Dua Spesies Baru Manusia Ditemukan

(Berita Mingguan GITS 06 Februari 2010, diterjemahkan dari www.wayoflife.org)
Dua spesies baru manusia telah ditemukan, dan dengan senang hati saya akan secara tentatif memberikan nama Homo sapiens shortisis dan Homo sapiens tallisis kepada mereka. Saya dapat melakukan hal ini karena saya telah mempelajari dengan seksama metode para paleoanthropologis, yang sering menamai spesies baru berdasarkan perbedaan kecil dalam bentuk tengkorak, gigi, dan postur. Biasanya kita harus puas hanya dengan gambaran penuh imajinasi seorang artis tentang bagaimana bentuk spesies manusia ini, tetapi dalam kasus ini kita sangat diuntungkan memiliki sebuah foto keduanya sedang berdiri berdampingan dalam sebuah acara foto bersama yang diorganisir oleh Guinness World Record di Istanbul. Bukti hidup ini seharusnya mendatangkan keuntungan besar bagi ilmu pengetahuan yang selama ini harus bergantung pada catatan fosil. Bahkan, kita tahu nama wakil perorangan dari spesies-spesies ini. Homo sapiens tallisis diwakilkan oleh Sultan Kosen dari Turki, dan Homo sapiens shortisis oleh He Pingping dari Cina. Kosen dan Pingping jauh lebih berbeda satu sama lainnya dibandingkan kita dengan sepupu kita yang kasihan dan bodoh, si Homo sapiens neanderthalensis. Homo sapiens tallisis memiliki tinggi lebih dari 2,5 meter, sementara shortisis hanyalah sedikit di atas 60 cm. (Sebenarnya, ada seorang perwakilan shortisis lainnya di Nepal yang 60 cm, yang bahkan lebih pendek daripada anak-anak saat lahir).
EDITOR: Tulisan di atas, dengan sedikit humor sarkasme, menyentil para evolusionis yang senang sekali mengumumkan “penemuan spesies manusia baru,” hanya karena mereka melihat adanya perbedaan kecil antara tulang yang mereka temukan dengan manusia pada umumnya. Contoh belakangan ini di Indonesia sempat santer terdengar berita tentang penemuan manusia florensis. Padahal, banyak manusia yang sedang hidup sekarang ini saja, jika diperiksa tulangnya, akan menunjukkan variasi-variasi yang jauh lebih besar ketimbang perbedaan minor yang ditemukan para evolusionis tersebut. Fosil-fosil aneh yang sering ditemukan oleh para paleoanthropologis bisa saja merupakan manusia tulen yang sakit atau mengalami deformitas. Alkitab mengatakan Adam adalah manusia pertama (1 Kor. 15:45) yang persis sama seperti kita hari ini, dan tidak ada “manusia purba” sebelum Adam.

This entry was posted in Science and Bible and tagged , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *