(Berita Mingguan GITS 17 Juli 2010, diterjemahkan dari www.wayoflife.org)
Jerry Lee Lewis adalah salah satu bapa rock & roll pada tahun 1950an. Dipanggil “The Killer” dan “Orang Rock & Roll Pertama Yang Liar Hebat,” Jerry Lee, yang lahir tahun 1935, seharusnya sudah mati sejak dulu. Tak terhitung banyaknya kali ia telah mabuk dan memakai obat-obatan, ia menghabiskan setengah juta dolar untuk obat terlarang, menghantamkan mobil-mobilnya, meneriakkan kata-kata kotor terhadap tetangga-tetangga, menusuk satu orang di dada leher, menghantam wajah orang lain dengan botol wiski yang pecah, bahkan menembak seorang teman di dada dengan pistol 357 magnum. Ia pernah menikah enam kali (yang ketiga dengan seorang sepupu berumur 13 tahun); dua dari anak-anaknya mati muda; seorang istri mati tenggelam di kolam renang mereka dan satu lagi mati karena overdosis obat. Ketika dia berumur 16 tahun, ibunya yang Pantekosta mengirim dia ke Institut Alkitab Sidang Jemaat Allah di Waxahachie, Texas, dengan keinginan melihat dia dilatih menjadi pelayan Tuhan. Tetapi, walaupun ia pernah berkhotbah sedikit, ia memang sudah mencintai dunia secara mendalam. Setelah memainkan versi boogie-woogie dari lagu “My God Is Real” di sebuah kebaktian pagi, Jerry Lee dikeluarkan karena menyelam ke dalam musik “duniawi.” Bertahun-tahun kemudian, Pearry Green, yang adalah presiden dari senat mahasiswa waktu Lewis dikeluarkan, menanyai The Killer, “Apakah kamu masih memainkan musik Setan,” Lewis menjawab, “Ya, masih. Tetapi kamu tahu ada yang aneh, musik yang sama yang membuat mereka mengeluarkan saya dari sekolah adalah jenis musik yang sama yang mereka sekarang mainkan di gereja-gereja mereka hari ini. Perbedaannya adalah, saya tahu saya bermain untuk Setan dan mereka tidak tahu” (JerryLeeLewis.com). Nick Tosches, penulis biografi Lewis, mengobservasi bahwa “jika kamu menghilangkan kata-katanya, cukup banyak lagu-lagu Pantekosta yang tidak akan aneh jika terdengar dari mesin musik di tempat-tempat yang paling jahat” (Hellfire, hal. 57). Hal yang sama dapat dikatakan mengenai Contemporary Christian Music yang telah merasuki semua denominasi hari ini. Satu hal yang harus diakui tentang Jerry Lee Lewis adalah dia bukan seorang munafik, yang mengklaim dirin Kristen di satu sisi, sementara hidup bagi daging di sisi lain. Tidak, Jerry Lee dari awal sepenuhnya hidup bagi Setan, dan dia benar bahwa rock & roll adalah musik Setan. Dari dulu sudah begitu dan sampai kapan pun akan begitu, dan mereka yang menggunakan musik ini dalam berbakti kepada Allah sedang tertipu oleh kecintaan mereka terhadap sensualitas dan keinginan daging mereka untuk mendapatkan khalayak yang lebih ramai dan pengikut yang lebih banyak. Mereka yang menentang CCM telah menjadi minoritas selama tiga dekade terakhir, tetapi merekalah yang bena. Mereka yang mengikuti jalur yang populer di zaman sesat ini akan salah setiap kalinya.
Kategori
- Akhir Zaman / Nubuatan (104)
- Alkitab (45)
- Apologetika (2)
- Arkeologi (39)
- Atheisme (3)
- Atheisme/Agnostikisme (10)
- Berita Mingguan (2)
- Bidat (10)
- Doa (3)
- Education / Pendidikan (6)
- Ekumenisme (107)
- Emerging Church (33)
- Fashion (5)
- Fundamentalisme (35)
- Gaming (3)
- General (Umum) (244)
- Gereja (67)
- Hermeneutika / Penafsiran (1)
- Islam (55)
- Israel (23)
- Istilah "Allah" (2)
- Kalvinisme (8)
- Katolik (121)
- Keluarga (25)
- Kesehatan / Medical (49)
- Keselamatan (9)
- Kesesatan Umum dan New Age (273)
- Kharismatik/Pantekosta (57)
- Kristologi (6)
- Laki-Laki (1)
- LGBT (71)
- Liberalisme (7)
- Ministry (2)
- Misi / Pekabaran Injil (22)
- musik (89)
- New Evangelical (Injili) (69)
- Okultisme (7)
- Pemuda/Remaja (4)
- Penganiayaan / Persecution (122)
- Pengharapan/Surga (3)
- Psikologi (7)
- Renungan (57)
- Science and Bible (307)
- Sejarah dan Doktrin Baptis (5)
- Sejarah Gereja-Gereja (1)
- Separasi dari Dunia / Keduniawian (99)
- Sports/Olahraga (3)
- Teknologi (38)
- Theologi (9)
- Tubuh Manusia (5)
- Uncategorized (14)
- Wanita (25)
Archives
- November 2024 (3)
- October 2024 (2)
- September 2024 (5)
- August 2024 (2)
- July 2024 (3)
- April 2024 (2)
- March 2024 (5)
- February 2024 (2)
- January 2024 (4)
- December 2023 (8)
- November 2023 (2)
- October 2023 (7)
- September 2023 (3)
- August 2023 (8)
- July 2023 (4)
- June 2023 (3)
- May 2023 (4)
- April 2023 (9)
- March 2023 (4)
- February 2023 (9)
- January 2023 (3)
- December 2022 (4)
- November 2022 (10)
- October 2022 (4)
- September 2022 (6)
- August 2022 (6)
- July 2022 (4)
- June 2022 (3)
- May 2022 (1)
- April 2022 (6)
- March 2022 (5)
- February 2022 (4)
- January 2022 (6)
- November 2021 (4)
- October 2021 (2)
- September 2021 (4)
- August 2021 (4)
- July 2021 (4)
- June 2021 (1)
- May 2021 (3)
- April 2021 (1)
- March 2021 (7)
- February 2021 (4)
- January 2021 (3)
- December 2020 (3)
- November 2020 (11)
- October 2020 (3)
- September 2020 (3)
- August 2020 (2)
- July 2020 (2)
- June 2020 (6)
- May 2020 (9)
- April 2020 (12)
- March 2020 (5)
- February 2020 (12)
- January 2020 (6)
- December 2019 (3)
- November 2019 (9)
- October 2019 (4)
- September 2019 (8)
- August 2019 (7)
- July 2019 (5)
- June 2019 (6)
- May 2019 (7)
- April 2019 (7)
- March 2019 (4)
- February 2019 (3)
- January 2019 (8)
- December 2018 (13)
- November 2018 (8)
- October 2018 (8)
- September 2018 (10)
- August 2018 (8)
- July 2018 (10)
- June 2018 (13)
- May 2018 (9)
- April 2018 (5)
- March 2018 (10)
- February 2018 (7)
- January 2018 (7)
- December 2017 (6)
- November 2017 (8)
- October 2017 (9)
- September 2017 (10)
- August 2017 (8)
- July 2017 (7)
- June 2017 (9)
- May 2017 (3)
- April 2017 (11)
- March 2017 (13)
- February 2017 (5)
- January 2017 (11)
- December 2016 (8)
- November 2016 (8)
- October 2016 (12)
- September 2016 (11)
- August 2016 (13)
- July 2016 (13)
- June 2016 (13)
- May 2016 (13)
- April 2016 (14)
- March 2016 (9)
- February 2016 (13)
- January 2016 (14)
- December 2015 (14)
- November 2015 (13)
- October 2015 (17)
- September 2015 (11)
- August 2015 (12)
- July 2015 (12)
- June 2015 (9)
- May 2015 (10)
- April 2015 (9)
- March 2015 (6)
- February 2015 (3)
- January 2015 (10)
- December 2014 (3)
- November 2014 (15)
- October 2014 (3)
- September 2014 (11)
- August 2014 (15)
- July 2014 (10)
- June 2014 (13)
- May 2014 (13)
- April 2014 (5)
- March 2014 (14)
- February 2014 (9)
- January 2014 (11)
- December 2013 (10)
- November 2013 (15)
- October 2013 (15)
- September 2013 (13)
- August 2013 (16)
- July 2013 (14)
- June 2013 (18)
- May 2013 (10)
- April 2013 (16)
- March 2013 (17)
- February 2013 (13)
- January 2013 (14)
- December 2012 (14)
- November 2012 (11)
- October 2012 (10)
- September 2012 (15)
- August 2012 (12)
- July 2012 (9)
- June 2012 (12)
- May 2012 (12)
- April 2012 (11)
- March 2012 (15)
- February 2012 (13)
- January 2012 (14)
- December 2011 (13)
- November 2011 (13)
- October 2011 (14)
- September 2011 (14)
- August 2011 (12)
- July 2011 (16)
- June 2011 (12)
- May 2011 (10)
- April 2011 (16)
- March 2011 (13)
- February 2011 (15)
- January 2011 (16)
- December 2010 (14)
- November 2010 (10)
- October 2010 (17)
- September 2010 (13)
- August 2010 (17)
- July 2010 (17)
- June 2010 (15)
- May 2010 (18)
- April 2010 (17)
- March 2010 (17)
- February 2010 (13)
- January 2010 (20)
- December 2009 (20)
- November 2009 (5)
- April 2009 (2)
- March 2009 (2)
- February 2009 (1)
Apakah itu bisa dijadikan acuan/landasan yang kuat bahwa music rock and roll itu bentuk pemujaan kepada setan??
Bukankah yang terpenting adalah lirik dari lagu tersebut?
Lirik sebuah lagu memang penting, tetapi musik dari lagu tersebut tidak kalah pentingnya, atau bahkan lebih penting lagi.
Musik adalah jiwanya, yang juga mengandung pesan (non-verbal). Oleh sebab itulah musik instrumental, walaupun tanpa kata-kata, tetap memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap manusia.
Jadi, walaupun kata-katanya “Kristiani” tetapi jika jenis musiknya duniawi (rock, pop, jazz, rap, dll), maka pesan yang disampaikan berlawanan. Kata-katanya berisi pesan positif, sedangkan musiknya berisi pesan negatif (pemberontakan, seks).
Dan, yang lebih mempengaruhi manusia itu justru adalah musiknya, karena kata-kata berbicara kepada intelijen kita, musik berbicara kepada emosi kita.
Bukankah semua jenis musik asalnya adalah dr Tuhan, dan sy pikir terlalu sombong kalo kita menghakimi jenis musik tertentu sbg musik yg berisi pesan negatif. Kl begitu menurut anda jenis musik apkah yg layak dipakai utk memuji Tuhan , bukankah semuanya jg telah disalahgunakan oleh dunia ? Kalau bisa juga disertai dg dasar ayat firman Tuhan sehingga kita tidak menilai berdasarkan pengertian sendiri. Trimakasih, Tuhan Yesus memberkati
Tidak semua musik berasal dari Tuhan. Sama seperti tidak semua buku/tulisan berasal dari Tuhan.
Musik adalah suatu medium komunikasi.
Tuhan yang menciptakan dasar-dasar musik, memang benar, seperti not-not, melodi, harmoni, dan ritme. Tetapi dasar-dasar musik ini dapat dipakai untuk menciptakan musik yang menentang Tuhan.
Sama seperti Tuhan yang menciptakan dasar-dasar bahasa, misalnya huruf, logika bahasa, dll. Tetapi bagaimana setiap huruf itu dipakai dapat untuk memuji Tuhan atau menentang Tuhan.
Kalau ingin tahu lebih banyak dasar-dasarnya, kami akan melakukan seminar musik di Graphe, tanggal 19 Mei 2012.
Menurut saya…
Musik dan Lirik sama pentingnya, musik rock memang keras, tetapi kita sebagai orang Kristen juga berusaha dengan keras untuk melawan kedagingan, musik “Christian Rock” untuk orang Kristen menambah power untuk orang2 Kristen yang hampir menyerah akan masalah yang di hadapinya, dan untuk membangun kembali fondasi Iman orang Kristen yang menyerah, karena Musik Rock menekankan pesan dari Liriknya…
GBU… 🙂
Musik rock sama sekali tidak menekankan lirik.
Musik rock justru menekan lirik.
Musik rock tidak menambah power apapun. Itu adalah imajinasi.
Musik rock bersifat sensual, dan juga memberikan pesan pemberontakan.
Bagaimana dengan music dangdut?yg terkenal dengan goyangan erotisnya?raja Daud pun bergoyang sampai mengoyakkan bajunya?kalau diteliti music jaman perjanjian lama dan baru menggunakan irama dan alat musik gabus kecapi dan rebana yg tentunya akan berbeda jika dimainkan bersama keyboard , guitar electrik dan efek2 sound lainnya,music bergerak menurut kemajuan zaman,menurut saya aliran tidak menjadi masalah yang penting membangun iman,dan keintiman dgn yg disembah,tentunya harus memperhatikan aspek : budaya, komunitas ,yg dilayani , Teriakan tidak selamanya pemberontakan , bisa di ekspresikan sebagai kerinduan yg mendalam, kejujuran, apa adanya dan penyerahan total .jadi apapun pujian dr jenis music yg kau naikkan selama Tuhan menjadi center dalam pujianmu dan orang lain dijamah, why not? Ini sekedar pengamatan saya jika ada yg tidak berkenan saya mohon maaf.
@Dr steve : mengenai not , nada , cord yg sekarang ideal menurut anda, apakah juga sama dengan nada, not, cord yg dimainkan ketika bngsa Israel merobohkan tembok Yehricko?menurut saya rasul Paulus dan silas tidak menyanyi dengan suara yg pelan ketika mereka bernyanyi dan belenggu mereka terlepas, karena di sebutkan pintu2 penjara bergetar.dan kalau kita amati music aliran Jazz dan blues juga mempunyai riwayat 2 yg suram bersama pencetusnya yg disebut music club era dulu,mohon penjelasan music aliran apa yg menjadi ideal untuk menjadi pijakan zaman ini menurut anda .ini untuk menambah saya wawasan saya mengenai music Gbu sebelumnya.
Daud tidak telanjang ketika menari, baca 1 Taw. 15:27.
Alat musik bisa macam-macam, tetapi alat musik apapun bisa dipakai secara sensual, bisa juga tidak.
Saya yakin bahwa musik yang dimainkan Daud adalah yang tidak sensual, jadi tidak seperti Dangdut, Rock, Jazz, dll.
Anda sendiri mengatakan bahwa dangdut itu erotis, maka tidak cocok untuk memuji Tuhan.
Musik yang bisa dipakai untuk menyembah Tuhan hari ini adalah musik yang tidak sensual dan tidak memberi pesan pemberontakan. Berarti bukan Rock (sensual, pemberontakan), ataupun turunan Rock, seperti Blues, Jazz, Rap, dll, yang semuanya sensual. Bukan juga pop, karena tujuan pop adalah menghibur diri.
Musik himne adalah musik yang cocok. Masalahnya bukan kencang tidak suaranya. Musik apapun bisa kencang, bisa juga tidak kencang, tetapi masalahnya ada pada pesan atau jenis musik itu.