Terjadi Lagi “Pembunuhan Kehormatan” di Inggris

(Berita Mingguan GITS 23 Mei 2015, sumber: www.wayoflife.org)

Minggu lalu, terjadi lagi “pembunuhan kehormatan” oleh seorang lelaki Muslim di London. Shighi Rethishkumar membunuh istrinya dan putri kembarnya yang berusia 13 tahun sebelum menggantung dirinya sendiri. Dia mengklaim bahwa dunia Barat telah mengkorupkan mereka (“Honour Killings,” Breitbart, May 15, 2015). Pembunuhan kehormatan didefinisikan oleh Human Rights Watch sebagai “tindakan kekerasan, biasanya pembunuhan, yang dilakukan oleh seorang anggota keluarga laki-laki terhadap anggota keluarga perempuan, yang dianggap telah menodai kehormatan keluarga.” Ini sering terjadi di Timur Tengah dan Turki. Menurut PBB, 5000 perempuan dibunuh setiap hari (“Murder in the Family,” Fox News, 26 Juli 2008). Organisasi Hak Asasi Manusia Iran dan Kurdish mengatakan, “Kita menyaksikan peningkatan di seluruh dunia, sebagian karena meningkatnya fundamentalisme Islam.” Pembunuhan kehormatan juga meningkat di Barat. Kasus pertama yang terdokumentasikan di Amerika adalah pada November 1989, ketika Zein Isa, seorang teroris Palestina yang tinggal di St. Louis, membunuh putrinya yang berusia 16 tahun, Tina, karena ia memiliki pacar, pergi ke acara dansa sekolah, dan melamar kerja di restoran Wendy’s. Ibunya memegangi dia sambil ayahnya menancapkan pisau 20cm ke dadanya sebanyak 13 kali. Ibunya berteriak “Diam!” ketika anak perempuan itu berseru-seru minta tolong (Ellen Harris, Guarding the Secrets: Palestinian Terrorism and a Father’s Murder of His Too-American Daughter, 1995).

This entry was posted in Islam. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *