Hukum Rimba Adalah Kerjasama

(Berita Mingguan GITS 7 November 2015, sumber: www.wayoflife.org)

Berikut ini dari CreationMoments.com, 17 Februari 2015: “Menurut evolusi, sejarah biologis berwarna merah darah, akibat perjuangan taring dan cakar. Dalam pandangan ini, makhluk-makhluk hidup bersaing satu sama lain. Yang paling kuat bertahan hidup, dengan mengenyahkan yang kurang kuat. Dalam sebuah hutan, ini berarti pohon saling bersaing satu sama lain demi sinar matahari, air, dan nutrien-nutrien. Pohon yang lebih tinggi mendapat keuntungan sinar sekaligus menghalangi yang lebih pendek. Tetapi sebenarnya, hukum rimba yang sebenarnya adalah kerjasama. Apa yang terjadi di lantai hutan sangatlah essensial bagi hutan itu sendiri. Akar pohon mengumpulkan air dan nutrien dari tanah. Tambahan lagi, jamur hidup di antara akr-akar, mendapat makan dari getah dan molekul karbon lainnya yang dihasilkan pohon. Sebagai ganti, jamur-jamuran membantu membuat nutrien di tanah itu tersedia bagi pepohonan. Gambaran kerjasama bahkan lebih mendalam lagi. Para peneliti telah belajar bahwa para pohon sendiri juga bekerja sama satu sama lain. Kerjasama ini eksis bahkan antar spesies. Para peneliti menudungi pohon tertentu, lalu membiarkan yang lainnya terkena matahari. Menandai pohon-pohon dengan isotop karbon yang berbeda, para ilmuwan terkejut menjumpai molekul karbon yang dibuat oleh pohon-pohon yang terkena sinar matahari bisa muncul di pohon-pohon yang tidak mendapat sinar! Pohon-pohon yang bertumbuh baik membantu pohon-pohon yang tidak mampu melakukan fotosintesis, walaupun spesies mereka berbeda. Jadi hukum rimba yang sejati adalah kerjasama. Bukan ‘yang kuat yang bertahan hidup,’ kerjasama antara makhluk hidup ini menyingkapkan desain yang cermat yang dibuat oleh Pencipta yang mengasihi.”

This entry was posted in Science and Bible. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *