 2023, Webb mempromosikan penjualan cangkir bergambar dirinya dalam balutan gaun (pakaian drag queen) dan slogan “Tetapi aku berkata kepadamu, kamu cantik dan bebas” dari lagunya “God in Drag.” Webb dengan lancang menggunakan kata-kata Yesus (“Tetapi Aku berkata kepadamu”) dari Injil untuk mengklaim dukungan Kristus terhadap homoseksualitas.

This entry was posted in Fashion, LGBT. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *