Kesatuan dalam Yohanes 17

Sumber: www.wayoflife.org

Yohanes 17:21 sering digunakan sebagai teks bukti utama untuk persatuan ekumenis Kristen. “Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Penafsiran ekumenis itu jelas-jelas salah dan mustahil.

Pertama, Yohanes 17 bukanlah perintah yang ditujukan kepada manusia; kata-kata ini adalah doa Kristus sebagai Imam Besar yang ditujukan kepada Allah Bapa, dan doa itu sudah dijawab. Doa ini menggambarkan kesatuan rohani yang diciptakan oleh Allah di antara orang-orang kudus yang telah lahir baru.

Kedua, Yohanes 17 adalah kesatuan yang didasarkan pada keselamatan dan kebenaran serta ketaatan dan keterpisahan dari dunia. “Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku, dan MEREKA TELAH MENURUTI FIRMAN-MU. … SEBAB SEGALA FIRMAN YANG ENGKAU SAMPAIKAN KEPADA-KU TELAH KUSAMPAIKAN KEPADA MEREKA DAN MEREKA TELAH MENERIMANYA. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. … AKU TELAH MEMBERIKAN FIRMAN-MU KEPADA MEREKA DAN DUNIA MEMBENCI MEREKA, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. … Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. … Dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran” (Yohanes 17:6, 8, 14, 17, 19).

Yohanes 17 bukanlah kesatuan antara orang Kristen sejati dengan yang palsu, antara doktrin yang benar dengan ajaran sesat. Yang dimaksud oleh Tuhan bukanlah “kesatuan dalam perbedaan” yang mengabaikan perbedaan doktrinal demi persekutuan yang lebih luas. Ini bukanlah kesatuan orang-orang Kristen yang mengaku mengasihi dunia.

Ketiga, untuk menerima penafsiran ekumenis Yohanes 17, diperlukan ketidaktaatan terhadap bagian-bagian Kitab Suci yang jelas seperti berikut: Roma 16:17; 2 Korintus 6:14-18; 1 Timotius 6:20-21; 2 Timotius 2:16-18; 3:5; Yudas 1:3.

Posted in Ekumenisme | Leave a comment

Orang Tua Menolak untuk Menyerah dan Membuang Bayi Tanpa Hidung

Sumber: www.wayoflife.org

Berikut ini disarikan dari “Doctors Thought He’d Never Survive,” Christian Headlines, 15 Maret 2024: “Harrison ‘Gray’ Canales telah berhasil mengatasi segala rintangan medis selama 22 tahun, dan dengan hidung baru, dia merencanakan masa depan yang cerah. Tidak diragukan lagi, masa depan yang penuh dengan pencapaian besar! Gray Canales adalah salah satu dari dua putra John dan Mary Jo Canales dari Flower Mound, Texas. John dan Mary Jo mengetahui bahwa mereka akan mempunyai anak pertama mereka pada tahun 2001, dan semuanya tampak baik-baik saja sampai hari USG pada minggu ke-20.

Dokter memberi tahu pasangan itu bahwa gambar USG tersebut tidak menunjukkan hidung. Mereka tidak mengira bayi itu bisa bernapas sendiri, dan mereka khawatir bayinya tidak akan selamat. Tes tambahan memastikan bahwa bayi Canales memang tidak memiliki hidung, memiliki masalah pada tungkai dan kakinya, dan kemungkinan besar akan lahir dengan kerusakan otak pada tingkat tertentu.

Bagi John dan Mary Jo, yang adalah masing-masing seorang hamba Tuhan dan seorang sekretaris gereja, mengakhiri kehamilan bukanlah sebuah pilihan. Mary Jo mengatakan kepada publikasi People, ‘Kami berpikir, Bayi ini masih merupakan hadiah dan kebahagiaan kami, dan Anda tidak akan menolak hadiah. Tapi aku menangis terus-menerus. Saya tidak tahu apakah saya bisa bertemu dengan putra saya.’ Lahir lima minggu lebih awal melalui operasi caesar darurat, Gray menghadapi banyak sekali tantangan medis.

Seperti yang diperkirakan, Gray tidak memiliki hidung dan dilahirkan tanpa kelopak mata. Kaki kecil Gray terputar lebih dari 90 derajat, kakinya kehilangan jari-jari kaki, dan dia dilahirkan tanpa lobus frontal kanan. … Sesampainya di rumah, perawatan Gray membutuhkan waktu dan tenaga yang luar biasa. Pasangan itu melatih kaki putra mereka, membersihkan dan membalut area hidungnya, dan terus-menerus melumasi matanya hingga ia menjalani operasi kelopak mata pada usia enam bulan…

Gray Canales kini berusia 22 tahun, dan ia telah menjalani hampir 30 operasi. Sebelas dari antaranya berhubungan dengan rekonstruksi hidungnya saja. Terlepas dari semua ini, Gray sekarang adalah seorang pemuda yang sehat dan bahagia. Dia menikmati bisbol, mendengarkan musik, dan membantu di gerejanya. … Orang tua Gray telah menanamkan tekad dan ketahanan pada putra mereka. Reverend Canales berkata, ‘Kami mengajarinya untuk tidak mengasihani diri sendiri,’ karena banyak orang lain yang juga menderita disabilitas. Kami mengatakan kepadanya, ‘Beginilah Tuhan menciptakanmu. Itu saja.'”

Posted in Kesehatan / Medical, Tubuh Manusia | Leave a comment

The Chosen Ditonton oleh 200 Juta Orang

Sumber: www.wayoflife.org

The Chosen, sebuah serial drama televisi multi-musim tentang Yesus, telah telah ditonton oleh lebih dari 200 juta orang di seluruh dunia. Serial ini sedang diterjemahkan ke dalam banyak bahasa. Musim 4 diluncurkan di Brasil bulan ini dengan proyeksi video malam hari ke monumen Kristus Penebus. Berikut ini disarikan dari “The Chosen: 10 Critical Concerns” oleh Lighthousetrails.com. Buklet ini tersedia untuk dibeli. “Serial The Chosen diprakarsai dan terinspirasi dari kemitraan antara Dallas Jenkins, seorang pembuat film injili, dan tiga pengusaha Mormon, Jeffrey dan Neal Harmon serta Derral Eves setelah ketiga pria tersebut menonton film yang ditulis dan disutradarai oleh Jenkins berjudul The Shepherd.

Pengaruh Mormon pada The Chosen cukup besar: produser eksekutifnya adalah Mormon, distributornya adalah Mormon, episode-episode tertentu diambil di lokasi Mormon khusus di Utah, dan crowdfunding serta keahlian media disediakan oleh Mormon. … Sutradara, rekan penulis, dan kepala humas The Chosen, Dallas Jenkins, telah menyatakan bahwa Yesus Mormon sama dengan Yesus dalam Alkitab. … Namun berikut ini adalah daftar beberapa ‘sifat’ Yesus Mormon: (1) Yesus adalah saudara laki-laki Lucifer. (2) Yesus adalah anak roh yang dikandung melalui hubungan jasmani antara manusia yang dimuliakan (Bapa Surgawi) dan perawan Maria. (3) Yesus tidak kekal dan mempunyai permulaan (yaitu, bukan bagian dari Tritunggal yang kekal). (4) Yesus bukanlah Tuhan dari kekekalan tetapi berhasil mencapai keilahian sama seperti kita akan menjadi allah suatu hari nanti. …

Dallas Jenkins mengatakan kepada seorang pewawancara bahwa ‘95% konten [The Chosen] tidak berasal dari Alkitab.’ Ini berarti bahwa The Chosen hampir sepenuhnya merupakan perkataan manusia—bukan Firman Tuhan. … Misalnya, kemunduran rohani Maria Magdalena tidak ada dalam Alkitab; Matius digambarkan sebagai orang autis — tidak ada dalam Alkitab; Yesus latihan menyampaikan khotbah-Nya di atas bukit — tidak ada dalam Alkitab (Yohanes 12:49-50; Yohanes 17:8). … rasul Petrus mempunyai hutang judi yang memaksanya untuk bekerja lembur mencari ikan pada hari Sabat untuk membayar kembali hutangnya [tidak ada dalam Alkitab]…

Jonathan Roumie, aktor yang memerankan Yesus dalam The Chosen, adalah seorang Katolik yang taat dengan ketertarikan yang kuat terhadap New Age. … dia mengklaim telah melakukan ‘interaksi pribadi’ dengan ‘santo’ Katolik yang telah meninggal. … Daftar bacaan yang direkomendasikan Roumie di Amazon mencakup The Jesuit Guide to Almost Everything oleh imam Jesuit dan simpatisan New Age, James Martin. Buku ini secara terbuka mengajarkan doktrin New Age panentheistik tentang Tuhan ‘di dalam’ setiap orang dan segala sesuatu seperti yang diilustrasikan oleh kutipan berikut dari buku tersebut: ‘Tuhan dapat ditemukan dalam segala hal. Dan semua orang juga’; ‘Kita akan melihat bagaimana menemukan Tuhan dalam segala hal dan segala sesuatu di dalam Tuhan.’”

Posted in Alkitab, Bidat | Leave a comment

“Kekristenan versi 3.0” yang Diajukan Emerging Church Menghancurkan Otoritas Alkitab

Sumber: www.wayoflife.org

Dalam pesan yang disampaikan pada Festival Greenbelt di Inggris pada bulan Agustus 2014, pemimpin gerakan “gereja yang berkembang” (emerging church), Brian McLaren, berusaha menghancurkan otoritas Alkitab yang absolut dengan mengklaim bahwa kita telah memasuki era baru dalam pembacaan Alkitab. Ia membagi sejarah gereja menjadi tiga bagian: Alkitab 1.0 adalah pendekatan Katolik Roma terhadap Kitab Suci, yaitu Alkitab “dibaca dan dikendalikan oleh para elit agama.” Alkitab 2.0 adalah pendekatan Protestan terhadap Kitab Suci, yaitu bahwa “Alkitab itu sendiri dipandang tidak ada salahnya” dan orang-orang percaya menguji segala sesuatu dengan Alkitab tersebut. Alkitab 3.0 adalah pendekatan baru yang direkomendasikan oleh McLaren, karena banyaknya penafsiran yang tersedia di internet dianggap membuat penafsiran resmi mana pun menjadi tidak valid.

Ia mengatakan bahwa Alkitab 3.0 bermaksud untuk “berbicara dengan segala pihak dan semua orang.” Ia berkata, “Alkitab 1.0 tidak menyerah begitu saja terhadap Alkitab 2.0 tanpa perlawanan. Dan sangat sulit bagi Alkitab 2.0 untuk membayangkan dunia Alkitab 3.0,” namun, “Jika kita siap, kita akan menemukan Alkitab yang lebih baik, lebih dalam dan lebih kaya dari sebelumnya” (“Brian McLaren: ‘Kita telah memasuki era baru pembacaan Alkitab,’” ChristianityToday.com, 4 September 2014). Pembacaan Alkitab yang disebut McLaren sebagai “lebih dalam dan lebih kaya” adalah pendekatan gereja-esa-sedunia yang menjunjung tinggi persatuan, “keadilan sosial”, dll., di atas kemurnian doktrin.

McLaren tumbuh dalam keluarga Kristen fundamentalis, namun dia menolak iman orang tuanya dan kakek neneknya yang saleh, yang merupakan misionaris kaum Brethren. Dia adalah seorang bidat berbahaya yang telah merampas iman alkitabiah dari banyak orang. Menanggapi hal-hal yang berkaitan dengan Alkitab 1.0, 2.0, 3.0, kita dapat mengamati bahwa pandangan McLaren tentang sejarah tidak dimulai sejak dini. Sebenarnya, Alkitab 1.0 bukanlah Gereja Katolik. Di posisi awal adalah gereja-gereja Perjanjian Baru di bawah arahan para rasul Kristus. Alkitab 1.0 adalah Kekristenan orang-orang yang percaya bahwa satu iman yang sempurna disampaikan dalam Kitab Suci Perjanjian Baru dan harus diperjuangkan (Yudas 1:3).

Alkitab 1.0 adalah kekristenan dari mereka yang menganggap serius perkataan Kristus yang telah bangkit ketika Dia mengatakan bahwa murid-murid-Nya harus diajar untuk “melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu” (Mat. 28:20). Tidak ada ruang untuk kebingungan multitafsir di sini. Alkitab 1.0 adalah kekristenan dari mereka yang percaya bahwa Paulus memberikan kebenaran mutlak kepada orang-orang yang setia dan dilahirkan kembali yang mengajarkan hal yang sama kepada orang-orang lain (2 Tim. 2:2).

Alkitab 1.0 adalah kekristenan orang-orang yang diajar untuk menguji, mewaspadai, menandai, menghindari, dan menolak guru-guru palsu dan bidat (Rm. 16:17-18; Ef. 4:4; Fil. 3:2, 17-18 ; Kol. 2:8; 1 Tim. 4:1-4; 2 Tim. 3:5; Tit. 3:10-11; 1 Yoh. 4:1). Hal ini mustahil dilakukan oleh mereka yang percaya bahwa semua jenis penafsiran dapat diterima. Berdasarkan skema McLaren, tidak ada seorang pun yang sesat. Sebaliknya, semua adalah pencari yang tulus dengan “perspektif” yang berbeda. Selanjutnya, Alkitab 1.0 adalah Kekristenan dari mereka yang diajar untuk mengusahakan diri layak di hadapan Allah sebagai pekerja yang “berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu” (2 Tim. 2:15) dan yang telah “beroleh pengurapan dari Yang Kudus” untuk mengetahui kebenaran (1 Yoh. 2:20, 27). Ini berarti bahwa Roh Allah menuntun umat tebusan-Nya kepada penafsiran Kitab Suci yang benar. (Untuk informasi lebih lanjut, lihat “Waspadalah terhadap Brian McLaren” dengan menggunakan mesin pencari di www.wayoflife.org.)

Posted in Alkitab, Emerging Church | Leave a comment

Pornografi Mengkhamirkan Masyarakat dengan Kekerasan, Menghancurkan Maskulinitas dan Feminimitas yang Benar

Sumber: www.wayoflife.org

Tidak ada habis-habisnya kerusakan moral akibat sifat manusia yang sudah jatuh dalam dosa, bagaikan jurang kejahatan yang tak berdasar. Hati manusia “sangat jahat” (Yeremia 17:9). Kristus bersabda, “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan” (Markus 7:20-22). Namun adalah kebenaran juga bahwa manusia dapat menjaga hati agar kejahatan yang ada di dalamnya tetap terkendali. “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Buanglah mulut serong dari padamu dan jauhkanlah bibir yang dolak-dalik dari padamu. Biarlah matamu memandang terus ke depan dan tatapan matamu tetap ke muka” (Amsal 4:23-25). Perhatikan penekanan ganda pada pengendalian apa yang dilihat mata.

Sepanjang sejarah umat manusia, tidak ada yang lebih hebat meningkatkan sifat rusak manusia selain ketersediaan pornografi melalui internet. Hal ini mencemari masyarakat dalam segala hal di setiap tingkatan. Pornografi cenderung dengan cepat menurun dari seksualitas “normal” menjadi segala jenis penyimpangan dan khususnya menjadi kekerasan. Berikut ini kutipan dari Jonathon Van Maren, “Is Violent Porn Making Girls Identification as Transgender,” The European Conservative, 7 Februari 2024: “Kecanduan pornografi kini ada di mana-mana di kalangan anak muda, dan sebuah generasi telah tumbuh dengan pandangan mereka tentang seksualitas yang dibentuk oleh konten ekstrem dan kekerasan yang ditemukan di situs-situs porno besar seperti Pornhub. Dampaknya adalah lingkungan seksual yang semakin beracun dan menjadikan kekerasan seksual sebagai hal yang biasa.

Dame Rachel de Souza, Komisaris Anak untuk Inggris, baru-baru ini memperingatkan bahwa kekerasan seksual yang terinspirasi dari pornografi sedang meningkat bahkan di kalangan anak-anak. ‘Saya tidak akan pernah melupakan gadis yang menceritakan kepada saya tentang ciuman pertamanya dengan pacarnya, berusia 12 tahun, yang lalu mencekiknya,’ de Souza melaporkan. ‘Dia pernah melihatnya di pornografi dan menganggapnya normal.’ Sebuah laporan baru di Inggris menunjukkan bahwa ‘hampir setengah dari seluruh anak perempuan berusia 16 hingga 21 tahun mengatakan bahwa mereka pernah mempunyai pasangan yang mengharapkan seks yang melibatkan agresi fisik seperti menampar dan mencekik. Normalisasi kekerasan seksual adalah konsekuensi budaya dari para remaja laki-laki yang membayangkan diri mereka sebagai agresor dalam jutaan adegan porno.

Remaja perempuan dan laki-laki kini memasuki usia dewasa dalam peta denah kencan yang sebagian besar dibentuk oleh pornografi. Kekerasan seksual telah menjadi norma tidak hanya bagi orang dewasa yang meniru pornografi digital dan hiburan seksual seperti Fifty Shades of Grey, tetapi juga bagi anak di bawah umur dan remaja. Sebagian besar kekerasan seksual yang terjadi di masyarakat kita kini hanyalah bagian dari cara laki-laki dan perempuan — serta remaja laki-laki dan perempuan — memperlakukan satu sama lain, dan sebagian besar perilaku ini terjadi di zona abu-abu yang terus berkembang antara persetujuan, kejahatan, dan pemaksaan.

Saya telah berbicara tentang isu pornografi, terutama kepada pelajar, selama lebih dari satu dekade, dan saya dapat membuktikan fakta bahwa banyak anak perempuan yang takut dengan apa yang mereka lihat dalam pornografi. Dalam video-video yang mereka temui, perempuan hampir selalu menjadi sasaran penganiayaan dan bahkan penyiksaan yang mengerikan. Karena budaya pemerkosaan digital yang sudah menyebar luas ini telah mengabur menjadi kenyataan, masuk akal jika beberapa anak perempuan bereaksi terhadap ekspektasi seksual baru ini dengan menolak identitas perempuan. Memang benar bahwa semakin banyak anak perempuan yang menganut androgini dan mengidentifikasi dirinya sebagai ‘non-biner’ – banyak dari mereka yang tidak ingin bertransisi menjadi laki-laki, mereka hanya tidak ingin menjadi perempuan.” KESIMPULAN: Di masa yang jahat ini, sangatlah penting bagi para orang tua Kristen dan pemimpin gereja untuk sadar dan melindungi anak-anak dan remaja mereka dari jebakan maut yang hanya berjarak satu klik mouse atau satu layar saja.

Posted in Kesesatan Umum dan New Age, Separasi dari Dunia / Keduniawian | Leave a comment

Kekotoran Moral dan Kekerasan dalam Game Online yang Membuat Kecanduan

Sumber: www.wayoflife.org

Berikut ini disadur dari “Siksaan Saya Sebagai Seorang Gamer Gadis,” Unherd, 26 Februari 2024: “Obsesi saya adalah dengan permainan koboi Red Dead Redemption 2. Dunianya adalah mikrokosmos Amerika [mitologis] pada akhir tahun 1800-an, di mana Anda berperan sebagai seorang penjahat jago tembak… Ini adalah… salah satu game andalan milik penerbit independen Rockstar Games, pembuat seri Grand Theft Auto. … Saya memainkan versi utama ‘cerita,’ yang offline, dari game ini selama setahun, menjadi begitu terpaku sehingga seorang teman mencoba melakukan intervensi untuk menghentikan saya terus-terusan membicarakannya. Di game utama, Anda bermain sebagai seorang pria. Dalam versi online, Anda dapat memilih avatar wanita–dan Anda dapat membuatnya sesuai gambar Anda sendiri (dalam kasus saya, pirang, agak terlalu dibuat-buat, dan mungkin cukup dangkal). … Saat Anda melakukan urusan Anda, ada karakter laki-laki — hampir pasti laki-laki, mengingat tag gamer mereka … mengintai di belakang Anda. Mereka menikammu, menembakmu, mengikatmu dengan tali, dan membawa tubuhmu yang masih menggeliat di punggung kudanya. Mereka membuang Anda di rumah-rumah yang ditinggalkan, di mana mereka bergantian melompat ke atas Anda… Hingga tahun 2010-an, game online masih menjadi sebuah niche. Kemudian meledak: Call of Duty diluncurkan secara online pada tahun 2012, Grand Theft Auto (GTA) pada tahun 2013, dan Red Dead pada tahun 2018. Dengan kata lain, Anda dapat melakukan hampir persis apa yang Anda inginkan. Hal inilah, masuknya fantasi ke dalam jejaring sosial kehidupan nyata, yang telah menciptakan ruang bagi dorongan manusia yang paling gelap untuk dimainkan, berulang-ulang, dengan cara yang dapat diprediksi, pada korban biasa dan oleh tersangka biasa. . … Banyak yang berpendapat bahwa konten eksplisit video game mendorong hal ini. Di GTA [Grand Theft Auto], pemain dapat berkendara mendekati pelacur untuk menggunakan layanan mereka. Sebuah pertemuan dengan pelacur meningkatkan kesehatan pemain, tetapi membutuhkan biaya; untungnya, Anda dapat membunuh pelacur Anda setelahnya dan merampoknya kembali. … Generasi berikutnya–yang sudah dilanda misogini ekstrem oleh Andrew Tate, budaya incel, dan penuhnya masyarakat dengan pornografi–menghidupi ideologi-ideologi ini di dunia maya; 76% anak laki-laki di Inggris berusia 12-15 tahun bermain game online.”

Posted in Gaming | Leave a comment

Mantan PM Belanda dan Istrinya Meninggal dalam Duet Euthanasia

Sumber: www.wayoflife.org

Berikut ini kutipan dari “Mantan PM Belanda,” TheBridgehead.ca, 4 Maret 2024:

“Pada tanggal 5 Februari 2024, mantan Perdana Menteri Belanda, Dries van Agt, meninggal sambil berpegangan tangan dengan istrinya Eugenie di kampung halamannya di Nijmegen. Keduanya 93 tahun; pasangan lansia tersebut memilih mati dengan cara euthanasia. Forum Hak Asasi, sebuah organisasi yang didirikan oleh van Agt, mengeluarkan pernyataan pada tanggal 9 Februari: ‘Dia meninggal bersama dan bergandengan tangan dengan istri tercintanya Eugenie van Agt-Krekelberg selalu selalu ia sebut sebagai gadis saya.’ … Andreas ‘ Dries’ van Agt menjabat sebagai perdana menteri Belanda dari tahun 1977 hingga 1982 … Beberapa dekade yang lalu – misalnya ketika van Agt menjadi perdana menteri — seorang negarawan lanjut usia dan istrinya melakukan bunuh diri bersama dengan bantuan seorang dokter akan membuat negara ini sangat terkejut dan syok. Sekarang, hal ini digambarkan sebagai perpisahan yang damai — cara yang benar-benar khas Belanda dalam melakukan sesuatu. Mungkin memang demikian adanya. Pada tanggal 1 April 2002, Belanda menjadi negara pertama di Eropa sejak Nazi Jerman yang melegalkan euthanasia. Sejak saat itu, rezim euthanasia di Belanda terus berkembang: pada tahun 2004, Kebijakan Groningen menetapkan kerangka untuk melakukan euthanasia pada bayi (yang tidak dapat menyetujuinya); dan, peraturan tersebut telah diperluas untuk mengizinkan euthanasia bagi semua anak. Orang-orang Belanda telah di-eutanasia karena alkoholisme, kebutaan, depresi, tinnitus, dan bahkan demensia — dalam kasus tersebut, wanita tersebut tidak dapat mengingat pernah meminta eutanasia dan harus ditahan secara fisik untuk mendapatkan suntikan mematikan. … Dua puluh sembilan pasangan memilih kematian bersama-sama pada tahun 2022, naik dari 16 pasangan yang memilihnya pada tahun 2021 dan 13 pasangan pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2018, satu pasangan dari Kanada memilih ‘duet euthanasia’; mereka melakukan wawancara gembira tentang keputusan tersebut hampir seminggu sebelum mereka meninggal karena suntikan mematikan, juga bergandengan tangan.” KESIMPULAN: Alkitab mengatakan kematian bukanlah suatu akhir; itu adalah sebuah perjalanan. “Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya” (Lukas 16:22-23).

Posted in General (Umum), Kesehatan / Medical | Leave a comment

Kembalinya Tungku Molokh

Sumber: www.wayoflife.org

Berikut ini kutipan dari “The Return,” The BridgeHead, 6 Juni 2023: “Pada tahun 2017, Dr. Jerry Coyne dari Universitas Chicago mengeluh tentang dampak-dampak sisa dari agama Kristen yang menghambat peradaban Barat. Bagaimana caranya? Etika Kristen, katanya, itulah yang mencegah diperbolehkannya kembali pembunuhan bayi yang sah. Dia menulis, ‘Ketika agama lenyap, yang pasti akan terjadi, maka akan lenyap pula banyaknya penolakan terhadap euthanasia baik pada orang dewasa maupun pada bayi yang baru lahir.’ Ahli bio-etika dari Princeton, Peter Singer berpendapat bahwa hanya takhayul agama yang menghalangi kita untuk membunuh bayi, sebuah praktik yang ia yakini sebagai sangat etis. Seperti yang ditulisnya dalam Practical Ethics: ‘Membunuh bayi yang cacat tidak setara secara moral dengan membunuh seseorang. Kadang-kadang hal itu tidak salah sama sekali.’

Psikolog kognitif asal Kanada, Steven Pinker dari MIT, tidak berani melangkah sejauh Singer, namun kemungkinan besar memiliki pandangan yang sama. Pada tahun 1997, Pinker menulis di New York Times bahwa undang-undang yang melarang pembunuhan bayi sulit untuk dipertahankan. … Dalam esai percobaannya, Pinker mengutip esai Michael Tooley tahun 1972 ‘Aborsi dan Pembunuhan Bayi.’ … Tooley sendiri mencatat bahwa dia akan menetapkan ‘periode waktu tertentu, seperti seminggu setelah kelahiran, sebagai interval di mana pembunuhan bayi akan diizinkan.’

Pada tanggal 2 Agustus 2020, sebuah penelitian berjudul ‘Sikap profesional layanan kesehatan terhadap penghentian kehamilan pada tahap janin yang sudah dapat hidup’ yang dirilis oleh Research Foundation Flanders dan Ghent University menemukan bahwa 89,1% profesional medis dan 93,6% profesional medis Belgia menyatakan bahwa pembunuhan bayi dapat diterima dalam keadaan tertentu. Dari mereka yang disurvei, 87,9% ‘setuju bahwa undang-undang Belgia harus diubah untuk memungkinkan hal ini.’

Pembunuhan bayi secara de facto telah menjadi legal dalam keadaan tertentu di Belanda selama beberapa waktu. Anak-anak di bawah usia satu tahun dengan prognosis terminal dapat di-eutanasia berdasarkan Protokol Groningen tahun 2004, yang digambarkan oleh sebuah jurnal sebagai upaya ‘untuk mengatur praktik mengakhiri hidup bayi baru lahir secara aktif dan untuk mencegah pembunuhan yang tidak terkendali dan tidak dapat dibenarkan.’ … Pada tanggal 7 Oktober 2022, Dr. Louis Roy dari Quebec College of Physicians mengatakan kepada Komite Gabungan Khusus tentang Bantuan Medis dalam Kematian di House of Commons Kanada bahwa, dalam pandangan organisasinya, euthanasia untuk bayi di bawah usia satu tahun harus sah jika bayi tersebut memiliki ‘sindrom yang parah dan berat’ atau ‘malformasi parah’ atau ‘kemungkinan kelangsungan hidup tidak ada, bisa dikatakan begitu.’”

Posted in General (Umum), Kesehatan / Medical | Leave a comment

Pangkalan Legiun Roma Kuno Ditemukan di Megiddo

Sumber: www.wayoflife.org

Berikut ini disadur dari “1800-Year-Old Roman Legion Base,” Jewish Press, 14 Februari 2024: “Sisa-sisa arsitektur dari pangkalan Legiun Besi Romawi yang berusia 1.800 tahun ditemukan dalam penggalian baru-baru ini yang dilakukan oleh Otoritas Barang Antik Israel di kaki bukit Tel Megiddo, dekat desa kuno Kfar Othnay (Capercotnai). Penggalian [diarahkan] oleh Dr. Yotam Tepper dan Barak Tzin dan didanai oleh Perusahaan Infrastruktur Nasional Netivei Israel … Sisa-sisa Via Pretoria (jalan utama pangkalan Romawi) ditemukan, serta podium setengah lingkaran dan area berlapis batu yang merupakan bagian dari bangunan umum yang besar dan monumental, ditemukan selama penggalian. Pangkalan Legiun Kekaisaran VI adalah satu-satunya pangkalan militer Romawi dengan dimensi ini yang telah ditemukan dan diekspos di Israel. ‘Kamp tersebut merupakan pangkalan militer permanen bagi lebih dari 5.000 tentara Romawi selama lebih dari 180 tahun, dari tahun 117–120 hingga sekitar tahun 300 M,’ kata Dr. Tepper. ‘Dua jalan utama berpotongan di tengah kamp dengan panjang 550 m dan lebar 350 m, dan kantor pusatnya didirikan di sini. Dari pangkalan inilah semua jarak di sepanjang jalan Kekaisaran Romawi ke kota-kota utama di bagian utara negara itu diukur dan ditandai dengan tonggak sejarah,’ jelas Dr. Tepper.”

Posted in Arkeologi | Leave a comment

Karakter dan Filosofi Musik Rock

Sumber: www.wayoflife.org

Penulis: Dr. David Cloud

Rock and roll mencuri hati saya saat saya masih remaja, dan saya menghidupinya dan menghirupnya sampai saya bertobat pada tahun 1973 pada usia 23 tahun. Saya mulai dengan rock-a-billy Grand Old Opry dan melakukan perjalanan mengalami musik rock tahun 60an dan sebagian dari rock tahun 70an sebelum saya diselamatkan. Saat grup Beatles tampil di Ed Sullivan Show, saya duduk di kelas 9. Tahun kelulusan SMA saya adalah “musim panas cinta.” Ketika saya direkrut menjadi Angkatan Darat dua tahun kemudian, film Woodstock sedang populer. Selama satu setengah tahun yang saya habiskan di Vietnam, saya ditempatkan di Pangkalan Udara Tan Son Nhut di luar Saigon. Saya adalah seorang pegawai di unit polisi militer yang ditempatkan di markas besar MACV, pusat kendali seluruh operasi militer di Vietnam Selatan. Kami tinggal di pusat pemrosesan R&R, dan tugas unit ini adalah menjaga agar obat-obatan terlarang tidak meninggalkan negara tersebut bersama tentara yang menuju ke R&R dan dalam kontainer personel yang dikirim ke Amerika. Kami memiliki akses kepada setiap kemewahan yang bisa dibayangkan dalam konteks militer: kolam renang ukuran Olimpiade, lapangan tenis, bola raket, pusat kebugaran, bioskop, laboratorium pemrosesan foto. Saya bahkan hampir selalu menggunakan jip untuk perjalanan ke Saigon. (Itu adalah tugas yang berat tetapi seseorang harus melakukannya!) Salah satu fasilitas yang sering saya gunakan adalah studio rekaman reel-to-reel. Angkatan Darat memiliki perpustakaan musik yang sangat besar, dan tentara yang mengunjungi atau yang tinggal di markas MACV dapat merekam musik sebanyak yang mereka inginkan. Saya menghabiskan waktu berjam-jam di sana untuk merekam musik rock sambil mabuk narkoba. Saya juga memanfaatkan sistem PX untuk membeli sistem stereo berteknologi tinggi.

Pada saat saya keluar dari Angkatan Darat, saya siap untuk mengisi apartemen hippie pertama saya di Hollywood, Florida, dengan rock & roll dari dinding ke dinding. Namun, surga hippie saya tidak bertahan lama. Saya dan teman-teman membeli dan menjual narkoba, dan dua di antara kami ditangkap karena kepemilikan obat-obatan terlarang dan mabuk di depan umum. Meskipun saya lolos dengan ringan karena ini adalah pelanggaran pertama saya, saya terus-menerus hidup dalam ketakutan akan ditangkap lagi dan dipenjara untuk waktu yang lama. Saya mulai berpindah-pindah tidak jelas dari satu tempat ke tempat lain. Dalam satu perjalanan, saya menumpang mobil ke California utara dan kembali lagi ke Florida tengah. Dalam perjalanan pulang, saya bertemu dengan beberapa anak muda dari India yang memperkenalkan saya pada konsep reinkarnasi dan Masyarakat Persekutuan Realisasi Diri. Saya mulai mempelajari agama timur, dan saya dengan bersemangat melakukan perjalanan lagi ke California untuk mengunjungi kantor pusat Masyarakat Persekutuan Realisasi Diri di Los Angeles. Dalam perjalanan itu, saya memenangkan sekitar $70 di mesin slot di Las Vegas, dan saya pikir itu adalah jawaban atas doa saya!

Segala sesuatu yang saya lakukan dan pikirkan pada masa itu didukung oleh musik rock — narkoba, agama Timur, pemberontakan melawan otoritas, egoisme, hidup tidak bermoral, rambut panjang, Komunisme (setelah mengumpulkan Buku Merah Mao dan propaganda Komunis lainnya selama saya tinggal di Vietnam).

Musik rock tidak pernah mendorong saya untuk menjadi orang yang patuh, tunduk pada otoritas, dan menghormati Tuhan. Musik rock mengajarkan saya bahwa saya “dilahirkan untuk menjadi liar,” dilahirkan untuk mengikuti dorongan alami saya, dilahirkan untuk hidup tanpa aturan.

Setelah saya diselamatkan, saya memahami melalui Roh Tuhan bahwa musik rock berhubungan erat dengan segala sesuatu yang jahat dan memberontak dan anti-kristus. Saya menyadari bahwa musik rock memenuhi definisi alkitabiah tentang keduniawian yang tidak boleh disukai oleh orang Kristen: keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup (1 Yohanes 2:15-17).

Saya yakin bahwa musik rock adalah soundtrack kemurtadan akhir zaman yang digambarkan dalam 2 Timotius.

“ Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. ” (2 Timotius 4:3-4).

Buku pertama yang saya tulis sebagai seorang pemuda Kristen adalah Ibu dan Ayah Tidur Sementara Anak-Anak Bergoyang (Rock) di Buaian Setan, sebuah peringatan tentang bahaya musik rock (sudah lama tidak dicetak lagi).

Empat puluh tahun kemudian saya semakin yakin bahwa musik rock sekuler bersifat merusak secara rohani dan bahwa “rock Kristen” adalah istilah yang salah dan berbahaya.

Musik rock, yang merupakan ciptaan orang-orang jahat untuk merayakan kebejatan dan pelanggaran terbuka terhadap hukum-hukum Allah yang kudus, bukanlah media yang tepat untuk melantunkan puji-pujian kepada Allah yang kudus.

Saya telah memberikan kesaksian saya sendiri tentang kejahatan musik rock. Sekarang simak pernyataan-pernyataan berikut dari berbagai macam orang lain tentang karakter dan filosofi musik ini. Kebanyakan dari mereka BUKAN orang Kristen yang percaya pada Alkitab. Kenyataannya, banyak dari pernyataan-pernyataan ini berasal dari para bintang rock sendiri, dan mereka tidak naif mengenai sifat musik rock seperti kebanyakan orang Kristen, dan mereka tidak memiliki agenda untuk menutupi musik rock seperti yang dilakukan banyak orang Kristen.

Rock & Roll Adalah Suatu Gaya Hidup

Rock and roll bukan hanya musik; ia adalah suatu gaya hidup, suatu sikap.

Buku Rock Facts yang diterbitkan oleh Rock and Roll Hall of Fame and Museum di Cleveland, Ohio, mengakui bahwa rock bukan sekedar jenis musik, ITU ADALAH GAYA HIDUP. “…rock and roll sudah benar-benar menjadi bahasa universal… rock and roll juga mengacu pada suatu sikap, suatu perasaan, suatu gaya, suatu cara hidup…” (Rock Facts, 1996, hal. 7).

Continue reading

Posted in musik | Leave a comment