(Berita Mingguan GITS 5 Desember 2015, sumber: www.wayoflife.org)
Charles Stanley dan putranya, Andy, mewakili dua generasi gembala sidang Baptis, yang satunya konservatif, dan yang satunya emerging [Editor: gerakan “emerging” adalah gerakan lintas denominasi yang berusaha untuk menyesuaikan gereja dengan budaya abad 20-21, terutama post-modernisme, dengan mengaburkan nilai-nilai absolut dan merangkul budaya]. Charles, 82 tahun, sudah sejak lama menjadi gembala sidang dari First Baptist Church di Atlanta, sementara Andy, 56 tahun, adalah gembala sidang ‘cool’ dari North Point Community Church di Alpharetta, sebuah daerah pinggiran kota Atlanta. Salah satu perbedaan mendasar mereka adalah pandangan tentang homoseksualitas. Charles percaya bahwa homoseksualitas adalah dosa dan pernikahan homoseksualitas mutlak salah, berdasarkan Alkitab, sementara Andy memegang pandangan yang lebih “luas” dan lebih “toleran” yang berdasarkan “konsensus.” Dalam buku The New Rule for Love, Sex and Dating, Andy mengatakan, “Tujuan saya dalam menulis buku ini bukanlah untuk mendorong suatu agenda agamawi atau bahkan agenda Kristen saya sendiri.” Wah, lalu bagaimana dengan perintah Allah untuk “memberitakan Firman” (2 Tim. 4:2)?! Pada sebuah acara di bulan April untuk memperingati organisasi “pembuat perubahan”-nya, yang disebut Catalyst, Andy berkata, “Kita perlu memutuskan, apapun juga pendapatmu tentang topik ini [homoseksualitas], bahwa jangan ada lagi murid yang akan merasa bahwa mereka harus meninggalkan gereja lokal karena mereka tertarik kepada sama jenis atau karena mereka gay. Hal ini berakhir pada kita” (“Dr. Charles Stanley and Son Andy,” The Gospel Herald, 23 Apr. 2015).
Charles Stanley yang “konservatif” membuat jembatan ke kelompok gereja emerging, yang sekarang dijalani oleh generasi kedua, terutama melalui filosofi Southern Baptis-nya tentang tenda yang besar dan penerimaan musik Kristen kontemporer. Saya pertama kali mengunjungi First Baptis di Atlanta pada tahun 1990an dan bahkan waktu itu saja mereka sudah nge-rock di gereja. Banyak pengkhotbah Baptis independen yang lebih tua saat ini sedang membangun jembatan yang sama dan hasilnya akan sama juga. Sudah banyak pengkhotbah Baptis independen yang lebih muda yang melewati jembatan kompromi dan berjalan di daerah yang berbahaya.
Pingback: Dua Generasi Gembala Sidang Baptis: Konservatif dan Emerging | Alangkah Indahnya Hidup Rukun