Umur Rata-Rata Pengunjung Gereja Inggris Adalah 61 Tahun

(Berita Mingguan GITS 30 Januari 2010, diterjemahkan dari www.wayoflife.org)
Menurut sebuah studi baru, umur rata-rata orang-orang yang menghadiri Gereja Inggris adalah 61 tahun. Ini adalah umur rata-ratanya! Lyda Barley, kepala dari bagian riset dan statistik Gereja Anglikan, menyalahkan situasi ini pada tendensi umum masyarakat (“Average age of churchgoer now 61,” The Telegraph, 22 Jan. 2010). Masalah utamanya sebenarnya adalah kesesatan. Mengapakah orang harus menghadiri “gereja” jika para pemimpinnya bahkan tidak percaya Kitab Suci mereka sendiri dan kebingungan soal hal-hal yang paling mendasar dari iman Kristiani? Ketika saya di London pada tahun 1982, saya membaca sebuah wawancara oleh John Mortiner di Sunday Times terhadap Uskup Agung Canterbury Robert Runcie. Waktu itu Paskah, dan pewawancara menanyai Runcie apakah dia mengerti mengapa Kristus harus menderita. Si Uskup Agung menjawab, “Mengenai masalah itu saya agnostik (tidak bisa tahu).” Dia tidak tahu mengapa Kristus mati di kayu salib! Pewawancara bertanya lagi, “Apakah Allah seorang hakim?” Runcie lebih dogmatis mengenai yang satu ini. Ia menjawab, “Tidak.” Pewawancara lalu berkata, “Jadi anda tidak melihat Allah sebagai Tuan Hakim Utama alam semesta?” Runcie menjawab, “Sama sekali tidak. Waktu kami tinggal di Oxford, kami tinggal di tanah seorang wanita. Dan ketika kami terkena masalah apapun, dia akan berkata: ‘Ada Satu yang melihat segalanya di atas sana.’ Saya tidak dapat membayangkan Allah yang seperti itu.” Ketidakberimanan Runcie yang parah sudah menjadi hal yang umum di Gereja Inggris hari ini. [Editor: Dan bukan hanya di Gereja Inggris, tetapi juga di gereja-gereja Indonesia].

This entry was posted in General (Umum), Kesesatan Umum dan New Age and tagged , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *