(Berita Mingguan GITS 17Agustus2013, sumber: www.wayoflife.org)
Dalam dua minggu terakhir ini, Jepang dan India masing-masing meluncurkan kapal induk yang baru, yang mengeskalasi perlombaan senjata di Asia. Kapal induk Jepang disebut kapal perusak (destroyer), tetapi ia mampu meluncurkan pesawat tempur (sehingga cocok disebut kapal induk), dan diberi nama Izumo, yang adalah nama kapal cruiser berat yang memulai penyerangan ke Cina tahun 1937 (“India’s New Carrier Joins the Big Asian Arms Race,” Business Insider, 12 Agus. 2013). Kapal Induk India, INS Vikrant (“Pemberani”), lebih kecil dari kapal induk super milik AS, namun tetap merupakan suatu kapal yang sangat besar, dan memiliki dua lapangan lepas landas. Kapal ini adalah kapal induk India yang pertama yang mereka rakit sendiri, bergabung dengan sebuah kapal induk lainnya yang dibuat oleh Inggris, dan nanti ada satu lagi yang rencananya akan selesai pada akhir 2013. Kapal induk Cina yang pertama sudah memulai manuver pada tahun 2012, dan ada dua lagi yang dijadwalkan akan selesai tahun 2015-17. Cina sedang mengembangkan pesawat tempur multi-fungsi mereka sendiri untuk kapal induk mereka. Rusia, Inggris, Spanyol, Brazil, Thailand, dan Perancis, masing-masing memiliki satu kapal induk yang beroperasi, sementara Italia memiliki dua. Amerika memiliki 10 kapal induk nuklir super kelas-Nimitz yang sedang beroperasi.
PBB telah sejak awalnya mencoba, tanpa keberhasilan, untuk mengurangi senjata bangsa-bangsa. Tertulis di tembok markas PBB di New York City adalah bagian dari Yesaya 2:4 – “Maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.” Bagian pertama dari ayat itu – “Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa” tidak dikutip, tetapi tidak akan ada damai di bumi sampai kedatangan Tuhan dengan kuasa untuk memaksa bangsa-bangsa melakukan kehendakNya. Yesaya 2:1-4 menggambarkan pendirian kerajaan dunia Kristus dengan ibu kota di Yerusalem.
Yang seharusnya dikutip oleh PBB adalah Yoel 3, yang menggambarkan persiapan Harmagedon: “Tempalah mata bajakmu menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak; baiklah orang yang tidak berdaya berkata: “Aku ini pahlawan!” Bergeraklah dan datanglah, hai segala bangsa dari segenap penjuru, dan berkumpullah ke sana! Bawalah turun, ya TUHAN, pahlawan-pahlawan-Mu. Baiklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke lembah Yosafat, sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru” (Yoel 3:10-12).