Kisah Kami Hingga Hari Ini…
Gereja Baptis Independen Alkitabiah Graphe mulai pada tanggal 25 Juni 1995. Pada waktu itu, Dr. Suhento Liauw baru saja kembali dari Amerika Serikat ke Jakarta, seusai menyelesaikan gelar Doktornya. Ia kembali ke Jakarta dengan suatu keyakinan bahwa Tuhan telah memanggilnya untuk memulai jemaat-jemaat Perjanjian Baru yang benar di Indonesia.
Kebaktian pertama GBIA GRAPHE pada Juli 1995, dimulai dengan 25 orang
Pada hari Minggu itu, 25 Juni 1995, Dr. Suhento Liauw mengumpulkan beberapa orang famili dan teman, dan melaksanakan kebaktian pertama. Dua puluh orang hadir dalam kebaktian pertama itu, dan Dr. Liauw menjelaskan pada mereka mengapa diperlukan sebuah jemaat baru di Jakarta. Sungguh, di Indonesia ada kekurangan jemaat-jemaat Baptis Independen yang akan berdiri
teguh di atas kebenaran Firman Tuhan, dan Dr. Liauw telah dipanggil Tuhan untuk memulai jemaat-jemaat seperti itu. Hanya sebagian kecil dari dua puluh lima orang tersebut yang
berkomitmen, dan Dr. Liauw mengajak mereka untuk bergabung dengannya, dan mereka semua menjadi inti dan tiang-tiang pertama jemaat yang baru mulai itu.
Pada tahun pertamanya, Graphe menghadapi banyak sekali tantangan. Banyak gereja lain yang sudah eksis tidak suka munculnya gereja yang baru, dan mereka mencoba menghambat Graphe. Tentunya, Dr. Liauw yang selalu menyampaikan kebenaran dan tidak segan untuk menyatakan kesalahan mereka, sama sekali tidak menolong popularitas Graphe di mata manusia. Jemaat yang sangat muda ini harus pindah enam kali dalam dua tahun pertama. Tetapi, Tuhan terus menerus menjaga dan membangun Graphe. Pada perpindahan tempat yang keenam kali, Graphe, atas pertolongan Tuhan, sampai di lokasinya kini.
>
Gedung GRAPHE pada HUT ke-5, pada tahun 2000
Tahun berganti tahun, dan Graphe semakin bertumbuh. Tuhan senantiasa menambahkan jiwa-jiwa kepada Graphe untuk dilayani dan untuk memperkuat Graphe. Setiap jiwa baru adalah jiwa yang perlu dilayani, dan juga jiwa yang dapat turut melayani orang lain. Allah dalam rahmatNya telah memberikan kepada Graphe begitu banyak pelayanan yang beragam, seperti Sekolah Alkitab taraf Internasional, sebuah Panti Asuhan, dan sebuah Stasiun Radio. Tantangan tidak pernah jarang. Serangan datang silih berganti, baik dari luar, maupun dari dalam, tetapi Allah, yang memiliki Graphe, telah membimbing, melindungi, dan memimpin Graphe untuk kemuliaanNya.
Gedung GRAPHE yang sekarang
Semoga tahun-tahun ke depan akan mas ih menjadi tahun-tahun yang terbaik, sementara Graphe bertekad untuk terus berdiri teguh pada Firman Tuhan, dan memberitakannya dengan berani.
Maranatha!