Dua “Gereja” Sesat Bergabung

(Berita Mingguan GITS 4 Juni 2016, sumber: www.wayoflife.org)

Gereja Inggris dan Gereja Skotlandia telah sepakat untuk bergabung menjadi satu. Keduanya sesat, jadi memang saling cocok satu sama lain. Keduanya juga sedang mengalami proses kematian, jadi mereka bisa mati bersama dalam keliberalan mereka yang penuh bahagia, tanpa menyadari apa yang sedang terjadi. Tidak diragukan lagi mereka akan menyambut Antikristus ke Inggris suatu hari nanti, dan bisa jadi tidak lama lagi. Ada sumber-sumber media yang membuat poin bahwa Gereja Skotlandia “mengizinkan hamba Tuhan yang ada dalam pernikahan sesama jenis, sedangkan Gereja Inggris tidak mengizinkan hal seperti itu” (“Church of England and Scotland,” Christianheadlines.com, 25 Mei 2016). Tetapi Gereja Inggris penuh dengan “hamba Tuhan” yang homoseksual yang hidup bersama dengan partner mereka (tanpa menikah). Faktanya, pada tahun 2013, Gereja Inggris menghilangkan larangan mereka terhadap “pendeta yang gay.” Orang-orang yang menjabat sebagai Uskup Agung Canterbury bagi Gereja Inggris selam 60an tahun terakhir ini, adalah orang-orang yang sungguh tidak beriman. Pada tahun 1953, William Temple, dalam bukunya Nature and God, mengatakan, “…tidak ada yang namanya kebenaran yang disingkapkan.” Di tahun 1961, Michael Ramsey mengatakan, “…sorga bukan tempat untuk orang Kristen saja. …Saya yakin akan melihat banyak atheis di sana” (London Daily Mail, 2 Okt. 1961). Pada tahun 1982, Robert Runcie mengatakan bahwa dia agnostik mengenai apakah Yesus menderita di atas kayu salib (Sunday Times Weekly Review, London, 11 April 1982). Saya [David Cloud] ada di London pada hari ini dan membaca kekonyolan tak beriman yang muncul di koran pagi tersebut. Pada tahun 1996, George Carey menyerang para fundamentalis yang menempatkan Alkitab “di atas dan di luar kritikan manusia” (Christian News, 9 Des. 1996). Pada 14 September 2008, Gereja Inggris secara resmi meminta maaf kepada Charles Darwin karena telah menolak teori evolusinya, dan pada 16 Mei 2009, lonceng-lonceng Katedral Anglikan di Liverpool tiga kali membunyikan lagu atheistik John Lennon yang berjudul “Imagine.”

This entry was posted in Ekumenisme, Gereja, Liberalisme. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *