Gereja Mormon Mengakui Pendiri Mereka Ber-poligami

(Berita Mingguan GITS 22 November 2014, sumber: www.wayoflife.org)

Dalam sebuah esai yang baru-baru ini muncul di website mereka, Gereja Mormon telah mengakui secara publik bahwa pendiri mereka adalah seorang yang mempraktekkan poligami, yang “menikahi” seorang gadis 14 tahun, dan juga menikahi istri-istri dari lelaki-lelaki lain (“Plural Marriage in Kirtland and Nauvoo,” ids.org. n.d.). Walaupun ada pengakuan ini, esai itu secara keseluruhan adalah “sekumpulan kebohongan.” Esai itu mengklaim, misalnya, bahwa Allah memerintahkan para patriarkh dan raja Perjanjian Lama untuk melakukan pernikahan poligami. Jelas Tuhan tidak pernah melakukan hal seperti itu. Kehendak Allah bagi pernikahan sangatlah jelas dilihat dari permulaan sejarah manusia dalam Kejadian 2, ketika Ia memberikan kepada Adam satu istri saja. Pelaki poligami pertama adalah Lamekh, si pemberontak, anak dari pembunuh pertama (Kej. 4:16-19). Tuhan Yesus sudah menegaskan isu ini ketika Ia mengajar bahwa kehendak Allah bagi pernikahan dapat dilihat dalam Kejadian pasal 2. “Jawab Yesus: “Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Mat. 19:4-6). Pendiri Mormonisme adalah seorang penipu, pembohong, pencari cara untuk kaya mendadak, dan seorang tukang rayu. Para “Injili” yang menyerukan dialog, dan hubungan ekumenis, dan kerja sama dalam proyek-proyek sosial-keadilan, dengan Mormonisme, adalah orang buta yang memimpin orang buta.

This entry was posted in Bidat. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *