Sumber: www.wayoflife.org
Penulis: Dr. David Cloud
Rock and roll mencuri hati saya saat saya masih remaja, dan saya menghidupinya dan menghirupnya sampai saya bertobat pada tahun 1973 pada usia 23 tahun. Saya mulai dengan rock-a-billy Grand Old Opry dan melakukan perjalanan mengalami musik rock tahun 60an dan sebagian dari rock tahun 70an sebelum saya diselamatkan. Saat grup Beatles tampil di Ed Sullivan Show, saya duduk di kelas 9. Tahun kelulusan SMA saya adalah “musim panas cinta.” Ketika saya direkrut menjadi Angkatan Darat dua tahun kemudian, film Woodstock sedang populer. Selama satu setengah tahun yang saya habiskan di Vietnam, saya ditempatkan di Pangkalan Udara Tan Son Nhut di luar Saigon. Saya adalah seorang pegawai di unit polisi militer yang ditempatkan di markas besar MACV, pusat kendali seluruh operasi militer di Vietnam Selatan. Kami tinggal di pusat pemrosesan R&R, dan tugas unit ini adalah menjaga agar obat-obatan terlarang tidak meninggalkan negara tersebut bersama tentara yang menuju ke R&R dan dalam kontainer personel yang dikirim ke Amerika. Kami memiliki akses kepada setiap kemewahan yang bisa dibayangkan dalam konteks militer: kolam renang ukuran Olimpiade, lapangan tenis, bola raket, pusat kebugaran, bioskop, laboratorium pemrosesan foto. Saya bahkan hampir selalu menggunakan jip untuk perjalanan ke Saigon. (Itu adalah tugas yang berat tetapi seseorang harus melakukannya!) Salah satu fasilitas yang sering saya gunakan adalah studio rekaman reel-to-reel. Angkatan Darat memiliki perpustakaan musik yang sangat besar, dan tentara yang mengunjungi atau yang tinggal di markas MACV dapat merekam musik sebanyak yang mereka inginkan. Saya menghabiskan waktu berjam-jam di sana untuk merekam musik rock sambil mabuk narkoba. Saya juga memanfaatkan sistem PX untuk membeli sistem stereo berteknologi tinggi.
Pada saat saya keluar dari Angkatan Darat, saya siap untuk mengisi apartemen hippie pertama saya di Hollywood, Florida, dengan rock & roll dari dinding ke dinding. Namun, surga hippie saya tidak bertahan lama. Saya dan teman-teman membeli dan menjual narkoba, dan dua di antara kami ditangkap karena kepemilikan obat-obatan terlarang dan mabuk di depan umum. Meskipun saya lolos dengan ringan karena ini adalah pelanggaran pertama saya, saya terus-menerus hidup dalam ketakutan akan ditangkap lagi dan dipenjara untuk waktu yang lama. Saya mulai berpindah-pindah tidak jelas dari satu tempat ke tempat lain. Dalam satu perjalanan, saya menumpang mobil ke California utara dan kembali lagi ke Florida tengah. Dalam perjalanan pulang, saya bertemu dengan beberapa anak muda dari India yang memperkenalkan saya pada konsep reinkarnasi dan Masyarakat Persekutuan Realisasi Diri. Saya mulai mempelajari agama timur, dan saya dengan bersemangat melakukan perjalanan lagi ke California untuk mengunjungi kantor pusat Masyarakat Persekutuan Realisasi Diri di Los Angeles. Dalam perjalanan itu, saya memenangkan sekitar $70 di mesin slot di Las Vegas, dan saya pikir itu adalah jawaban atas doa saya!
Segala sesuatu yang saya lakukan dan pikirkan pada masa itu didukung oleh musik rock — narkoba, agama Timur, pemberontakan melawan otoritas, egoisme, hidup tidak bermoral, rambut panjang, Komunisme (setelah mengumpulkan Buku Merah Mao dan propaganda Komunis lainnya selama saya tinggal di Vietnam).
Musik rock tidak pernah mendorong saya untuk menjadi orang yang patuh, tunduk pada otoritas, dan menghormati Tuhan. Musik rock mengajarkan saya bahwa saya “dilahirkan untuk menjadi liar,” dilahirkan untuk mengikuti dorongan alami saya, dilahirkan untuk hidup tanpa aturan.
Setelah saya diselamatkan, saya memahami melalui Roh Tuhan bahwa musik rock berhubungan erat dengan segala sesuatu yang jahat dan memberontak dan anti-kristus. Saya menyadari bahwa musik rock memenuhi definisi alkitabiah tentang keduniawian yang tidak boleh disukai oleh orang Kristen: keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup (1 Yohanes 2:15-17).
Saya yakin bahwa musik rock adalah soundtrack kemurtadan akhir zaman yang digambarkan dalam 2 Timotius.
“ Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. ” (2 Timotius 4:3-4).
Buku pertama yang saya tulis sebagai seorang pemuda Kristen adalah Ibu dan Ayah Tidur Sementara Anak-Anak Bergoyang (Rock) di Buaian Setan, sebuah peringatan tentang bahaya musik rock (sudah lama tidak dicetak lagi).
Empat puluh tahun kemudian saya semakin yakin bahwa musik rock sekuler bersifat merusak secara rohani dan bahwa “rock Kristen” adalah istilah yang salah dan berbahaya.
Musik rock, yang merupakan ciptaan orang-orang jahat untuk merayakan kebejatan dan pelanggaran terbuka terhadap hukum-hukum Allah yang kudus, bukanlah media yang tepat untuk melantunkan puji-pujian kepada Allah yang kudus.
Saya telah memberikan kesaksian saya sendiri tentang kejahatan musik rock. Sekarang simak pernyataan-pernyataan berikut dari berbagai macam orang lain tentang karakter dan filosofi musik ini. Kebanyakan dari mereka BUKAN orang Kristen yang percaya pada Alkitab. Kenyataannya, banyak dari pernyataan-pernyataan ini berasal dari para bintang rock sendiri, dan mereka tidak naif mengenai sifat musik rock seperti kebanyakan orang Kristen, dan mereka tidak memiliki agenda untuk menutupi musik rock seperti yang dilakukan banyak orang Kristen.
Rock & Roll Adalah Suatu Gaya Hidup
Rock and roll bukan hanya musik; ia adalah suatu gaya hidup, suatu sikap.
Buku Rock Facts yang diterbitkan oleh Rock and Roll Hall of Fame and Museum di Cleveland, Ohio, mengakui bahwa rock bukan sekedar jenis musik, ITU ADALAH GAYA HIDUP. “…rock and roll sudah benar-benar menjadi bahasa universal… rock and roll juga mengacu pada suatu sikap, suatu perasaan, suatu gaya, suatu cara hidup…” (Rock Facts, 1996, hal. 7).
Continue reading →