Angkatan Laut Amerika Serikat Didirikan untuk Melindungi Amerika dari Para Penjual Budak Muslim

(Berita Mingguan GITS 03 Oktober 2015, sumber: www.wayoflife.org)

Antara tahun 1801-1815, Amerika Serikat yang belum lama berdiri, masuk dalam Perang Barbary dengan para penjual budak yang bermarkas di Tripoli, Tunis, dan Algeria. Dari abad 16 hingga 19, para pebudak iini menangkap diperkirakan satu hingga 1,25 juta orang Eropa kulit putih ( (Robert Davis, Muslim Masters: White Slavery in the Mediterranean). Pada bajak laut Muslim ini telah merompak kapal-kapal dagang Amerika dan memperbudak kru kapal untuk dijadikan sandera tebusan. Kebanyakan orang-orang dimasukkan ke dalam kerja paksa yang berat dan dipelihara “dalam kondisi yang sangat buruk yang memaparkan mereka pada binatang dan penyakit.” Negara-negara Muslim Barbary juga menuntut uang tebusan dari pemerintah Amerika sebagai jaminan untuk tidak menyerang kapal-kapalnya. Perbuatan bajak laut ini langsung mulai sejak Amerika mendapatkan kemerdekaannya dari Inggris pada tahun 1784. Dua tahun kemudian, Thomas Jefferson dan John Adams, dua dari bapa-bapa pendiri Amerika, diutus ke London untuk bernegosiasi dengan duta Tripoli, Sidi Haji Abdul Rahman Adja. Ketika ditanya mengapa para Muslim menyerang negara-negara yang “tidak pernah berseteru dengan mereka,” Adja menjawab, “Sangat jelas tertulis dalam Quran mereka, bahwa semua bangsa yang tidak mengakui sang Nabi adalah orang berdosa, dan adalah hak dan kewajiban bagi orang beriman untuk merampoki dan memperbudak mereka; dan bahwa setiap orang muslim yang terbunuh dalam peperangan ini sudah pasti akan masuk firdaus. Dia mengatakan juga, bahwa orang yang pertama menyerang masuk ke kepal musuh, akan memiliki satu budak di atas jatah bagiannya, dan bahwa ketika mereka melompat ke dek kapal musuh, setiap pelaut akan memegang pisau di kedua tangannya, dengan pisau ketiga di mulutnya, yang biasanya akan menimbulkan rasa takut pada musuh sehingga mereka segera menyerah” (Thomas Jefferson Papers, Series 1 1651-1827, Library of Congress).

Perhatikan bahwa para bajak laut Barbary mengutip Quran sebagai otoritas mereka untuk menyerang dan memperbudak siapapun yang tidak tunduk kepada Allah mereka. Pada tahun 1795, Amerika membayar $1 juta untuk melepaskan 115 pelaut, jumlah yang waktu itu adalah seperenam budget Amerika. Para bajak laut menuntut pembayaran tahunan dengan jumlah yang sama. Ketika Thomas Jefferson terpilih menjadi presiden Amerika kedua pada tahun 1801, dia dan teman-teman warga negaranya tidak mau menerima pemerasan dan bullying ini. Angkatan Laut Amerika dibangun untuk melindungi Amerika dari bajak laut Muslim. Salah satu tindakan yang mengesankan saat perang Barbary adalah ketika suatu pasukan delapan Marine AS dengan 400 tentara bayaran dari Yunani dan Arab, dipimpin oleh Letnan AL USA, William Eaton, melalui 600 mil padang gurun dari Aleksandria, Mesir, untuk menaklukkan kota Derne di pantai Tripoli. Tindakan ini dikenang dalam Himne Marine AS. Sampai dengan tahun 1816, negara-negara Barbary dipaksa untuk berhenti menyerang kapal-kapal Amerika dan Inggris, dan hal ini terjadi melalui intervensi pasukan bersenjata.

This entry was posted in General (Umum). Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *