(Berita Mingguan GITS 2 Juni 2012, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari “True Liberty in a New Media Age,” oleh Craig Parshall, National Religious Broadcasters, 15 Sept. 2011: “Kebijaksanaan dan praktek dari beberapa penyedia layanan internet dan platform raksasa “media baru” di internet yang bersifat interaktif, telah diselidiki dan dievaluasi untuk menentukan seberapa besar resiko organisasi-organisasi ini sedang melakukan sensor terhadap pandangan-pandangan Kristiani. Perusahaan-perusahaan yang di-review adalah: Apple dan toko iTunes App-nya; Facebook, MySpace; Google; Twitter; dan ISP Comcast, AT&T, dan Verizon. Kesimpulan kita adalah bahwa ide-ide Kristiani dan pandangan-pandangan agawami lainnya sedang menghadapi bahaya sensor yang nyata dan jelas di berbagai platform komunikasi berbasis web. …Apple telah dua kali menghilangkan aplikasi yang mengandung konten Kristen dari iTunes App Store-nya. Dalam dua kasus itu, Apple mengakui bahwa kedua app itu ditolak karena pandangan Kristen ortodoks di dalamnya dianggap terlalu menyinggung. …Dari 425.000 app yang tersedia bagi iPhone-nya Apple, satu-satunya yang Apple sensor karena isinya (yang sebenarnya legal) adalah apa-app yang berisikan pandangan Kristen. Raksasa search-engine, Google, telah di masa lampau melakukan kejahatan sensor anti-agama. Karena alasan isi yang terkandung, Google menolak untuk menayangkan iklan anti-aborsi dari sebuah organisasi Kristen, suatu isu yang telah memicu tuntutan pengadilan di Inggris. ….Juga, pada bulan Maret 2011, Google membuat aturan baru untuk program “Google for non-profits”nya, suatu program web tool yang special, tetapi program ini secara spesifik dinyatakan bukan untuk gereja dan organisasi keimanan lainnya, termasuk organisasi yang mempertimbangkan agama atau orientasi seksual dalam mempekerjakan karyawan. Facebook telah ber-partner dengan para pendukung hak homoseksual untuk menghentikan berbagai isi dalam situs jaringan sosial tersebut yang dianggap “anti-homoseksual,” dan mereka berpartisipasi dalam program-progam yang mendukung gay. Semua ini memberi petunjuk bahwa konten Kristen yang kritis terhadap homoseksual, pernikahan sesama jenis, atau hal-hal serupa, beresiko terkena sensor suatu hari.”