(Berita Mingguan GITS 20 Juli 2019, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari “Biomimicry: God’s Designs and Man’s Imitations,” Creation Worldview: “Berbagai spesies dari Kumbang Pengebom (Bombardier Beetle) ditemukan di seluruh dunia. Mereka sekitar setengah inci panjangnya (sekitar 1,2 cm). Di dalam tubuh mereka, ada ruangan-ruangan khusus dan mereka menghasilkan berbagai senyawa kimia bersama dengan reaktan inhibitor sekaligus akselerator. Ketika kumbang-kumbang ini diserang, mereka memulai suatu reaksi kimia yang terjadi persis di luar tubuh mereka. Kumbang telah memproduksi hidrokuinon dan hidrogen peroksida, yang dicampur untuk menghasilkan serangkaian ledakan yang hebat. Temperatur mencapai 100 derajat Celsius, yang mengubah air yang tersisa dari reaksi tersebut menjadi uap; lalu dengan frekuensi sampai 500 kali per detik, dan kecepatan yang berkisar dari 13-69 km/jam; melalui satu set ganda corong penyemprot yang dapat dikendalikan arahnya; kumbang-kumbang ini menyemprotkan bahan kimia toksik panas ke penyerang mereka. Para penyerang belajar dengan keras untuk menghindar dari sistem pertahanan yang melepuhkan dan menjengkelkan ini. Desain dari ruangan internal dan mekanisme pertahanan ini telah dipakai untuk membuat lebih baik lagi sistem pemantik dari turbin-turbin gas, dan juga sistem pengembangan kantong pengaman di mobil-mobil.”