Artikel asli oleh David Cloud, diperluas dan direvisi oleh Dr. Steven Liauw
Ayat-Ayat Hafalan: Amsal 3:9-10; Maleakhi 3:10; Lukas 6:38; 2 Korintus 9:6-7
Alkitab banyak berbicara mengenai uang. Amsal banyak berbicara mengenai penggunaan uang, dan banyak dari khotbah-khotbah Yesus menyinggung topik ini. Ia mengajarkan bahwa hati manusia terikat kepada hartanya. Oleh karena itu, penting untuk memahami apa kata Allah tentang uang dalam hidup orang percaya.
Praktekkan Persepuluhan dan Memberi kepada Allah (Mal. 3:8-11)
Persepuluhan, yaitu memberikan minimal 10% dari penghasilan seseorang kepada Allah, adalah suatu cara untuk menghormati Allah dan mendukung pekerjaanNya yang agung di dunia yang memerlukan ini. Allah telah berjanji untuk memberkati persepuluhan, dan banyak sekali orang percaya yang telah menemukan bahwa mereka lebih diberkati ketika hidup dari 90% penghasilan mereka (atau 80% atau lainnya) daripada 100%.
a. Persepuluhan dipraktekkan sebelum diberikannya Hukum Musa. Abraham adalah orang pertama yang tercatat memberikan persepuluhan (Kejadian 14:18-20). Dia tidak memberikan persepuluhan karena diharuskan oleh Hukum; dia memberikan persepuluhan untuk menghormati Allah melalui perwakilan Allah, yaitu raja/imam Melkisedek. Yakub melanjutkan praktek persepuluhan (Kejadian 28:20-22). Jadi kita lihat bahwa persepuluhan bukanlah sesuatu yang bermula dari Hukum Musa. Persepuluhan adalah suatu prinsip yang telah dimengerti oleh umat Allah sejak permulaan waktu.
b. Persepuluhan dipratekkan di bawah Hukum Musa. Di bawah Hukum Musa, bahkan ada persepuluhan ganda. Orang Israel diharuskan untuk memberikan 10% dari semua hasil mereka (Bil. 18:24-28; Neh. 10:38), dan tambahan lagi mereka diharuskan membawa persembahan ke hari raya tahunan (disebut persepuluhan kedua atau persepuluhan hari raya) (Ul. 14:22-25). Orang Israel juga diharuskan untuk memberi kepada orang-orang miskin (Kel. 23:11; Im. 19:10; 23:22).
Maleakhi 3:8-12
(1) Allah mengatakan bahwa mereka yang menahan persepuluhan sedang menipu Dia. Ini karena di bawah Hukum Musa, Allah memerintahkan persepuluhan dan persepuluhan adalah milikNya. Entahkah seseorang percaya bahwa persepuluhan secara persis adalah suatu keharusan di Perjanjian Baru, yang jelas orang percaya memiliki banyak kewajiban finansial di jemaat lokal, dan gagal memenuhinya sama saja dengan menipu Allah.
(2) Allah berjanji untuk memberkati mereka yang memberikan persepuluhan. Orang percaya bisa menjalani hidup dengan jauh lebih baik jika ia memberikan persepuluhan dan persembahan, dan hidup dari sisanya, daripada jika ia tidak memberikan kepada Allah dan mencoba untuk hidup dari 100% penghasilannya. Ribuan orang percaya telah belajar bahwa Allah sungguh memberkati mereka yang memberikan persepuluhan. Ketika Allah berkata bahwa Ia akan menghardik belalang pelahap, itu berarti Ia tidak akan membiarkan hal-hal tertentu terjadi yang akan menghabiskan uang kita. Ini bukan berarti bahwa orang yang mengembalikan persepuluhan itu tidak pernah akan mengalami kesulitan, atau bahwa atap mereka tidak akan pernah bocor, atau alat-alat mereka tidak pernah akan rusak, atau anak-anak mereka tidak akan pernah sakit. Tetapi artinya adalah bahwa ada banyak hal yang bisa saja terjadi, tetapi dihentikan dan tidak terjadi karena berkat Allah.
(3) Persepuluhan seharusnya dibawa masuk ke rumah perbendaharaan. Dalam Perjanjian Lama, rumah penyimpanan ini adalah Bait di Yerusalem. Hari ini, jemaat lokal adalah rumah tangga (keluarga) Allah (1 Tim. 3:15). Di jemaat pertama (di Yerusalem), umat membawa pemberian mereka dan meletakkannya di bawah kaki para pemimpin (Kis. 4:34-35). Ini adalah teladan bagi kita hari ini. Jemaat memiliki lebih banyak tugas daripada Bait Perjanjian Lama. Jemaat lokal telah diperintahkan untuk memberitakan Injil ke ujung bumi (Mat. 28:18-20). Ini adalah pekerjaan yang sangat memakan biaya, dan hal ini ditanggung oleh umat Allah. Para pemberita Injil seharusnya didukung oleh jemaat-jemaat (1 Kor. 9:14; Tit. 3:13-14; 3 Yoh. 1:5-8).
Amsal 3:9-10
(1) Orang tua sebaiknya mengajari anak-anaknya bagaimana memberikan persepuluhan. Perhatikan ayat 1, dan kita menyadari bahwa pasal ini berisikan instruksi dari seorang ayah kepada putranya. Orang tua tidak bisa mengajarkan persepuluhan kepada anaknya jika mereka sendiri tidak pertama-tama memberikan persepuluhan. Ketika orang tua mengajari anaknya persepuluhan, pertama-tama mereka memberikan kepadanya sejumlah kecil uang untuk dia masukkan ke kantong persembahan tiap minggu. Ketika anak itu mendapat uangnya sendiri, tidak peduli sekecil apapun, orang tua mengajari dia untuk memberikan 10% kepada Allah. Ketika persepuluhan menjadi kebiasaan sejak kecil, akan mudah untuk melanjutkannya pada saat dewasa. Pada bulan Oktober 2012, ada kejadian yang menggegerkan banyak orang. Baylor Bonham, seorang anak lelaki 11 tahun dari Oklahoma, mengatakan bahwa ia akan memberikan persepuluhan dari uang $106.000 yang ia peroleh hasil penjualan banteng kesayangannya. Tetapi ia memang sudah memberikan persembahan sejak kecil dan ini sudah menjadi prinsip dan suatu sukacita dalam hidupnya. Ketika ia memenangkan $27.000 tahun sebelumnya, pada usia 10 tahun, ia memberikan sebagiannya ke pelayanan pemuda di gerejanya.
(2) Persepuluhan seharusnya diberikan dari “segala penghasilanmu” (Ams. 3:9). Ini berarti bahwa kapan saja kita menerima atau mendapatkan uang, kita perlu memberikannya persepuluhan kepada Tuhan dari hasil itu.
(3) Allah berjanji untuk memberkati orang yang mengembalikan persepuluhan. Janji ini diulang-ulang di dalam Kitab Suci karena Allah ini menekankan kepastiannya. Kita bisa mempercayai Firman Allah!
Hagai 1:6-9
Di sini Allah memperingatkan umatNya bahwa karena mereka telah melalaikan pembangunan rumahNya setelah kembali dari pembuangan Babilon, maka mereka tidak mendapatkan berkatNya. Mereka bekerja dan mencoba untuk sukses, tetapi Allah melubangi pundi-pundi uang mereka! Jika kamu mendapatkan $100, jauh lebih bijak untuk menghormati Allah dengan persepuluhan atau lebih, dan menaruh $90 atau $80 di kantong yang tidak berlubang, daripada mengejek Allah dan menyimpan semuanya untuk dirimu sendiri, sementara menaruhnya di kantong yang berlubang.
c. Beberapa ayat Perjanjian Baru tentang persepuluhan/memberi
Matius 23:23
Banyak orang yang tidak mau mengembalikan persepuluhan memakai alasan bahwa persepuluhan tidak ada dalam Perjanjian Baru. Tetapi sebenarnya ini tidak tepat. Yesus ada menyebut persepuluhan dalam Matius 23:23. Ia memarahi orang-orang Farisi yang memberikan persepuluhan tetapi mengabaikan hal-hal lain dalam Hukum Tuhan. Solusi yang Yesus tekankan bukanlah menghilangkan persepuluhan, tetapi bahwa keduanya perlu dilakukan.
Kembali akan ada yang berkata bahwa Yesus mengucapkan ini kepada orang-orang Farisi yang sedang hidup di bawah Taurat, sehingga persepuluhan tidak berlaku untuk orang Kristen. Tetapi perhatikan bahwa Tuhan Yesus tidak pernah malu-malu untuk menyatakan Sabat tidak lagi berlaku, bahkan ketika berbicara kepada orang Farisi. Sebagai contoh adalah Markus 2:27-28 “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat;” dan Yohanes 5:18, “Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat.” Jadi, Yesus tidak malu-malu untuk menyatakan bahwa Sabat tidak lagi berlaku kepada orang Kristen. Jika memang Yesus juga meniadakan persepuluhan, kenapa tidak dikatakan dengan jelas? Faktanya, tidak ada satu pun ayat dalam Perjanjian Baru yang meniadakan persepuluhan.
Lukas 6:38
Di sini Yesus menyatakan suatu janji yang sangat indah berkaitan dengan memberi. Di ayat ini Tuhan kita tidak berbicara secara khusus mengenai perspuluhan, tetapi tentang memberi secara umum. Allah menyukai pemberi yang memberi dengan sukacita. Hal ini adalah sesuatu yang Tuhan perhatikan, dan Ia memberkati dengan berlimpahnya.
1 Korintus 16:1-2
Dalam perikop ini, kita melihat bahwa orang-orang percaya di jemaat-jemaat abad pertama menjalankan persembahan ketika mereka berkumpul di hari pertama suatu minggu. Persembahan yang khusus dibicarakan Paulus adalah suatu persembahan khusus yang sang Rasul sedang kumpulkan untuk orang-orang Kristen di Yerusalem yang sedang menderita karena kelaparan (Roma 15:26). Bahkan dalam kasus inipun, Paulus mengajar mereka untuik memberi “sesuai dengan apa yang kamu peroleh.” Ini berarti bahwa orang Kristen sepatutnya memberi secara proporsional dengan penghasilannya. Ini adalah prinsip yang sama dengan persepuluhan. Mereka yang mendapat lebih banyak memberi lebih banyak.
2 Korintus 9:6-7
Perikop ini sekali lagi mengacu kepada persembahan khusus yang Paulus sedang kumpulkan untuk orang-orang percaya di Yerusalem.
Kita melihat bahwa ada persembahan sukarela, yang berarti bahwa setiap orang percaya membuat keputusannya sendiri mengenai berapa banyak yang akan ia beri (2 Korintus 9:7).
Paulus menegaskan bahwa Allah berjanji akan memberkati semua pemberian mereka.
d. Persepuluhan harus dilakukan dengan konsep yang benar
Bisa saja seseorang memberikan persepuluhan, tetapi dengan konsep yang salah. Memberikan persepuluhan dengan konsep yang benar adalah sangat penting, apalagi di zaman Perjanjian Baru, zaman penyembahan di dalam Roh dan kebenaran.
Adalah salah jika menganggap persepuluhan sebagai semacam “pajak” rohani. Pajak adalah sesuatu yang memberatkan. Tuhan ingin agar orang percaya memberi dengan sukacita, dan dengan kerelaan hati (2 Kor. 9:7).
Adalah salah untuk menganggap bahwa 10% adalah milik Tuhan dan 90% adalah milik saya. Sebenarnya seluruh hidup orang percaya adalah milik Tuhan (Roma 12:1; Gal. 2:20). Jadi, termasuk, seluruh harta dan uang orang percaya adalah milik Tuhan yang Tuhan percayakan kepada anak-anakNya. Dari Firman Tuhan, kita tahu bahwa Tuhan ingin kita menaruh minimal 10% dari harta yang Ia percayakan itu, ke tiang penopang dan dasar kebenaran (Israel/Bait Suci di PL dan jemaat lokal di PB). Sisanya, tetap adalah milik Tuhan yang kita kelola. Jadi, orang percaya tidak boleh sembarang menggunakan uang”nya” apalagi untuk berdosa. Dengan penuh doa, ia menggunakan uang”nya” dengan bijak.
Adalah salah untuk berpikir bahwa memberi persepuluhan adalah semacam sogok kepada Tuhan, sehingga seseorang bebas untuk “berdosa” asal ia membayar persepuluhan. Tuhan tidak berkenan kepada persembahan lebih daripada ketaatan! Baca 1 Samuel 15:22-23.
Adalah salah untuk berpikir bahwa persepuluhan adalah satu-satunya persembahan yang perlu diberikan. Di dalam Perjanjian Lama, orang Israel memberikan persepuluhan, dan juga sering memberikan persembahan khusus, misalnya ketika ada pembangunan Kemah Suci, dan peristiwa-peristiwa lainnya. Persepuluhan adalah permulaan yang baik, tetapi jangan stop dengan persepuluhan. Justru semakin kita belajar memberi kepada Tuhan, semakin kita dimampukan untuk memberi lebih dan lebih lagi. Tidak ada yang lebih baik daripada ketika Tuhan berkenan untuk memakai kita sebagai saluran berkatNya, untuk pekerjaanNya di bumi ini. Saluran berkat tidak akan kekurangan berkat.
Adalah salah untuk memberikan persepuluhan dengan motivasi “investasi duniawi,” mengharapkan berkat materi dalam jangka waktu pendek. Tuhan memang berjanji akan memberkati orang yang memberikan persepuluhan, tetapi janganlah mengukur berkat Tuhan secara materi belaka. Persepuluhan seharusnyalah diberikan dengan motivasi utama cinta akan Tuhan, dan cinta akan pekerjaan Tuhan. Berkat akan diurus oleh Tuhan pada waktuNya.
e. Persepuluhan harus dilakukan dengan iman
Satu-satunya cara untuk melakukan persepuluhan dengan efektif adalah untuk melakukannya dengan iman. Kita harus percaya akan janji-janji Allah bahkan di masa-masa yang sulit. Dan kita harus ingat bahwa Allah menguji iman untuk melihat apakah itu iman sejati, dan untuk membuat iman itu semakin kuat (Yak. 1:2-4). Banyak kali ketika seorang Kristen memutuskan untuk mulai memberi persepuluhan, ia akan terkena masalah keuangan untuk menguji keputusannya itu.
John R. Rice bercerita tentang seorang penginjil bernama Kuykendahl di Texas pada awal abad ke-20. Dia memiliki pelayanan khotbah keliling dan persembahan yang ia dapatkan sangatlah kecil, sehingga keluarganya yang besar mengalami masa yang sulit. Satu tahun, seorang pebisnis yang kaya berkunjung ke daerah itu untuk membagikan kesaksiannya di beberapa gereja, dan penginjil Kuykendahl adalah tuan rumahnya, mengantarkan dia dari kebaktian ke kebaktian di kereta kudanya. Di antara hal-hal lain, si pebisnis menantang orang-orang untuk memberikan persepuluhan. Ketika mereka berperjalanan satu hari, pebisnis itu bertanya kepada sang penginjil apakah ia percaya akan persepuluhan.
Ia menjawab, “Ya, saya akan senang sekali memberikan persepuluhan, tetapi saya sangat miskin dan harus membiayai keluarga saya yang besar.”
Pebisnis itu menjawab, “Saya akan memberikanmu suatu penawaran. Jika kamu mau persepuluhan untuk satu tahun penuh, saya akan menjaminmu. Jika pada suatu waktu, kapan saja selama tahun ini, kamu mendapatkan bahwa kamu tidak bisa memenuhi kewajiban keuanganmu, dan tidak ada lagi tempat lain untuk berpaling, hubungi saja saya, dan saya akan mengirimkan uang yang diperlukan. Saya seorang yang kaya, dan saya seorang yang tepat janji.”
Kuykendahl menjawab dengan antusias, “Saya akan dengan senang menerima tawaran ini.”
Sang penginjil menepati janjinya dan memberikan persepuluhan dengan setia, tetapi ia tidak pernah perlu menghubungi si pebisnis. Pada akhir dari 12 bulan, penginjil itu merenungkan apa yang terjadi. Allah telah memberkati dia dengan berlimpah tahun itu dan telah memenuhi semua keperluan. Orang-orang memberikan banyak barang kepadanya, lebih dari sebelumnya, dan keluarganya merasakan banyak berkat khusus. Sambil dia memikirkan hal-hal ini, hatinya tiba-tiba terpukul, ketika ia menyadari bahwa ia telah mempercayai kata-kata seorang pebisnis, tetapi ia tidak rela mempecayai Firman dari Allah yang hidup, yang telah memberikan janji yang lebih hebat!
f. Bagaimana jika ada yang mengatakan bahwa persepuluhan tidak berlaku bagi orang percaya Perjanjian Baru?
(1) Ingat bahwa persepuluhan sudah ada sebelum Hukum Musa. Jadi, bukanlah karena Hukum maka Abraham memberi persepuluhan; ia memberi persepuluhan karena ia ingin menghormati Allah dan mendukung pekerjaan Allah yang diwakili oleh Melkizedek. Ini adalah contoh yang baik bagi orang-orang percaya Perjanjian Baru, karena kita adalah anak-anak Abraham melalui iman (Roma 4:16-17).
(2) Perjanjian Lama diberikan untuk menjadi contoh bagi kita (Roma 15:4; 1 Kor. 10:11). Paulus menggunakan sistem Musa tentang memberi sebagai otoritas bagi pengajarannya bahwa orang-orang percaya Perjanjian Baru harus mendukung para pengkhotbah Injil (1 Kor. 9:8-14).
(3) Tidak ada ayat PB yang menghapuskan persepuluhan. Ada ayat yang menyebut persepuluhan sebagai sesuatu yang harus dilakukan (Mat. 23:23). Ada ayat yang mengilustrasikan prinsip persepuluhan dalam jemaat-jemaat PB, yaitu 1 Korintus 16:2, “…hendaklah kamu masing-masing sesuai dengan apa yang kamu peroleh menyisihkan sesuatu dan menyimpannya di rumah…” Persembahan orang percaya PB diinstruksikan agar “sesuai dengan apa yang kamu peroleh,” artinya berbanding lurus dengan penghasilan. Orang dengan penghasilan banyak, memberi banyak. Tetapi berapa persen-kah yang sebaiknya diberikan? Minimal 10% sudah menjadi teladan orang percaya dari zaman Abraham hingga hari ini.
(4) Persepuluhan di dalam Perjanjian Lama bukanlah sekedar suatu perintah seremonial atau simbolik. Persepuluhan memiliki fungsi yang sangat penting dan praktis: terpeliharanya bani Lewi, keimamatan Harun, dan Bait Suci. Jadi, persepuluhan bukanlah perintah seremonial atau simbolik yang hilang oleh kedatangan Kristus. Memang, di PB tidak ada lagi bani Lewi, dan semua orang percaya adalah imam. Tetapi, Bait Suci yang adalah pusat tiang penopang dasar kebenaran di PL, kini digantikan oleh jemaat-jemaat lokal di PB. Jadi, persepuluhan tetap memainkan fungsi praktis dan penting di PB.
(5) Adalah kehendak Kristus yang dinyatakan jelas bahwa umatNya menjadi umat yang pemberi (Lukas 6:38). Banyak orang yang saya temui yang “tidak percaya persepuluhan” adalah orang-orang yang kikir. Mereka tidak mau menarik beban yang sepatutnya di dalam jemaat. Kekikiran dan kepelitan tidak seharusnya menjadi ciri khas seorang anak Allah. Bahkan jika engkau tidak percaya bahwa persepuluhan adalah hukum yang diharuskan, engkau seharusnya tetap malu jika menyimpan lebih dari 90% penghasilanmu untuk dirimu sendiri, mengingat besarnya kebutuhan pekerjaan Allah di dunia sekarang ini. Saya harus menambahkan bahwa tidak semua orang yang tidak percaya persepuluhan itu pelit. Tetapi, biasanya orang yang menentang persepuluhan adalah karena ia tidak mau memberi sampai 10%, sedangkan orang yang rela memberi lebih dari 10% biasanya tidak masalah dengan persepuluhan.
(6) Orang percaya memiliki banyak kewajiban finansial. Amanat Agung adalah suatu kewajiban. Kita diperintahkan untuk membawa Injil ke setiap orang di setiap bangsa (Mar. 16:18; Kis. 1:8). Ini disebut sebagai “Amanat Agung” Kristus karena diulang lima kali dalam Perjanjian Baru, jadi ada penekanan pada pentingnya hal ini. Pemberitaan Injil ke seluruh dunia terhubung intim dengan kematian Kristus, karena penderitaan Kristus bagi dosa manusia menjadi tidak efektif jika Injil tidak diberitakan (Luk. 24:46-47). Misi memenangkan dunia adalah tugas yang mahal. Setiap orang percaya memiliki kewajiban untuk melakukan apa yang ia bisa untuk memajukan tugas ini, termasuk memberitakan Injil secara pribadi, berdoa, dan juga memberi. Menyokong para pengkhotbah dan penginjil adalah suatu kewajiban (1 Kor. 9:14; Fil. 4:15-17; Tit. 3:13-14; 3 Yoh. 1:5-8). Jemaat lokal adalah suatu kewajiban. Jemaat adalah tiang penopang dan dasar kebenaran untuk zaman ini (1 Tim. 3:15). Jemaat adalah markas penginjilan dunia (Kis. 14:1-4). Jadi, setiap orang percaya memiliki kewajiban untuk menyokong jemaat lokal secara finansial sehingga jemaat bisa melaksanakan fungsinya yang diberikan Tuhan bagi dunia yang sangat memerlukan ini.
Perpuluhan itu sebenarnya berasal dari bangsa ur-kasdim sebelum abraham keluar dari ur-kasdim perpuluhan sudah ada dan dipraktekan oleh bangsa ur-kasdim.
Sumber?
Silakan baca lagi artikelnya, kebanyakan sudah dibahas dalam artikel. Kalau penghasilan anda ternak, silakan memberi ternak. Jika uang, silakan memberi uang.
dear Dr. Steven
1. Bagaimana perpuluhan yang kita berikan disalah gunakan yang menerima
2. Apakah gembala ikut memberi perpuluhan
3. Perpuluhan hanya boleh diambil 11 dari amplop, apa dia mengambilnya setiap pertemuan atau bagaimana? jika jemaatnya sudah besar pertemuan sehari bisa beberapa kali dan perpuluhan yang masuk banyak apa tetap dia ambil 11 amplop dan apa dia memilih yang banyak-banyak
4. apakah selain gembala diaken penginjil dapat perpuluhan
terimakasih atas jawabanya
4.
1. Disalah gunakan bagaimana? Maksudnya misal dia pergi membeli rokok dengan uang itu? Kalau seperti itu sih urusan dia dengan Tuhan. Tapi kalau dia melanggar firman Tuhan tertentu, bisa jadi ada disiplin jemaat.
2. Gembala ikut memberi perpuluhan
3. 11 Amplop per bulan tentunya (asumsi jemaat memberi perpuluhan per bulan). Boleh pilih mana saja.
4. Diaken tidak digaji oleh jemaat. Penginjil dibiayai oleh jemaat, karena sifatnya membantu gembala, maka ditentukan oleh gembala dan jemaat.
Perpuluhan oleh abraham adalah inisiatif abraham jangan dijadikan hukum, dan itu tidak dikatakan dilakukan berkali-kali. Sampai saat ini pengertian saya adalah perpuluhan adalah taurat utk yahudi, bukan diluar yahudi, makanya paulus tidak pernah menekankan itu dan kita adalah cangkokan dari penginjilan paulus (non yahudi). Pertanyaan saya, apa fungsi perpuluhan di masa sekarang? apa fungsi kolekte mingguan dan persembahan lainnya? karena bagi saya, saya lebih mengakui persembahan utk gembala, pembangunan dan misi tanpa ada penekanan harus berapa banyak. Kenapa saya katakan ini, karena dalam aplikasi terutama di banyak gereja karismatik, gembala (“mengaku imam lewi”)adalah penguasa keuangan tertinggi dan seringkali taraf hidupnya lebih tinggi dari rata2 jemaat (kesebelas suku lain yg bekerja). Saya tidak pernah percaya tujuan Tuhan seperti ini. Disisi lain gereja sering tidak dikenakan pajak , sedangkan jemaat harus dibebani pajak penghasilan, persembahan minggu,perpuluhan,diakonia,pembangunan, menolong sesama jemaat dll sehingga tidak kaget banyak pengaturan keuangan yang tidak benar diantara jemaat. Yang saya takutkan dengan pengajaran keuangan yang tidak transparan membuat gereja menjadi korup seperti sebelum jaman martin luther. Saya percaya tabur tuai, tapi saya juga percaya Tuhan memberi hikmat dan esensi semua adalah untuk kepentingan umat/jiwa.
Apa yang dilakukan oleh Abraham bukan dijadikan “hukum” tetapi jadi teladan dan prinsip. Sebab bukan hanya Abraham yang melakukannya, melainkan Yakub dan orang-orang kudus PL. Bisa kita katakan bahwa di sepanjang zaman, dari sebelum Hukum Taurat, hingga setelah hukum Taurat, umat Tuhan memberikan minimal 10% milik mereka kembali kepada pekerjaan Tuhan.
Fungsi persepuluhan zaman ini adalah menunjang pekerjaan Tuhan. Berikan persepuluhan ke gereja lokal yang Alkitabiah, dan perpuluhan itu akan dipakai untuk penginjilan, membiayai hamba Tuhan, dan banyak lagi pekerjaan lainnya.
Selain perpuluhan, orang-orang kudus juga memberikan persembahan khusus, dll.
Penyalahgunaan perpuluhan jangan dijadikan argumen untuk menolak prinsip perpuluhan yang jelas dilakukan orang orang-orang kudus dalam Alkitab.
Gembala sidang yang alkitabiah ikut memberikan perpuluhan, ikut dalam persembahan khusus, ikut persembahan pembangunan, menolong sesama jemaat, dll.
Sekarang ini mengapa sih perpuluhan selalu di ributkan Itukan masalah pribadi kita pada Tuhan. Mau 0% atau 5% , 10% , 20% , 30% atau lebih besar lagi itu terserah kita tergantung seberapa besar rasa syukur dan kecintaan kita pada Tuhan. Tuhan tahu hati kita. Yang penting kita harus tau betul pemberian kita itu merupakan sebagian dari penghasilan kita yang kita dapat secara benar.TUHAN sendiri tidak mempermasalah soal uang kenapa kita mempermasalahkan.Pikirkanlah hal hal lain yang lebih berarti bagi Tuhan
Memberi kepada Tuhan tentu adalah masalah pribadi, dan tidak untuk dipaksakan.
Tetapi, Alkitab mengajarkan kepada kita tentang prinsip memberi. Salah kalau dikatakan Tuhan tidak mengatur tentang masalah uang. Alkitab banyak berbicara mengenai uang.
Kalau ada orang bilang, saya mau kasih 0% (alias tidak mau memberi), itu memang masalah pribadi dia! Tetapi kita bisa katakan, berdasarkan Alkitab, bahwa bukan itu yang Tuhan inginkan dari orang yang sungguh sudah diselamatkan.
Kita dapatkan dalam Alkitab, bahwa Tuhan ingin kita memberi secara rutin dan dengan sukacita, dan memberi minimal 10% dari pendapatan kita.
Nambahin Dikit ya..mast jika engga berkenan janda2 fakir miskin serta anak yatim piatu yg kemungkinan besar yesus kristus tekankan dalam hal memberi dengan sukacita,program gereja pastinya didukung dengan hikmat yg benar soal keuangan, yg pasti kadang intimidasi doktrin persepuluhan yg membuat beberapa jemaat yg baru lahir baru,mendapat informasi yg kurang lebih paham soal pemberian ini,kiranya Roh kudus meng ilhami kita semuanyaa sodaraku perihal persepuluhan ini,shalom Jesus bless us amin????????????
Abraham meberi perpuluhan dari jarahan perang, bukan dari hasil panen atau ternak-nya. Perpuluhan itu hukum taurat dan tidak ada seorangpun dibenarkan karena melakukan hukum taurat.
Bacalah alkitabmu, sebulan sekali atau setahun sekali perpuluhan dilakukan ? kalo diuangkan maka harus ditambah berapa bagian ?
Kamu sudah ditebus total, bukan DP 10%, tapi total 100% dibayar lunas.
Berikan 100% dirimu, uang-mu, waktu-mu dan segalanya punyamu pada Penebusmu.
( Markus 10:17 – 21 )
apakah 100% berarti harus diberikan ke gereja semua 100% gajinya/ keuntungan dagangnya ?
Barangsiapa ber otak biarlah dia berpikir.
Abraham memperlihatkan “prinsip” persepuluhan. Selanjutnya, orang Israel diperintahkan untuk memberikan persepuluhan dari penghasilan mereka secara rutin.
Kita di zaman PB, melihat contoh-contoh dan prinsip-prinsip di PL, memberikan minimal 10% dari penghasilan kita untuk pekerjaan jemaat.
Uang kita 100% milik Tuhan. Minimal 10% dialokasikan langsung untuk jemaat. Sisanya Tuhan ingin kita kelola dengan baik untuk kemuliaanNya, misal untuk memenuhi kebutuhan hidup, dll.
Jangan mencampur adukkan pengajaran tentang persepuluhan yang salah, dengan pengajaran tentang persepuluhan yang Alkitabiah.
Jawaban anda ttg Yesus tdk pernah menghilangkan perpuluhan adalah terlalu mengada2, apalagi jika yg menulis ttg perpuluhan adalah org yg menikmati hasil perpuluhan, sebaiknya anda belajar lg ttg kitab maleakhi. Jgn memberi ‘angin surga’ agar org memberi perpuluhan sehingga gereja menjadi sgt kaya tanpa memperhatikan para pengrjanya, lihat saja contoh sekeliling kita, alexander abraham yg punya koleksi mobil mewah, bahkan 12 bh harley davifson, pdt kong hee dr harvest singapore, bahkan pendeta kaliber spt yong gi choo jatuh krn uang gereja yg sebagian besar adlh dr perpuluhan. YESUS sendiri tdk pernah diceritakan memberi perpuluhan dan mengajarkannya.apakah anda lbh dr Yesus? Klu mau lakukan taurat maka semu hrs dilakukan, jgn pilih yg menguntungkan anda saja? Apa anda sdh disunat? Apa anak2 anda sdh disunat sejak hr ke tujuh? Gelar dr anda sgt2 sy ragukan, coba anda dgr kotbah 3 seri ttg perpuluhan dr hambaNya pdt Erastus Sabdono. Sy berdoa spy anda jgn sampai jatuh dlm hal ini. GBU
“Jawaban anda ttg Yesus tdk pernah menghilangkan perpuluhan adalah terlalu mengada2”
Kalau salah, tunjukkan salahnya. Kutipkan ayat Yesus menghilangkan persepuluhan, silakan cari di Alkitab.
“apalagi jika yg menulis ttg perpuluhan adalah org yg menikmati hasil perpuluhan”
Perpuluhan di gereja kami dinikmati oleh seluruh gereja. Gembala hanya boleh mengambil maksimum 11 persepuluhan. Sisanya untuk berbagai pelayanan, termasuk gaji para pengerja lainnya.
“sebaiknya anda belajar lg ttg kitab maleakhi”
Sepertinya anda yang harus belajar lagi kitab ini. Kitab ini mengajarkan bahwa Allah akan membalas orang yang mau memberi bagi Tuhan, contohnya melalui persepuluhan.
“Jgn memberi ‘angin surga’ agar org memberi perpuluhan sehingga gereja menjadi sgt kaya tanpa memperhatikan para pengrjanya,”
Saya tidak tertarik memberi angin apapun pada siapapun. Saya mengajarkan prinsip Alkitab. Masalah “tidak memperhatikan para pengerja” sama sekali bukan isu persepuluhan, itu masalah sistem gereja, atau masalah kepemimpinan. Tidak ada jaminan bahwa gereja yang tidak persepuluhan lalu otomatis lebih memperhatikan.
” lihat saja contoh sekeliling kita, alexander abraham yg punya koleksi mobil mewah, bahkan 12 bh harley davifson, pdt kong hee dr harvest singapore, bahkan pendeta kaliber spt yong gi choo jatuh krn uang gereja yg sebagian besar adlh dr perpuluhan.”
Adanya orang yang menyalahgunakan persepuluhan bukan berarti persepuluhan itu salah. Banyak orang menyalahgunakan kasih karunia Tuhan. Apakah berarti kita berhenti mengkhotbahkan kasih karunia? Orang-orang yang anda sebut ini semuanya tidak mengajarkan persepuluhan dengan alkitabiah.
“YESUS sendiri tdk pernah diceritakan memberi perpuluhan dan mengajarkannya.apakah anda lbh dr Yesus?”
Yesus tidak pernah diceritakan tertawa, apakah Yesus tidak pernah tertawa? Yesus tidak pernah diceritakan mandi, apakah Yesus tidak pernah mandi?
Lagipula, Yesus ada mengajarkan persepuluhan. Ayatnya antara lain Matius 23:23, yang sudah dibahas dalam artikel. Artinya anda tidak menyimak.
Mengenai Yesus memberi persepuluhan, Yesus bahkan membayar pajak bait Suci yang sebenarnya tidak diatur dalam Hukum Taurat, lihat Mat. 17:24dsb.
Yesus lahir seorang Yahudi, dan Dia menaati semua hukum Taurat, kalau tidak Dia tidak sempurna. Dia ke Yerusalem 3 kali setahun. Dia merayakan Paskah, dan hari-hari raya Yahudi lainnya.
Jadi, sangat dapat diasumsikan bahwa Yesus memberi persepuluhan.
Kita memang bukan Israel hari ini, oleh karena itu kita bukan memberi persepuluhan Israel, tetapi melakukan prinsip persepuluhan, yaitu menyisihkan minimal 10% harta kita untuk Tuhan dalam konteks jemaat lokal.
“Klu mau lakukan taurat maka semu hrs dilakukan, jgn pilih yg menguntungkan anda saja? Apa anda sdh disunat? Apa anak2 anda sdh disunat sejak hr ke tujuh?”
Saya memang mau melakukan Hukum Taurat yang tidak dinyatakan Tuhan sebagai simbol saja, atau yang sudah dihapus dalam PB.
Misal: saya mau mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati (Ulangan 6:5), saya mau tidak membunuh, tidak berzinah, menghormati orang tua (Keluaran 20). Semua itu juga hukum Taurat.
Banyak orang Kristen juga tebang pilih Firman Tuhan, dengan dalih: ah itu Perjanjian Lama. Padahal, Perjanjian Lama yang tidak digenapi dalam PB, tetap berlaku bagi kita.
Mengenai sunat, Paulus sudah tulis dalam Galatia, (dan 1 Kor. 7:18 misalnya), bahwa sunat tidak perlu lagi.
Jadi, saya akan berhenti perpuluhan, jika ada ayat dalam PB, bahwa persepuluhan tidak perlu lagi. Sebelum itu, saya akan melakukan persepuluhan, dan mengajarkan orang percaya untuk melakukannya.
“Gelar dr anda sgt2 sy ragukan”
Tidak masalah bagi saya. Gelar saya bukan untuk kamu.
“coba anda dgr kotbah 3 seri ttg perpuluhan dr hambaNya pdt Erastus Sabdono. Sy berdoa spy anda jgn sampai jatuh dlm hal ini. GBU”
Coba dengarkan Alkitab tentang persepuluhan. Saya berdoa agar anda mau taat Firman Tuhan. Maranatha.
Bukankah kita ini adalah garam dunia,salah satu fungsi garam adalah menghentikan proses pembusukan, bukan mempercepat pembusukan so.. setiap kali ada yg sedang mengalami proses pembusukan dan ketika bertemu dgn kita maka proses pembusukannya berhenti dan diganti dgn kemanisan.
Gak ada seorang pun di benarkan cma krn jalanin taurat. Yg jelas kita ini udh hdup dlm kasih karunia, gak jaminan ksh perpuluhan bsa dpt berkat berkali lipat penilaian yg salah jelas d ktakn carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya mk smuanya akan d tambahkan, gak kasih perpuluhan pun kta pasti diberkati, dasa kita d tebus Yesus gak setengah2 gak jg 10% sangt merendahkan Tuhan bla kt menilai kash karunia dgn 10% toh Yesus tebus dosa kta100% bkn10 20 30atw 50%, apa yg menurut kita berharga itu gak bs d bandingi dgn kasih karunia yg kt trima, layakkah sebuah kasih karunia kita balas dgn10%????
Saya bngung mlihat KKR2 yg diadakan gembala2 sidang hngga mngadakanny di stadion utk mnampung puluhan ribu jemaat. Knp mrka sllu mnghbiskn lbih bnyk uang mmberitakan injil kpd org yg telah prcaya,dripda kpada org2 yg blum prcaya? Ap krn org2 yg blm prcya it tdk mmliki uang prpuluhan yg besar? Saya blm prnah mndngar para gembala in turun ke pelosok2 daerah mwartakan injil. Mereka sllu hdir d TV dgn setelan jas mewah. Kbaktian di gedung2 ber AC,dhadiri para org2 berduit. Dsiarkan dari Jerusalem. Saya tdk mngatakan klu it tdk ad gunany. Ttapi scra tdk lgsung sbgian besar dr para gembala,yg mnggantungkn hdupny dr prsepuluhan jmaat,mnnjukkn bhwa hdup mereka msuk dlm kategori berada. Hal inilh yg mmbuat sya tdk prnah mw mnjadi jemaat para gembala sidang yg kaya sperti mrka dan mmbuat pmikiran saya ttg prsepuluhan mnjdi kabur.
Bagaimana dengan perpuluhan yang ditunda…bgmna hukumx menurut anda?? Apakah tetap berkenan di hadapan Tuhan???
saya ingin menanggapi tentang perpuluhan..kalo kita cermati dan perhatikan bahwa perpuluhan itu adalah PERINTAH TUHAN.jd apa yang tertulis dalam Alkitab lakukan saja dengan enjoy.perpuluhan tidak memandang besar kecilnya berkat.yg terpenting adl kejujuran kita tentang berkat yg Tuhan berikan.misal gji saya sebulan 1jt..brrti perpulhan saya 100rb..itu bru dr gji..blm berkat dr orang lain..misalnya dr orang tua memberi 500rb..sy ambil sepersepuluhnya 50rb..krn orang tua jg mjd saluran berkat dr Tuhan buat saya..dsb..jd berkat yg kita terima intinya sepersepuluhnya DIKEMBALIKAN kepada Tuhan.makna dikembalikan,itu berarti bukan milik kita.ok? Maleakhi 3:10..semua tokoh dalam PL selalu memberikan perpuluhan itu jelas.dan Tuhan Yesus tidak pernah meniadakan perpuluhan.malah Tuhan menggenapinya.artinya disempurnakan didalam diri Tuhan Yesus agar Dia menjadi teladan bagi org yg melakukan Firman.semua terserah jemaat..saudara semua..kalo dapat berkat yg lebih besar kenapa pilih yg kecil?sedangkan Alkitab sdh mmbri KUNCI bagaimana supaya anak anak Tuhan diberkati melimpah..Yohanes 10:10..perpuluhan tidak mesti harus uang..kita diberi nafas hidup 24jam..maka 2,4jam nya buat berdoa memuji menyembah Tuhan..itupun jg perpuluhan..memang tidak ada yg sempurna untuk manusia..tp kita berusaha untuk melakukan Firman Tuhan..perpuluhan itu intinya berkat apapun yang diberikan oleh Tuhan kita KEMBALIKAN kepada Tuhan sepersepuluhnya..tp bukan berarti kalo dpt mobil baru lalu dibelah sepersepuluhnya??bukan gitu..namanya tidak berhikmat donk..berkat ataupun fasilitas yg Tuhan beri sebenarnya itu adl bonus..tp perpuluhan sifatnya wajib..bahkan dalam perjanjian lama yg tidak membayar perpuluhan kena denda. intinya yg paling penting kejujuran kita kpd Tuhan dgn berkat yg Tuhan berikan buat kita.lalu kembalikan kpd Tuhan 10% nya..Tuhan berjanji akan berkati limpah. gitu aja kok repot.
Pak Dr..
Jika tidak berikan perpuluhan, apakah berdosa?
Jika tidak berikan perpuluhan, apakah akan masuk neraka?
Terima kasih untuk waktunya untuk membaca dan menjawab pertanyaan saya..
salam…
Tidak memberikan kepada Tuhan karena kita lebih cinta uang daripada Tuhan adalah suatu dosa.
Tetapi, perpuluhan bukan masalah masuk neraka atau Sorga.
Masalah masuk neraka atau Sorga adalah masalah dosa seseorang sudah ditanggung belum oleh Yesus di atas kayu salib dan dia sudah belum menerima hal tersebut.
Lebih baik terlambat dari pada tidak. Lebih baik tepat waktu daripada terlambat.
Penyalahgunaan perpuluhan memang banyak terjadi. Tetapi bukan berarti perpuluhan itu sendiri jadi salah.
Benar, tidak seorangpun dibenarkan karena perpuluhan, atau sunat, atau baptis, atau semua yang lain.
Manusia dibenarkan hanya melalui penebusan Yesus, yang menebus dosa kita 100%.
Bagaimanakah kita membalas kebaikan Tuhan? Tentu sepantasnya kita memberi seluruh hidup kita, 100% sepenuhnya.
Tapi, bohong kalau kita bilang mau beri 100%, padahal 10% saja tidak mau. Persepuluhan adalah memberi MINIMAL 10%, bukan maksimal. Dan persepuluhan adalah permulaan dari belajar memberi.
Kita memberi persepuluhan, bukan untuk dibenarkan, tetapi karena ucapan syukur kita.
samuel..saya setuju..mau tanya dikit ya..misal gaji kita 1jt..tp ada tanggungan kredit yg tiap bulan harus bayar ..jadi apa gaji kita kurangin dl buat bayar kredit baru diambil 10prsen nya atau gaji pokok tanpa dipotong krrdit langsung 10 prsnnya ya…tolong pencerahannya..Gbu
likes pak, belo minta artikel bapak tentang persepuluhan yang lainnya lagi?
Pada prinsipnya Tuhan tidak membutuhkan persepuluhan kita, tp yg membutuhkan adalah gereja, untuk melAyani jemaat, gedung, listrik, dll, gaji gembala dan pengerja (bila gembala dan pengerja tidak berpenghasilan).
Gereja pun sebaiknya perlu terbuka soal penggunaan persepuluhan dan jemaat juga perlu mengawasi penggunaan persepuluhan, supaya gembala dan pengerja dapat berhati2 dalam pengunaannya,
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Memberi persepuluhan adalah masalah iman anda.
Beri atau tidak beri TUhan sudah memberkati anda terlebih dahulu.
Berilah dengan sukacita, kl dengan terpaksa lebih baik tidak memberi,
Persepuluhan bukanlah penentu : surga neraka, dosa atu kudus, berkat atau kutuk.
Maaf ini pendapat pribadi.
Lukas 16:16..hukum taurat dan kitab para nabi berlaku sampai zaman Yohanes. Semua ttg taurat sdh digenapi oleh Yesus dan dibatalkan oleh kematian dan kebangkitanNya. Demikian kita tidak lagi hidup dibawah hukum taurat melainkan dibawah hukum kasih karunia.
Jd saya ragu mana yg benar??? Banyak hamba Tuhan klo berbicara ttg persembahan bs jd mengutip PL, krn lebih menguntungkan. Klo berbicara ttg ajaran lain selain persembahan cenderung mengutip PB.
Sdr. Ingat Johanes Gea, persepuluhan sudah ada sebelum Hukum Taurat diberikan kepada Musa, karena Abraham dan Yakub memberi contoh melakukan prinsip persepuluhan.
PL sama pentingnya dengan PB, hanya kita memahami PL berdasarkan PB. Jikalau sesuatu di PL dinyatakan telah digenapi/ditiadakan di PB, maka harus kita pahami demikian. Persepuluhan tidak dinyatakan hilang dalam PB.
saya mau tanya. tentang 11 amplop perpuluhan, dasarnya apa ya dalam menentukan angka 11? satu lagi, jika perpuluhan tidak boleh disamakan dengan pajak, bagaimana kita menjelaskan angka pasti (minimal) 10%? angka pasti membuat orang beranggapan bahwa itu sama dengan iuran atau pajak
Pak Dr. Steven,
Mohon pencerahaannya untuk beberapa pertanyaan dibawah ini:
1. Apakah perpuluhan itu harus kita kembalikan ke Gereja dimana kita beribadah atau bolehkah juga persepuluhan itu kita kembalikan ke geraja lain yang menurut kita lebih membutuhkan?
2. Apakah setelah kita mengetahui penyalah gunaan persepuluhan jemaat oleh Gembala, kita masih tetap mengembalikan persepuluhan kita atau kita stop dan di alihkan ke Gereja lain?
3. Mohon di jelaskan apakah kriteria seorang Gembala, karena di zaman sekarang ini banyak Gembala yang mengaku wakil Allah, sementara kelakuannya tidak lebih baik dari orang dunia yang tidak mengenal Allah?
Atas pencerahaan nya, saya sampaikan banyak terima kasih.
Sdr. Monang,
Saya jawab:
1. Persepuluhan dikembalikan kepada Tuhan. Tapi kita perlu paham, bahwa program Tuhan di dunia saat ini adalah melalui jemaat-jemaat lokalnya. Jadi, benar bahwa jemaat lokal adalah tempat kita mengembalikan persepuluhan kita kepada Tuhan.
2. Penyalahgunaan seperti apa? Apakah dikorupsi? Pertanyaanya, jika suatu jemaat lokal tidak alkitabiah, maka seharusnya justru kita berpikir apakah kita masih bisa berjemaat di situ. Berjemaat di suatu tempat, tetapi persepuluhan diberikan ke jemaat lain, adalah solusi jangka pendek, seharusnya tidak demikian untuk jangka panjang.
3. Kriteria gembala tertera di 1 Timotius 3 dan di Titus. Memang banyak orang yang tidak memenuhi itu, tetapi menjadi gembala. Ini melanggar Firman Tuhan.
Salam
Pajak diberikan atas dasar paksaan, persepuluhan diberikan atas dasar kasih. Bahkan tidak jarang orang yang mengasihi Tuhan memberikan jauh lebih banyak dari 10%. Adakah orang yang mau membayar pajak lebih dari ditetapkan pemerintah?
Mengenai 11 persepuluhan untuk penghidupan gembala, kita mengambil pola di PL, 11 suku Israel memberi persepuluhan untuk menghidupan 1 suku yang khusus melayani Tuhan.
Terimakasih, tulisan anda telah mengingatkan saya tentang pentingnya perpuluhan bagi kita orang² percaya.
Saya baru menyadari kesalahan yg saya lakukan, bahwa selama ini saya terlalu berfokus pada kebutuhan² semata, dan melalaikan kewajiban saya.
semoga Tuhan mengampuni saya dan memberikan saya kesempatan untuk melakukan perintahnya.
Persepuluhan dalam hukum Taurat bukan untuk Tuhan tetapi untuk orang Lewi. Perpuluhan itu harus dari tanah kudus Allah. Petani & peternak wajib memberi perpuluhan tetapi profesi lain tidak. Nelayan tidak harus memberi perpuluhan. Tuhan Yesus tidak memberi perpuluhan karena dia bukan petani atau peternak. Dia memberikan nyawaNYa. Saya sendiri bertahun-tahun memberi perpuluhan, tetapi tetap merasa aneh saja mengapa hanya perpuluhan yang dicomot dan dikemas sedemikian rupa sehingga itu adalah keharusan bagi jemaat untuk memberi. Padahal PB sudah mengatakan kalau kita harus memberi dengan sukarela, tanpa sedih hati atau paksaan. Saya di gereja GBI, dan jelas perpuluhan adalah paksaan dengan penekanan terhadap belalang pelahap cs. Itu mengecilkan pengorbanan Tuhan Yesus. Semua kutuk telah ditanggung oleh Yesus.
Kitab Maleakhi ditujukan kepada bangsa Israel pada saat itu, bukan untuk kita
Sdri/Sdr. Yuni,
Yang salah bukan doktrin perpuluhan, tetapi cara gereja tertentu mengajarkan perpuluhan, yaitu dengan ancaman “belalang” dll. Memberi perpuluhan dengan sukarela adalah hal yang indah, bukan karena takut dikutuk, melainkan karena mengasihi Tuhan. Kalau kita baca Matius 23:23, Tuhan Yesus mendukung konsep perpuluhan dalam zaman PB.
Terimakasih Bpk Steven untuk penjelasan yg benar2 detail ttg perpuluhan dan persembahan. Bukan sombong, sy termasuk org yg rajin baca Alkitab dan sudah 3x baca Alkitab secara keseluruhan dari kejadian-wahyu. Dan Saya setuju sekali dng artikel ini. Dan saya juga menemukan penjelasan yg tepat bagi teman2 sy yg tdk mengindahkan perpuluhan dng dalih perpuluhan itu bukan sesuatu yg crucial. Point 3 c & d saja sudah lebih dr cukup rasanya.
Syalom..Tuhan memberkati.
Pak Steven, kalau perpuluhan kita diberikan kepada para pendeta yang di pedalaman dalam rangka pelayanan di gerejanya, mengingat pendapatan para jemaat disana sangat minim untuk mengembangkan pelayanan krn mereka hanyalah petani, dan pendapatan kolektanya sangat sedikit, apakah bisa???
Terima Kasih Pak Steven
Perpuluhan sebaiknya diberikan kepada jemaat lokal tempat saudara berjemaat. Tujuan perpuluhan adalah untuk mendukung kegiatan jemaat. Mengenai para “hamba Tuhan” pedalaman, bisa dibantu oleh jemaat anda. Anda bisa memberitahu gembala anda mengenai orang-orang yang layak dibantu. Gembala anda mungkin juga lebih tahu tentang yang mana yang lebih layak dibantuk.
Atau anda membantu dengan uang anda di luar persepuluhan. Bagaimana pun juga, persepuluhan adalah awal orang Kristen memberi, bukan akhir. Banyak orang Kristen yang mengasihi Tuhan memberikan jauh lebih banyak dari sepuluh persen.
Kalo boleh sharing, saya memberi persepuluhan dengan rutin setiap bulan namun karir saya biasa2 saja tuh, tidak naik tidak turun, begitu juga dengan pendapatan saya, naik memang tapi sedikit demi sedikit, tidak berkelimpahan seperti dikatakan dalam Maleakhi 3:10. Apakah itu artinya saya harus berhenti memberi persepuluhan? bagi saya, aneh rasanya kalau tidak memberi persepuluhan karena berkat yang saya terima datangnya dari Tuhan dan bagi saya wajib untuk saya berikan kembali untuk membantu pelayanan para hamba Allah di dunia ini karena dengan dunia yang makin komersil sekarang ini pekerjaan pelayanan pastinya makin berat, untuk itu kalau kita tidak bisa memberi tenaga bagi Gereja, memberi uang adalah salah satu alternatifnya.
Memang benar, berkat Tuhan tidak hanya dihitung dari penghasilan berapa, gaji naik atau tidak naik, dll. Berkat Tuhan itu banyak sekali bentuknya, dan berkat-berkat yang paling indah justru yang tidak dimonetisasi.
Dear Dr.Steven
Pak, begini
di akhir tamat smk saya berencana bekerja selama setahun ini, dan berjanji utk Tuhan dari penghasilan saya akan memberikan persepuluhan untuk Gereja dan Untuk Tuhan,
jadi, jika kita sudah bekerja, dan setelah habis itu saya mau fokus kuliah , jadi kebingungan saya disini .
Diselah dan disaat saya kuliah saya tidak bekerja lagi , dan hanya menunggu kiriman dari orang tua saya setiap bulan, apakah Berkat yang saya terima dari Tuhan akan berkurang dan apakah saya akan Bersalah ?
Mohon penjelasanya ya pak
Syalom Tuhan Memberkati
Mengembalikan persepuluhan adalah dari ketulusan hati, berdasarkan apa yang Tuhan limpahkan/percayakan kepada kita. Kalau penghasilan kita berkurang, dan persepuluhan kita menurn, tentu Tuhan tidak marah.
Kalo anda merasa mampu melakukan semua hukum taurat lakukan saja jangan ajak ajak saya karene terlihat jelas bahwa anda sebenarnya lebih nementingkan uang karena anda memakai target jadi menurut saya Dr harus mempelajari tentang perjanjian baru 2 korintus 8:1-15 disini sudah jelas bpk Dr yg terhormat bahwa di dalam HIDUP MENURUT Roh Kristus berarti qt memberikan persembahan kasih bukan persepuluhan
Wah, anda tidak membaca artikelnya ya?
Apa hubungan memberi persepuluhan dengan melakukan hukum Taurat? Memberi persepuluhan hari ini adalah tanda kita mengasihi Tuhan.
Saya heran, memberi perspuluhan justru tidak mementingkan uang! Memberi persepuluhan berarti kita lebih mementingkan Tuhan daripada uang kita. Justru orang yang tidak mau memberi persepuluhan yang dapat dipertanyakan, benarkah dia mengasihi Tuhan lebih dari uang?
Selamat Malam Dr.Steven
Perpuluhan sebaiknya diberikan kepada jemaat lokal dimana kita berjemaat
Pertanyaan saya adalah:
1. Selama saya di perantauan saya tidak tercatat sebagai Anggota jemaat di sebuah gereja. Apakah saya harus tetap memberikan Perpuluhan di Gereja Lokal di mana saya tercatat sebagai Anggota Jemaat ( Gereja di kampung, dulu waktu kecil) atau saya dapat memberikan ke Gereja lain (Gereja dimana saat ini saya beribadah tetapi belum anggota jemaat)
2. Apakah salah, selama ini saya memberikan Perpuluhan di
Gereja dimana saya beribadah ( tidak tercatat sebagai anggota Jemaat) dan kadangkala Perpuluhan saya alihkan ke Pelayanan Mahasiswa. karena ketidakmengertian saya tentang perpuluhan dan pengajaran yang saya dapat yang penting mengembalikan milik Tuhan. Tidak ditekankan kita memberi kepada jemaat Lokal.
Saya ucapkan terima kasih atas Pencerahan dari bapak, Tuhan Yesus memberkati
Selamat Malam
Terima kasih juga,
1. Permasalahan ini sebenarnya adalah masalah doktrin keanggotaan jemaat. Keanggotaan jemaat kita seharusnya berada di jemaat yang kita sedang aktif di dalamnya sekarang. Itu berarti kita mendukung jemaat itu. Persepuluhan dalam Perjanjian Lama dipakai untuk mendukung secara finansial kegiatan di Bait Allah, sekaligus menghidupi para Lewi dan imam. Jadi, persepuluhan dalam PB adalah untuk mendukung kegiatan suatu jemaat, termasuk penghidupan para pelayan di dalamnya. Semestinya seseorang menjadi anggota jemaat dari suatu gereja yang dia dukung secara doktrinal, artinya dia yakin gereja itu benar. Kalau seseorang bergereja di gereja yang tidak benar, ya itu masalah yang lebih mendasar daripada persepuluhan.
2. Seperti saya jelaskan, seharusnya jemaat tempat kita berbakti saat ini, kita menjadi anggota jemaat di sana. Persepuluhan kita berikan kepada jemaat. Untuk persembahan khusus lainnya, kita memberikan di atas persepuluhan. Oleh sebab itu orang Israel ada yang namanya persembahan persepuluhan lalu persembahan khusus.
Salam,
Saya mau tax perpuluhan, apakh perpuluhan itu bisa dibagi misalx qt berikan ke orang susah, ke sumbangan grja sprti pembangunan dll, dan sisax itu qt masukan amplop sbagai sisa perpuluhan?
Mlem..
Sya mau tny persepuluhan itu dihitung dari gaji bruto atau netto.
Terimakasih
Kalau saya orang yang menerima gaji, saya akan menghitung persepuluhan dari jumlah uang yang diserahkan kepada saya (melalui rekening ataupun tunai).