Rumah Modis Burung Namdur

(Berita Mingguan GITS 31 Maret 2012, sumber: www.wayoflife.org)

Berikut ini dari Creation Moments, 25 Januari 2012, www.creationmoments.com: “Burung Namdur (dikenal juga sebagai burung pintar atau bowerbirds) dari New Guinea dan Australia termasuk burung yang paling mengherankan di seluruh dunia. Kelompok spesies yang dikenal sebagai burung-burung Namdur ini terkenal karena sarang yang mereka buat yang menyerupai semacam gubuk, yang dibangun oleh burung jantan untuk menarik perhatian pasangan. Sarang atau gubuk ini mereka dirikan menggunakan kayu dan ranting-ranting, dengan model seperti payung yaitu memakai sebuah tiang penyangga di tengah. Biasanya sarang yang spesial ini dibangun di atas rumput hijau di permukaan tanah. Kebanyakan sarang mereka berukuran tinggi hampir satu meter dengan diameter mencapai 2 meter. Sarang-sarang mereka dibangun sedemikian baiknya oleh burung-burung ini sehingga memiliki atap yang kedap air atau tahan hujan. Begitu pembangunan selesai, burung namdur akan mencari dekorasi yang berwarna-warni. Ia menggunakan pernak-pernik ini untuk mendekorasi bagian dalam rumahnya sekaligus halaman depannya. Dekorasi yang dia pakai termasuk buah, dedaunan, bunga, sayap kupu-kupu, dan bahkan kumbang yang sudah mati. Semakin berwarna-warni pernak-pernik ini, semakin baik. Ketika merias halaman depan ataupun bagian dalam rumahnya, semua benda yang berwarna sama akan disusun dalam satu kelompok, dan dekorasi ini akan digeser atau dipindah setiap hari. Ini dilakukan dengan harapan akan ada burung betina yang cantik yang akan datang dan tertarik oleh citra rasa desain interior dan ekteriornya. Sungguh menarik bahwa, berlawanan dengan yang sering kita dengar, ada kesepakatan umum dalam diri berbagai makhluk mengenai apa yang indah. Pengaturan burung namdur yang berwarna-warni menarik bagi burung namdur lain maupun bagi manusia. Ini mengindikasikan bahwa kita berbagi suatu kesepakatan umum mengenai keindahan dengan makhluk-makhluk lain karena Pencipta kita mengapresiasi keindahan.”

This entry was posted in Science and Bible. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *