Tangan Manusia yang Luar Biasa

(Berita Mingguan GITS 12 Februari 2011, sumber: www.icr.org) Berikut ini disadur dari “Made in His Image: The Connecting Power of Hands,” R. Guliuzza, M.D., Institute for Creation Research: “Pergerakan jari-jari manusia sangatlah hebat dalam hal ketepatan dan kecepatannya. Rata-rata waktu yang dibutuhkan seseorang untuk membuat keputusan antara dua pilihan adalah setengah detik. Tetapi gerakan jari bisa jauh lebih cepat daripada itu – bahkan lebih cepat dari yang dapat dilakukan jika hanya bergantung pada jalur sensorik-motorik tubuh. Untuk mendapatkan kecepatan jari yang paling tinggi, sensor-sensor dan pikiran-pikiran yang sadar diperkuat dalam otak oleh suatu fungsi antisipasi bagi setiap gerakan jari, dan ini disebut “rencana ke depan,” yang adalah sangat kompleks dan terjadi bawah sadar. Bukti menunjukkan bahwa sistem saraf pusat memprediksikan hasil yang terbaik untuk setiap gerakan jari beberapa gerakan ke depan dari apa yang sedang terjadi. Jadi, pengetik yang terampil biasa akan secara visual memproses hingga delapan karakter di muka – lalu dalam antisipasi – “rencana ke depan” akan menyuruh otot-otot jari untuk melakukan aksi kira-kira 3 karakter ke depan dari tombol yang sedang ditekan. Waktu antara setiap penekanan tombol biasanya serendah 60 milidetik. Sangat menarik, kecepatan paling tinggi didapatkan jika penekanan satu tombol ke tombol lain dilakukan oleh jari dari tangan yang berbeda. Jadi bayangkan berapa banyak data mental yang harus diproses oleh seorang pianis yang terlatih, yang dapat memainkan 20-30 not secara beruntun pada setiap tangan – dengan selang waktu 40 milidetik – karena sistem saraf menerapkan sistem “rencana ke depan” (memerintahkan kecepatan, arah, penekanan, durasi, dll.) bagi setiap jari secara bersamaan dan memperbaharui semua rencana tersebut setiap kali penekanan jari dilakukan. Rencana ini dikompilasi di serebellum (otak kecil), yang jika diperlukan, otak kecil dapat menyimpan memori akan rencana tersebut. Ini menjadi bagian yang penting dari pembelajaran suatu teknik/keterampilan. Sejauh ini, belum ditemukan adanya batas berapa banyak rencana yang dapat disimpan dalam memori.

This entry was posted in Science and Bible and tagged , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *