Max Lucado Mengatakan Persatuan Menciptakan Kepercayaan dan Adalah Kunci Penginjilan

(Berita Mingguan GITS 12 November 2016, sumber: www.wayoflife.org)

Gembala sidang Church of Christ dan juga penulis best-seller, Max Lucado, menyerukan persatuan Kristiani sebagai kunci kesuksesan penginjilan. Dia mengatakan, “Pada malam terakhir hidupNya, Yesus mengatakan suatu doa yang menjadi benteng bagi semua orang Kristen [Yoh. 17:20-21] … Persatuan menciptakan kepercayaan. Bagaimana dunia bisa percaya bahwa Yesus diutus Allah? Bukan dengan melihat kita saling setuju satu sama lain. Bukan dengan kita menyelesaikan semua kontroversi. Bukan jika kita semua satu suara dalam semua hal. BUKAN JIKA KITA TIDAK PERNAH MEMBUAT KESALAHAN DOKTRINAL. Tetapi jika kita mengasihi satu sama lain. … Dunia akan dimenangkan bagi Kristus ketika gereja satu di dalam Kristus” (“Max Lucado: Jesus Prayed for Unity,” Christian Post, 2 Nov. 2016). Dalam bukunya, In the Grip of Grace, Lucado mengucap syukur pada Allah untuk kaum Pantekosta, Anglikan, Southern Baptist, Presbyterian, dan Roma Katolik.

Kata-kata yang terdengar manis ini sangatlah salah. Lucado adalah serigala berbulu domba. Dia mau agar umat Allah mengabaikan pengajaran yang salah demi mencapai persatuan. Dia mau agar kita mengasihi guru-guru palsu lebih dari mengasihi Allah dan kebenaran. Kita diperintahkan untuk menandai dan menjauhi para guru palsu (Rom. 16:17) dan menghindari orang-orang yang “secara lahiriah” .. “menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya” (2 Tim. 3:5). Kita diperintahkan untuk berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus (Yud. 3), dan tidaklah mungkin untuk berjuang mempertahankan doktrin yang benar sambil berjuang untuk persatuan ekumenis pada saat yang sama. Paulus tidak mencari persatuan dengan para penyesat; dia menegor mereka dengan tajam (mis. 1 Kor. 35-36; Gal. 5:7-10; Kol. 2:8). Lucado tidak pernah menegor kesesatan dalam Church of Christ dan terus mempertahankan hubungan dekat dengan Pepperdine University dan Abeline Christian University, yang keduanya adalah institusi kuat Church of Christ.

Pada Juni 1997, saya berbicara dengan Lucado di telepon, dan juga dengan Penatua Doyle Jennings dari Oak Hills Church. Keduanya menyatakan bahwa mereka percaya baptisan diperlukan untuk keselamatan, tetapi mereka tidak percaya “baptismal regeneration” (kelahiran kembali terjadi saat baptisan). Mereka menambahkan ritual baptisan kepada kasih karunia Kristus untuk keselamatan. Ini adalah kesalahan standar dalam Church of Christ, dan adalah masalah serius karena berarti ini adalah Injil yang palsu. Lucado penuh dengan kesesatan, termasuk mistikisme kontemplatif dan keselamatan di luar dari iman pribadi kepada Yesus Kristus. Dalam buku Max of Life, pertanyaan berikut diajukan: “Bagaimana dengan orang-orang yang belum pernah mendengar tentang Allah? Apakah Allah akan menghukum mereka?” Lucado menjawab: “Tidak, Dia tidak akan. Populasi sorga termasuk banyak sekali orang yang baru akan mengenal nama Juruselamat mereka setelah mereka bangun di rumah kekal mereka” (hal. 222). Tidak heran bahwa Lucado menyerukan “persatuan.” Para penyesat sangat senang dengan persatuan ekumenis dan mereka membenci doktrin separatisme Alkitabiah.

This entry was posted in Ekumenisme, Kesesatan Umum dan New Age. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *