Presiden Fuller Seminary Memuji Buku Rob Bell

(Berita Mingguan GITS 26 Maret 2011, sumber: www.wayoflife.org)
Richard Mouw, Presiden dari Fuller Theological Seminary, memberitahu USA Today bahwa “buku baru Rob Bell, Love Wins, adalah buku yang bagus dan bahwa saya pada dasarnya setuju dengan theologinya” (“The Orthodoxy of Rob Bell,” Christian Post, 20 Maret 2011). Ini memberitahu kita betapa jauhnya Fuller Seminary telah meninggalkan akarnya yaitu pelayanan penginjilan “hanya melalui darah” yang dilakukan oleh Charles Fuller. Mouw setuju dengan Bell bahwa adalah salah untuk mengatakan, “Terima Yesus sekarang juga, karena jika sepuluh menit dari sekarang kamu mati tanpa menerima tawaran ini Allah akan menghukummu selamanya dalam api neraka.” Mouw berkomentar, “Allah seperti apa yang kita presentasikan kepada orang tersebut?” Jawabannya adalah Allah Alkitab dan Allah yang dikhotbahkan oleh pendiri Fuller Theological Seminary. Adalah Bell dan Mouw yang memiliki allah baru. Mouw mengatakan bahwa setelah seorang teman dia, seorang rabbi, meninggal, dia “berharap bahwa ketika dia melihat Yesus dia akan mengakui bahwa selama ini Dialah yang benar, dan bahwa Yesus akan menyambut dia ke lingkup surgawi.” Saya tidak pernah membaca hal seperti itu dalam Alkitab, tetapi C.S. Lewis mengajarkan hal ini. Mouw mengatakan bahwa mereka yang mempertanyakan keselamatan Bunda Teresa hanya karena dia percaya Injil palsu seharusnya malu akan diri mereka sendiri. Mouw mengimplikasikan bahwa para pengritik Bell hanya mau membuat orang tidak masuk Surga, yang jelas adalah tuduhan yang konyol dan fitnah. Mouw ingin kita percaya bahwa dia lebih kasih daripada Yesus, yang dengan tajam berkata, “Jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian” (Lukas 13:3, 5). Baik Bell maupun Mouw komplain tentang “pengritik” mereka, tetapi mereka tidak segan-segan untuk menyerang dengan hebat para “fundamentalis.” Bell menyebut khotbah tentang api neraka sesuatu yang “mematikan,” “beracun,” “tidak mengasihi,” “menakutkan,” suatu “pandangan murahan tentang Allah.” Hey, tidak ada yang menghakimi siapapun kan! Semuanya hanyalah dialog yang penuh kasih dan toleran!

This entry was posted in Kesesatan Umum dan New Age. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *