(Berita Mingguan GITS 22Desember 2012, sumber: www.wayoflife.org)
Sungguh menarik, sekaligus membuat frustrasi dan sedih, untuk membaca komentar-komentar yang dibuat para “ahli,” seperti para psikologis dan petugas penegak hukum dan komentator media massa, yang mencoba untuk menjelaskan alasan terjadinya tindakan kejam yang paling akhir ini (pembunuhan 20 anak di sebuah sekolah dasar), sekaligus ledakan peristiwa pembunuhan pada umumnya yang terjadi di masyarakat Barat. Pada dasarnya, para ahli ini, setelah menolak Firman Allah dan mengandalkan sumber daya mereka sendiri yang terbatas, tidak memiliki jawaban. Kita diberitahu bahwa pembunuhan masal “tidak dimengerti dengan baik dalam ilmu pengetahuan tentang tingkah laku” (“Why Are Mass Shootings Becoming More Common?” Washington Post, 14 Des. 2012). Artikel utama dalam koran The Tampa Tribune (Florida) untuk tanggal 16 Desember adalah “Kesedihan, SEDIKIT JAWABAN setelah Pembunuhan.”
Frank DeAngelis, yang adalah kepala sekolah di SMA Columbine waktu terjadi penembakan di situ pada tahun 1999, mengatakan pada tanggal 14 Desember, “Seharusnya uang dipakai untuk mencari tahu mengapa ada begitu banyak kebencian.” Presiden Obama, pada gilirannya, dengan penekanan dan penuh otoritas berkata, “Tragedi-tragedi ini harus berakhir.” Saya pikir dia akan menggunakan tongkat sihirnya. Jadi, para ahli dan yang lainnya yang berusaha untuk memahami hal ini yakin bahwa mereka sendiri pada dasarnya adalah orang-orang baik; tetapi mereka tahu bahwa mereka sedang menatap kedalaman kejahatan dalam situasi-situasi ii, dan mereka sangat bingung. Jadi, sebenarnya apa yang sedang terjadi di Amerika dan dunia? Jawabannya ada di depanmu, di dalam Kitab yang telah menjadi bacaan nomor satu selama ribuan tahun. Alkitab memiliki jawabannya, dan tidakleh berbelit-belit, tetapi Alkitab telah ditolak oleh kebanyakan Amerika, dan dunia, bahkan di zaman kita ini.
Tuhan Yesus berkata, “sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan” (Mar. 7:21). Dunia ini penuh dengan kejahatan karena hati manusia adalah jahat. Umat manusia memberontak terhadap Allah dan hukum-hukumNya yang hkudus. Manusia melakukan dosa karena ia adalah seorang pendosa, dan bukan hanya para pembunuh atau “penjahat-penjahat” lain yang adalah pendosa. Alkitab berkata, “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23). Tidak semua orang melakukan pembunuhan, tetapi semua manusia pernah membenci, yang adalah sama jahatnya di mata Allah. Hukum Allah yang mengatakan “Jangan membunuh,” juga berkata, “Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!” (Mar. 10:19). Lebih lanjut lagi, Alkitab menubuatkan bahwa akan ada ledakan kejahatan di hari-hari akhir, dan ini akan menyebabkan zaman yang sukar, karena akar permasalahan adalah manusia mencintai dirinya sendiri. “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. 2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama” (2 Tim. 3:1-2). Dibalik semua kekerasan yang mengenaskan ini adalah penolakan terbuka terhadap satu Allah yang benar dan FirmanNya yang Kudus, Alkitab, dan orang-orang menggantikan Dia dengan banyaknya berhala dan kristus-kristus palsu. Dibalik kekerasan ini adalah pelanggaran hukum-hukum Allah yang kudus secara sengaja, pengolok-olokan terhadap janji pernikahan yang kudus, bermain-main dengan kebejatan moral seperti pornografi, kesesatan industri fashion, pengejaran gila-gilaan akan uang tanpa mempedulikan apa-apa, kehebohan komersil yang aneh yang menyebabkan orang-orang bertenda di luar toko hanya untuk mendapatkan sebuah handphone atau sepatu olahraga, belanja gila-gilaan tengah malam yang terjadi pada hari-hari tertentu, perjudian, industri minuman keras, obat-obatan terlarang, pemuasan setiap hawa nafsu yang tidak kudus, bersekutu dengan setan-setan, menuruti setiap kesia-siaan, pemupukan kecemburuan dan kepahitan, keegoisan yang luar biasa, pemberontakan dan tidak hormat kepada orang tua, kegagalan untuk mendidik anak, pemanjaan besar-besaran terhadap remaja.
Apakah penyebab dari kekerasan ini? Sebagian dapat dilacak kepada keganjilan dan kegelapan media pop itu sendiri, film-film dan musik yang gelap, dan gam -gam yang gelap dan penuh dengan kekerasan, seperti yang ditonton oleh para penembak Columbine dan penembak di bioskop Dark Knight. Apakah penyebab dari kekerasan ini? Orang-orang media, baik liberal maupun konservatif, seperti MSNBC atau Fox, hanya perlu memandang kepada cermin yang akan merefleksikan kisah cinta dan dukungan mereka terhadap budaya pop akhir zaman yang sia-sia, tidak berhukum, narsistik, yang sangat mereka cintai dan mereka wakili.
Kekerasan dapat dilacak kembali, sebagian besarnya, kepada filosofi “menentang hukum Allah yang kudus” yang dikhotbahakn oleh musik rock tahun 60an dan yang dijunjung di masyarakat hari ini – “Saya bebas untuk melakukan apa yang saya inginkan kapan saja.” Bukanlah suatu kebetulan bahwa tahun 1960an adalah persis mulainya kekerasan meningkat tajam, baik dalam hal intensitas maupun jumlah, di dalam masyarakat, dibandingkan tahun 1940an, 1950an, dan lebih awal lagi.