Berpakaian Kain Ungu dan Kirmizi

(Berita Mingguan GITS 16 Maret2013, sumber: www.wayoflife.org)

Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.‘” (Wah. 17:4-5).

Foto-foto para kardinal yang berkumpul di Vatikan untuk acara pemilihan paus baru terlihat seperti suatu lautan ungu dan kirmizi (merah). Satu foto memperlihatkan para kardinal memakai topi merah, dan para uskup agung memakai yang warna ungu. Warna pakaian-pakaian gerejawi Roma berubah-ubah sedikit tergantung situasi, tetapi para kardinal biasanya memakai suatu cassock atau jubah panjang dari wol kirmizi atau wol hitam yang dihiasi tepian kirmizi, sebuah cappa magna (semacam jubah dengan buntut yang panjang dan mantel bahu yang berkerudung) kirmizi, kaus kaki kirmizi, dan sebuah ikat pinggang sutra berwarna kirmizi. Sebelum konsili Vatikan II, mereka juga memakai sebuah jubah merah, topi merah, dan sepatu merah. Uskup berpakaian serupa, tetapi mereka memakai cassock berwarna ungu dan sebuah mantelleta ungu, yang adalah semacam pakaian mirip rompi yang tidak berlengan. Imam-imam biasa dalam Katolik juga memakai pakaian ungu dan kirmizi dalam berbagai acara, seperti Jumat Agung dan Advent.

This entry was posted in Akhir Zaman / Nubuatan, Katolik. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *