Orang Kudus yang Sejati

(Berita Mingguan GITS 10 September 2016, sumber: www.wayoflife.org)

Doktrin Roma Katolik tentang orang kudus (santo santa) membuktikan sifat sesat dari gereja tersebut. Tidak ada kita temukan orang Kristen dalam gereja-gereja Perjanjian Baru berdoa kepada orang-orang kudus. Alkitab mengajarkan kita untuk berdoa kepada Allah Bapa melalui Yesus Kristus, satu-satunya pengantara antara Allah dan manusia (1 Tim. 2:5). Berdoa kepada manusia biasa, laki ataupun perempuan, adalah penghujatan. Dalam Perjanjian Baru, istilah “orang kudus” diberikan kepada semua orang Kristen yang sudah lahir baru, bukan kepada sekelompok khusus orang Kristen yang sudah mati. Lihat Kis. 9:13, 32, 41; 26:10; Rom. 8:27; 12:13; 15:25, 31; 16:2, 15; 1 Kor. 6:1, 2; 14:33; 16:1, 15; 2 Kor. 8:4; 9:1, 12; 13:13; Ef. 1:1; Fil. 1:1; Kol. 1:2, 4; Fil. 7; Ibr. 6:10; 13:24. Bahkan orang-orang Kristen yang kedagingan di Korintus pun disebut orang-orang kudus (2 Kor. 1:1). Orang Kristen yang sudah lahir baru adalah orang kudus bukan karena kekudusan mereka sendiri; mereka orang kudus karena mereka memiliki Juruselamat yang tidak berdosa dan Dia telah menghilangkan dosa mereka di hadapan Allah (Wah. 1:5, 6; 1 Pet. 2:9, 10). Dalam pemandangan Allah, melalui Yesus Kristus, orang percaya adalah “kudus dan tak bercela dan tak bercacat” (Kol. 1:22). Inilah sebabnya kita disebut orang kudus. Puji namaNya kudusNya!

This entry was posted in General (Umum), Katolik. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *