Gedung Putih dan Obama Mengizinkan Resolusi PBB yang Penuh Kebohongan untuk Lolos

(Berita Mingguan GITS 31 Desember 2016, sumber: www.wayoflife.org)

Dalam suatu tindakan tembakan terakhir Obama terhadap Israel, Gedung Putih mengizinkan sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB untuk diluluskan pada hari Jumat lalu, yang menyebut Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai “daerah Palestina yang diduduki sejak 1967” dan menuntut penghentian konstruksi Israel di tempat-tempat itu. Bukit Bait Suci, termasuk Tembok Barat dan plaza Bukit Bait, semuanya terletak di Yerusalem Timur. “Dalam kenyataannya, tidak pernah ada negara Palestina baik di Tepi Barat ataupun di Yerusalem Timur, dan mereka juga tidak diakui sebagai kekuasaan yang tak diragukan di daerah-daerah itu. Yordania menduduki dan meng-aneksi Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak 1948 sampai Israel memenangkan wilayah-wilayah itu dalam perang mempertahankan diri pada tahun 1967 ketika negara-negara Arab menggunakan wilayah-wilayah tersebut untuk melancarkan serangan terhadap negara Yahudi itu. Pada tahun 1988, Yordania secara resmi melepaskan klaim mereka terhadap Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Komite demi Ketepatan dalam Pemberitaan Timur Tengah di Amerika (CAMERA, Committee for Accuracy for Middle East Reporting in America) menunjukkan bahwa hukum internasional tidak membuat pemukiman Israel menjadi ilegal: ‘Artikel 49 dari Konvensi Jenewa Keempat, yang dipakai oleh orang-orang yang mengklaim bahwa pemukiman Israel itu ilegal, tidak beraplikasi dalam kasus Tepi Barat. Ini karena Tepi Barat tidak pernah otonom berdiri sendiri sebagai sebuah negara yang bisa menjadi bagian dari Konvensi, dan oleh karena itu tidak ada “pendudukan yang sebagian ataupun total atas wilayah suatu Pihak [istilah teknisnya High Contracting Party],” sebagaimana dispesifikasikan dalam Artikel 2 dari Konvensi. Lebih lanjut lagi, bahkan jika Konvensi tersebut berlaku, dari butir-butirnya yang jelas, ia hanya berlaku untuk transfer wilayah melalui kekerasan, bukan melalui gerakan sukarela. Jadi, Konvensi ini tidak dapat menghalangi orang Yahudi untuk memilih pindah ke tempat-tempat yang memiliki makna historis dan agamawi besar bagi mereka’”(Breitbart, 23 Des. 2016). “Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: ‘Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya’” (Kej. 13:14). “Dan juga tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham, tetapi: “Yang berasal dari Ishak yang akan disebut keturunanmu” (Rom. 9:7).

This entry was posted in Israel. Bookmark the permalink.

2 Responses to Gedung Putih dan Obama Mengizinkan Resolusi PBB yang Penuh Kebohongan untuk Lolos

  1. Lukas says:

    Nama palestina itu digunakan waktu jaman Inggris, bukan sebagai negara berdaulat.

  2. Dr. Steven says:

    Benar. Tidak pernah ada negara “Palestina.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *