Gembala Sidang Hmong Dipukuli hingga Mati oleh Polisi Vietnam

(Berita Mingguan GITS 20April2013, sumber: www.wayoflife.org)

Berikut ini disadur dari “Hmong Christian Leader Beaten to Death,” Morning Star News, 28 Maret 2013: “Seorang pemimpin gereja Hmong di Vietnam telah dipukuli hingga mati dalam tahanan polisi, demikian kata sumber-sumber dari daerah itu. Polisi memukuli Vam Ngajj Vaj di sekitar leher dan bahunya dan kemungkinan juga menggunakan syok listrik pada dirinya, yang menyebabkan kematiannya pada tanggal 17 Maret, demikian kata seorang pemimpin gereja yang berbicara dengan orang-orang yang menyaksikan mayat yang penuh pukulan itu. ‘Mereka menduga bahwa dia juga telah disetrum selain juga dipukul,’ kata seorang pemimpin Kristen Hmong di Vietnam. Vaj, yang berasal dari distrik Cu Jut, propinsi Dak Nong di Vietnam, bersama istrinya sedang memangkas semak-semak di ladang mereka di Dak Ha Commune yang dekat dengan distrik Dak Glong, ketika mereka ditangkap dengan alasan ‘merusak hutan secara ilegal’ pada tanggal 16 Maret. Gereja-gereja Hmong di daerah itu sering melaporkan penganiayaan oleh rezim komunis yang melihat kekristenan sebagai suatu ancaman, dan tuduhan mengada-ada tentang ‘merusak hutan’ di tanah mereka sendiri cocok dengan laporan-laporan penganiayaan itu. Suami istri tersebut dibawa ke stasiun polisi di Kota Gia Nghia dan ditaruh di sel yang berbeda, kata sumber-sumber Kristen. Malam itu Vaj dipukuli dengan hebat dan disiksa oleh polisi, kata sumber-sumber, dan hari berikutnya otoritas lokal memberitahu adiknya bahwa dia telah meninggal. Berita ini sangat mengejutkan karena Vaj, yang berumur 30an akhir, memiliki kesehatan yang sangat baik, demikian kata sumber. Mereka mengatakan bahwa pembunuhan ini meneror komunitas Kristen Hmong.”

This entry was posted in Penganiayaan / Persecution. Bookmark the permalink.

2 Responses to Gembala Sidang Hmong Dipukuli hingga Mati oleh Polisi Vietnam

  1. Lukas says:

    Misalnya bapak warga amerika yg hidup di masa perang vietnam di era 1960an, apakah akan mendukung Amerika di perang tersebut atau malah ikut masuk miiliter di masa itu?

  2. Dr. Steven says:

    Masuk militer sih ngga lah, bukan panggilan hidup. Kalau mendukung? Hmm, mungkin mendukung, tapi ngga mendukung gila-gilaan sih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *