Sumber: www.wayoflife.org
“Jadi apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau ke negeri, yang engkau masuki untuk mendudukinya, maka haruslah engkau mengucapkan berkat di atas gunung Gerizim dan kutuk di atas gunung Ebal” (Ulangan 11:29). Sebuah tablet timah kecil yang ditemukan di Gn. Ebal mengganggu pandangan liberal tentang Alkitab dengan keberadaannya saja. Tablet itu ditemukan selama proyek pengayakan detritus (sampah) basah tahun 2019 dari penggalian yang dipimpin oleh Adam Zertal pada 1980-an. Zertal percaya bahwa dia telah menemukan mezbah Yosua (Ul. 27:4). Tablet tersebut tidak dapat dibuka tanpa merusaknya, tetapi “tim ahli melakukan pemindaian tomografi X-ray di Praha serta fotografi terperinci” (“New Insights into Mount Ebal Curse Tablet,” Israel Today, 12 Mei 2023). Tablet itu berbunyi, “Kamu dikutuk oleh Tuhan, YWH [Yehovah], terkutuk. Kamu akan mati terkutuk–terkutuklah kamu pasti akan mati. Terkutuklah kamu oleh YWH–terkutuklah.” Pertimbangkan pentingnya penemuan ini: (1) Tablet itu adalah tulisan Ibrani tertua yang pernah ditemukan, membuktikan bahwa orang Ibrani melek huruf pada waktu itu. Siapa sangka! Ini 200 hingga 400 tahun lebih tua dari teks tertua sebelumnya, yaitu ostracon Khirbet Qeiyafa yang ditemukan di Beit Shemesh kuno. (2) Ini adalah nama tertulis tertua dari Tuhan Yehovah yang pernah ditemukan, lebih tua 500 sampai 600 tahun dari yang tertua sebelumnya. (3) Tablet itu bertanggal 1400-1200 SM. Tanggal tertua menempatkan tablet itu di tanah Israel tepat pada waktu yang ditunjukkan oleh Kitab Suci. Menurut penanggalan alkitabiah, masuknya Yosua ke Kanaan adalah tahun 1451 SM. (4) Loh itu ditemukan di Gunung Ebal, gunung tempat kutukan hukum Allah diucapkan (Ul. 11:29; 27:4, 13; Yos. 8:33). Peluang tablet ini tidak berkaitan dengan Israel alkitabiah tampaknya nol. Peter van der Veen, profesor asosiasi di Universitas Johannes Gutenberg Mainz di Jerman dan seorang ahli prasasti yang mengulas prasasti tersebut, berkata, “Kami memiliki prasasti Ibrani tentang kutukan yang ditemukan di gunung kutukan. Saya pikir kesimpulan yang kita capai tahun lalu sekarang dikonfirmasi oleh studi yang lebih mendalam.”