Tanda-Tanda yang Menyertai

Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya. Markus 16:14-20

Kelompok pantekosta/kharismatik sering menggunakan Markus 16:17-18 (bagian yang ditebalkan pada kutipan di atas) untuk membenarkan penekanan mereka pada “bahasa roh” (saya sengaja memakai istilah “bahasa roh” untuk mengacu kepada fenomena kharismatik, sedangkan fenomena Alkitabiahnya adalah “bahasa lidah” atau speaking in tongues) dan berbagai KKR penyembuhan yang dilakukan tokoh-tokoh kharismatik. Ketika di sebuah gereja kharismatik, diserukan: “mari berbahasa roh,” dan hampir seluruh jemaat bergemuruh dengan suara-suara aneh, itu adalah penggenapan dari Markus 16:17-18, demikian klaim mereka. Demikian juga dengan berbagai “pendeta” kharismatik yang mengaku bisa menyembuhkan segala penyakit, bahkan membangkitkan orang mati, dan mengusir setan, itu juga dikatakan sebagai penggenapan dari ayat-ayat ini. [Sebagian orang akan menghapus perikop ini dari Alkitab, karena menurut mereka ayat 9-20 dari Markus 16 tidak otentik, tetapi itu posisi yang salah. Ayat-ayat ini merupakan bagian dari Firman Tuhan].

Tetapi benarkah ayat-ayat ini adalah untuk SEMUA ORANG PERCAYA pada HARI INI? Sebenarnya, penafsiran kharismatik ini adalah penafsiran yang berbahaya, dan membuka peluang serangan dari pihak orang-orang yang tidak percaya Alkitab. Kata SEMUA bersifat universal dan jika ada satu saja pengecualian, maka kata “semua” menjadi gagal. Coba bandingkan bunyi ayat ini dengan sejarah dalam Alkitab dan realita hari ini:
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya:
1. Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku
2. Mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka
3. Mereka akan memegang ular
4. Sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka
5. Mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh

Jika “orang-orang percaya” ditafsir sebagai “semua orang percaya hingga hari ini” (penafsiran kharismatik), maka konsekuensinya adalah:
1. Kita harus membaca, atau mendapatkan kesan, dari Alkitab, bahwa semua orang percaya di Perjanjian Baru, melakukan tanda-tanda ini.
2. Kita harus melihat dan menyaksikan hari ini, orang-orang percaya melakukan tanda-tanda ini.

Poin pertama gagal. Alkitab dengan tegas mengatakan bahwa tidak semua orang percaya abad pertama memiliki karunia berbahasa lidah (1 Korintus 12:10, 28-29). Tuhan memberikan karunia yang unik kepada masing-masing anggota jemaat. Di abad pertama, ada yang diberi karunia mengajar, ada yang diberi karunia melayani, ada yang diberi karunia berbahasa asing. Yang jelas tidak semua orang percaya memiliki karunia bahasa lidah. Demikian juga tidak semua orang memiliki karunia menyembuhkan (1 Korintus 12:28). Jelas juga bahwa tidak semua orang percaya abad pertama memegang ular atau minum racun maut. Bahkan, pastinya ada banyak orang percaya yang tidak menunjukkan satu pun dari kelima tanda tersebut.

Bagaimana dengan poin kedua? Apakah orang-orang percaya hari ini, di abad 21 ini, melakukan tanda-tanda ini? Kelompok kharismatik mengklaim demikian, tetapi ternyata klaim mereka bersifat selektif. Biasanya, kaum kharismatik lebih ingin menonjolkan tanda pertama, kedua, dan kelima, yaitu: mengusir setan, bahasa baru, dan penyembuhan. Tidak banyak (walaupun ada) yang mau menyinggung tanda ketiga dan keempat: memegang ular dan minum racun maut. Tetapi sebenarnya, kalau mereka mau konsisten, maka tanda ketiga dan keempat ini juga harus menyertai mereka. Memang ada kelompok-kelompok kecil yang mengadakan pemegangan ular dalam acara kebaktian, tetapi beberapa tahun terakhir ini malah menjadi berita karena ada beberapa yang mati setelah tergigit ular. Terakhir, Jamie Coots (Februari 2014), seorang pengkhotbah Pantekosta yang bermain ular sebagai bagian dari kebaktiannya, mati setelah digigit salah satu ular yang dia pegang. Hal ini sama sekali tidak memuliakan Tuhan, sebaliknya mempermalukan kekristenan secara keseluruhan, karena orang-orang sekuler menyamakan semua orang Kristen dengan kelompok yang salah menafsir Alkitab itu.

Respons standar dari kaum kharismatik jika diperhadapkan kepada hal ini adalah bahwa orang-orang tersebut mencobai Tuhan. Mereka berkata bahwa janji dalam Markus 16 tidak mengizinkan kita untuk sengaja minum racun, ataupun sengaja bermain ular berbisa. Ya, memang penjelasan ini bisa saja diterima, walaupun teks sendiri tidak memberikan syarat-syarat agar tanda-tanda ini menyertai (juga tidak ada syarat bahwa ini hanya untuk penginjilan). Tetapi kaum kharismatik tetap tidak bisa mengabaikan tanda ketiga dan keempat ini sama sekali. Jika memang semua orang percaya harus memiliki tanda-tanda ini, maka tidak boleh ada orang Kristen yang mati digigit ular secara tidak sengaja (yang bukan mencobai Tuhan), atau yang mati diracun oleh orang lain (bukan yang minum racun sendiri untuk mencobai Tuhan). Jelas bahwa realita tidak mendukung penafsiran ini. Orang-orang Kristen yang digigit ular secara tidak sengaja, ternyata menderita celaka, sama seperti orang non-Kristen. Demikian pula mereka yang terkena racun (apakah racun buatan manusia, ataupun racun alami), menderita sakit sama seperti orang non-percaya. Padahal janji dalam Markus 16 berkata: “tidak akan mendapat celaka,” yang lebih luas dari sekedar mati. Jatuh sakit saja sudah termasuk celaka. Janji ini menggaransi si peminum racun untuk tidak sakit sedikit pun.

Ada juga kalangan kharismatik yang mencoba untuk mengecilkan tanda ketiga dan keempat dengan cara mengatakan bahwa Markus 16:17-18 tidak menjanjikan kelima-limanya tanda tersebut pada semua orang. Mereka berkata bahwa setiap orang percaya hanya perlu satu saja dari kelima tanda ini. Tetapi ini pun tidak sesuai dengan kenyataan. Buktinya, ada banyak orang Kristen di dunia ini (mayoritasnya bahkan), yang tidak pernah menyembuhkan orang, berbahasa lidah, mengusir setan, apalagi digigit ular atau minum racun maut. Mungkin ada yang berdalih bahwa banyak orang yang disebut “Kristen” bukanlah orang percaya sejati yang menerima janji Yesus ini. Saya setuju bahwa banyak orang “Kristen” bukanlah Kristen sejati. Tetapi, ini tidak menghilangkan fakta bahwa ada banyak orang Kristen/percaya sejati yang tidak pernah mengalami satupun dari kelima tanda dalam Markus 16 ini. Minimal yang saya tahu persis adalah diri saya sendiri, keluarga saya, dan orang-orang Kristen lain yang saya kenal pribadi. Apakah semua orang Kristen yang saya kenal adalah orang Kristen palsu? Ini sangat tidak masuk akal.

Selain itu, penafsiran bahwa janji Yesus dalam Markus 16:17-18 mengacu kepada semua orang percaya, menjadikan tanda-tanda ini sebagai suatu tes keselamatan seseorang. Dengan demikian, jika seseorang memperlihatkan tanda-tanda ini, maka ia adalah orang percaya dan diselamatkan, tetapi jika tidak, maka ia orang yang tidak diselamatkan. Tetapi ini bertentangan dengan bagian Firman Tuhan lain. Surat 1 Yohanes, misalnya, yang ditulis antara lain untuk memberi keyakinan keselamatan bagi orang-orang percaya, mengatakan bahwa bukti keselamatan kita bukan dari tanda-tanda ajaib, tetapi dari karakter kita (1 Yoh. 2:3, 9; 3:9) dan hubungan kita dengan Tuhan (1 Yoh. 5:13). Tidak pernah dalam Alkitab ada sedikitpun petunjuk bahwa tanda-tanda ajaib bisa menjadi semacam “tes litmus” untuk menguji iman seseorang.

Bukan hanya itu saja, klaim Kharismatik bahwa mereka sedang menggenapi tanda-tanda ini melalui fenomena “bahasa roh” dan berbagai KKR kesembuhan yang terjadi hari ini, ternyata sulit dipertahankan. “Bahasa roh” yang terjadi di kalangan kharismatik bukanlah bahasa, melainkan hanyalah bunyi-bunyi yang tidak beraturan. Fenomena ini juga mudah sekali ditiru, dan sama sekali tidak seperti yang terjadi pada hari Pentakosta. Pada waktu itu, Rasul-Rasul berbicara bahasa asing yang belum mereka pelajari sebelumnya. Bukan itu yang terjadi hari ini, sehingga klaim kharismatik juga gagal.

Jadi, karena penafsiran bahwa janji Yesus dalam Markus 16:17-18 berlaku bagi semua orang percaya ternyata tidak dapat dipertahankan, kita patut bertanya apa pengertian yang sesungguhnya dari perikop ini? Satu-satunya solusi adalah bahwa janji ini bukan ditujukan kepada semua orang percaya di segala zaman, melainkan TERBATAS kepada orang percaya tertentu saja. Hal ini ternyata didukung oleh konteks.

Pertama, kita harus melihat, kepada siapakah Yesus sedang berbicara? Ayat 14 memberitahu kita bahwa Yesus sedang berbicara kepada sebelas Rasul (minus Yudas Iskariot yang sudah mati), dan bahwa sebagian mereka tadinya masih belum percaya penuh akan kebangkitan Yesus. Jadi, janji tentang tanda-tanda ini secara spesifik diberikan kepada 11 Rasul itu. Bisa saja ada orang lain yang juga menunjukkan sebagian tanda-tanda ini, tetapi hanya 11 Rasul yang dijamin untuk memilikinya. Ini konsisten sekali dengan catatan sejarah orang Kristen mula-mula yang dikanonkan di dalam Kisah Para Rasul. Berulang kali Lukas mencatat bahwa “tanda-tanda” dilakukan oleh para rasul (Kis. 2:43, 5:12), atau orang-orang yang bekerja di bawah pimpinan Rasul (Barnabas dan Paulus – Kis. 14:3; Filipus – Kis. 8:13; dan Stefanus – Kis. 6:8).

Kedua, kita menemukan di ayat 20, bahwa tanda-tanda ini diberikan oleh Tuhan untuk meneguhkan dan menyertai FirmanNya. Ini bukan berbicara mengenai penginjilan atau khotbah biasa, karena kalau demikian setiap kali ada orang percaya yang menginjil akan ada tanda. Padahal, ada banyak penginjilan yang tidak disertai tanda-tanda. Firman yang dimaksud di ayat 20 adalah proses pewahyuan, yaitu penulisan Perjanjian Baru yang dilakukan oleh rasul-rasul dan para penuls PB. Di abad pertama, Tuhan sedang menuliskan FirmanNya untuk menjadi standar kebenaran di segala zaman. Tuhan memakai manusia, terutama Rasul-RasulNya untuk menulis Perjanjian Baru itu. Oleh karena itulah Tuhan memberikan kepada Rasul-Rasul karunia-karunia khusus yang menjadi ciri khas Rasul (2 Korintus 12:12). Hal ini cocok dengan apa yang dikatakan oleh penulis Ibrani:
bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkan Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karena Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya.” Ibrani 2:3-4

Teks dalam Ibrani memberitahu kita bahwa Allah meneguhkan kesaksian para saksi mata (para Rasul) dengan tanda-tanda dan mujizat-mujizat. Rasul mendapat karunia ini karena peran mereka yang krusial sebagai saksi mata hidup Yesus, tetapi terutama kebangkitanNya, dan juga pewahyuan yang Tuhan berikan kepada mereka.

Sebagai kesimpulan, janji dalam Markus 16:17-18, di lihat dari konteks perikop yang lebih luas, tidak ditujukan kepada semua orang percaya di segala zaman, tetapi terbatas di abad pertama, saat pewahyuan Perjanjian Baru berlangsung, terutama kepada para Rasul. Oleh karena itu, tanda-tanda ini sudah tercatat digenapi oleh Tuhan dalam Kisah Para Rasul.

This entry was posted in Kharismatik/Pantekosta. Bookmark the permalink.

19 Responses to Tanda-Tanda yang Menyertai

  1. Rian Andy says:

    saya setuju dengan artikel ini pak. ada satu hal yang saya tanyakan pak, apakah mukjizat bisa terjadi kepada diri kita sendiri tanpa harus meminta para pendeta ataupun hamba – hamba Tuhan lainnya untuk mendoakan kita pak? sementara saya sangat berdosa pak.hidup saya dari dulu sampai sekarang ini penuh kekotoran dan hawa nafsu.

  2. Dr. Steven says:

    Mujizat adalah tindakan Tuhan, jadi Tuhan bisa melakukannya menurut kedaulatanNya, tanpa melalui “pendeta” atau siapapun juga.
    Semua orang adalah berdosa. Yang penting adalah pertobatan dan berseru kepada Tuhan. Untuk itulah Yesus datang.

  3. rusli says:

    Shallom Bapak Steven

    Terimakasih telah membuat artikel khusus melanjuti diskusi kita mengenai “TANDA-TANDA YANG MENYERTAI ORANG-ORANG PERCAYA.

    Terus terang tulisan dalam injil Markus 16:14-20 saya setuju karena ini FIRMAN ELOHIM yang tertulis dalam Alkitab kristiani (LAI), hanya saja saya belum sependapat dengan pendapat/komentar/penafsiran dan bukti-bukti yang disampaikan Bapak, contohnya pendapat Bapak ” Jadi, janji tentang tanda-tanda ini secara spesifik diberikan kepada 11 Rasul itu… dan hanya 11 Rasul yang dijamin untuk memilikinya.” Ini seperti pendapat terdahulu dari Bapak, ini kurang tepat, maaf, sebab jika Injil Markus 16:17-18 hanya ditujukan kepada kesebelas orang itu (asumsi Bapak 11 audiens orang itu = 11 Rasul) maka semestinya Yesus waktu itu menyatakan “Tanda-tanda yang menyertai KALIAN YANG PERCAYA” namun tidaklah demikian sebab kenyataannya Yesus menyatakan “Tanda-tanda yang menyertai ORANG-ORANG PERCAYA”. Hal lainnya jika hanya 11 orang itu saja yang mendapatkan tanda-tanda sebagai orang percaya maka semestinya tidak akan ada orang-orang yang percaya (selain 11 audiens) di abad pertama mendapatkan tanda-tanda yang menyertai mereka saat pencurahan Roh Kudus. Namun jika diperhatikan di Kis Para Rasul kenyataannya ada tercatat oramg-orang yang percaya selain 11 orang itu (audiens) mendapat tanda-tanda sebagai orang yang percaya.

    Mengenai pendapat saya selebihnya terdahulu sudah pernah difokuskan ke Injil Markus 16:14-20 (lihat http://graphe-ministry.org/articles/2013/08/aktris-hollywood-dan-berbahasa-lidah/)

    Sedikit tambahan pendapat untuk Bapak Ryan Andi (mohon diizinkan oleh Bapak Steven),
    Mengenai mujizat itu terjadi karena iman kita Orang yang percaya, dan jika Bapak ada kerinduan pengampunan akan dosa maka datanglah memohon ampunan kepada Yesus (YAHSUAH), lihatlah perkataan Yesus di Injil Matius 26:28 “Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.” Juga perkataan Yesus di Yoh 3:18 “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.” (Yoh 14:6) Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yoh 14:13) “dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.”

    Semoga bermanfaat dan menambah
    Salam Damai Kristus

  4. rusli says:

    Shallom pak Steven
     
    Saya sangat bergembira atas sambut baik Bapak dan berkenan berdiskusi
     
    Sebelumnya terimakasih Bapak sependapat bilamana kalimat Markus 16:17 tidak dituliskan “Tanda-tanda yang menyertai KALIAN yang percaya”, namun jelas sekali dituliskan “Tanda-tanda yang menyertai ORANG-ORANG yang percaya, sehingga konteks ini menjanjikan adanya “tanda” pada ORANG-ORANG yang percaya.  Jadi janji ini penting untuk dibukakan bagi umat Kristen sebab janji ini merupakan “FIRMAN ALLAH” yang sudah seharusnya dipercayai.
    Mengenai pendapat Bapak bahwa konteks kepada siapa kata-kata ini ditujukan dengan mengkaitkan Markus 16:14, disini menjelaskan kembali bilamana ayat 14 ini untuk memberitahukan kita dalam konteks Yesus “MENCELA” kesebelas orang itu (audiens) atas ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. Ini dapat dipahami juga mengapa awalan kata ayat 14 ini diawali “AKHIRNYA” Yesus menampakkan diriNYA kepada kesebelas orang itu, maaf dapat dilihat histori ayat-ayat sebelumnya, salah satunya diayat 13 “Lalu kembalilah mereka dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada merekapun teman-teman itu tidak percaya.” Ayat 13 ini, memberikan informasi bahwa mereka itu tidak percaya meskipun diberitahukan/diberitakan oleh temannya sendiri mengenai kebangkitan Yesus, sehingga “AKHIRNYA” Yesus sendiri menampakkan diri dan “MENCELA” ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka/kesebelas orang itu.
     
    Mengenai Injil Markus 16:18 untuk kata “CELAKA” ini mudah-mudahan tidak membingungkan Bapak namun dapat menambah pemahaman Bapak sebagai berikut :
    1. Jelas dalam Injil Markus 16:18 (LAI) disebut kata “CELAKA” bukan “MATI”.
    2. Konteks Injil Markus 16:17-18 ini dalam misi penginjilan dengan konotasi peristiwanya yang terjadi bukan “DISENGAJA”.
    3. Injil Markus 16:17-18 tertulis “MEMEGANG ULAR” bukan digigit ular, dan “MINUM RACUN MAUT” bukan minum racun ular/toksin.
    4. Injil Markus 16:17-18 adalah “FIRMAN TUHAN” yang harus dipercayai Orang-Orang yang percaya.
    sehingga adapun kejadian Celaka/Sial/Luka yang terparahpun tidak bisa dinyatakan pasti “mati”, contohnya kejadian gempa bumi di padang seorang ibu memberikan kesaksian dirinya tertimpa bangunan & badannya tertusuk besi-besi berhari-hari namun akhirnya selamat, apalagi Firman Tuhan menjanjikan kepada Orang-Orang percaya dalam misi penginjilannya tidak akan mendapatkan celaka.
     
    Mengenai penafsiran/permasalahan yang Bapak kelompokkan menjadi 2 (dua) bagian kelompok, mungkin lebih tepatnya dapat disesuaikan dengan mengacu Injil Markus 16:15-18 sebagai berikut :
     
    Kutipan ayat 15:
    Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
     
    Kutipan ayat 16:
    Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
     
    Kutipan ayat 17 :
    Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
     
    Kutipan ayat 18:
    mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”
     
    Dari kutipan ayat diatas mendekatkan pemahaman bahwa Injil Markus 16:17-18 ditujukan kepada “ORANG-ORANG YANG PERCAYA, bukan semua tanda menyertai satu Orang percaya dan bukan satu tanda menyertai semua orang percaya”, serta berlaku sepanjang masa penginjilan (Markus 16: 15-16).
     
    Mengenai sepengetahuan Bapak terhadap kharismatik, mungkin kurang tepat jika berpendapat berbenturan dengan realita. Sbb:  

    A.Orang Percaya (mungkin Bapak sebut orang kharismatik) tidak pernah menyatakan “hanya mengklaim” 3 (tiga) dari 5 (lima) tanda yang dijanjikanNYA  (maaf, terlihat dari paragraf terakhir saya tidak pernah menyebutkan kata “hanya mengklaim” namun “terlihat”). Dari perkataan YESUS bahwa “Tanda-tanda yang menyertai Orang-orang yang percaya”, menunjukkan maksud bukan satu orang percaya akan dapat mengklaim dirinya memiliki semua tanda. Janji inipun bukan berarti orang-orang yang percaya harus membuktikan dirinya hari ini digigit ular dan minum racun sehingga diakuinya tidak mendapat celaka. Sehingga bilamana ada penafsiran diluar maksud perkataan Yesus seperti minum racun ular/toksin atau sengaja digigit ular maka dapat dipastikan celaka. Demikian juga orang Kristen (bukan orang percaya) yang tidak sengaja minum racun ular/toksin, atau dia (bukan orang percaya) memang diracun orang lain, dan dia (bukan orang percaya) yang tidak sengaja digigit ular, tentunya tertimpa kesialan/celaka atau dapat mati atau minimal sakit berat. Jadi janji ayat 17-18 ini berlaku untuk Orang-orang percaya saja dalam penginjilan.
     
    B.pendapat Bapak dalam huruf b sepertinya kurang tepat, sebab janji Markus 16:17-18 bukan untuk “diklaim semua orang Kristen” dan bukan “harus” memiliki kelima-lima tanda ini, pernyataan Bapak ini, maaf agak kurang tepat dari perkataan Yesus. Dari janji Yesus ini tertulis ada lima tanda yang disebut, bukan berarti jadi lima-limanya harus diklaim. Dan kristen kharismatik belum tentu berpendapat bahwa satu orang percaya “cukup” satu tanda ataupun satu orang percaya dapat mengklaim kelima-limanya tanda. Inilah kasih karunia bagi Orang-Orang percaya “diberikan” karunia menerima dari tanda-tanda yang dijanjikan Yesus.
    Bilamana Bapak mau melihat tanda-tanda dari lima tanda ini dapat membuktikan melihat didalam gereja Kharismatik.
    Mengenai pendapat “Apakah mereka semua orang Kristen palsu?” Menurut saya kurang tepat juga, sebab  Bapak mengatakan “tidak tahu” bahwa Spurgeon, Wesley, John R. Rice, atau banyak nama lainnya pernah melakukan satu pun dari tanda-tanda ini. Untuk hal ini maaf sebaiknya dapat ditinjau kembali lebih mendalam terkait karya Roh Kudus yang tercurah bagi Orang-orang percaya. Dan dalam Injil Yesus pasti telah memberikan kesempatan bagi orang-orang yang percaya memperoleh pencurahan Roh Kudus (disini poin nya jika Firman Tuhan memberikan janji adanya “tanda-tanda” maka kita semestinya menjadi pelaku Firman Tuhan).
     
    C. Pada abad pertama, tidak semua orang kristen dikatakan hanya memiliki “satu tanda” ataupun tidak semua orang percaya tercatat mendapat karunia bahasa lidah saja contohnya seorang simon samaria yang telah dibaptis (Kis 8:13). Hal ini juga tidak mengherankan jika masih banyak orang Kristen (bukan orang percaya) abad pertama binasa, apalagi menunjukkan satupun dari tanda-tanda ini dimaksud. Hal lainnya juga apakah benar Rasul Paulus pernah digigit ular juga pernah minum racun tidak mati ? Atau apakah Rasul Petrus pernah minum racun juga apa pernah digigit ular tidak mati juga ? Ini tidak semuanya diceritakan dalam Alkitab peristiwa/kejadian lengkap yang menimpa setiap tokoh rasulnya maupun orang-orang yang percaya secara detail.
     
    Jadi, sebaiknya kita tetap sesuai Firman Tuhan bahwa janjinya adalah “ya dan amin” menunjukkan adanya TANDA-TANDA yang menyertai ORANG-ORANG PERCAYA. Adapun Firman Tuhan yang mendasari tentunya dalam injil Markus 16:15-18, dan sedikit mengomentari ayat-ayat yang menjadi dasar Bapak sbb:
    1. ayat 14 dimaksud, jelas-jelas tertulis konteksnya mengenai Yesus mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati kesebelas orang itu, sementara konteks ayat 15 berbeda dengan konteks ayat 14.
    2. Untuk ayat 20, tertulis konteksnya memberitahukan kita setelah kenaikan Yesus ke Sorga (lihat ayat 19), maka mereka mengikuti perintah Tuhan untuk melakukan penginjilan sesuai ayat 15-18 oleh sebab mereka percaya maka Tuhan “turut bekerja” dan “meneguhkan Firman itu” dengan tanda-tanda yang menyertainya (orang-orang percaya). Jadi dalam Firman Tuhan jelas bahwa tanda-tanda dimaksud menyertai Orang-Orang yang percaya, baik rasul, jemaat yang percaya maupun orang-orang yang percaya.
     
    Berkaitan dengan pendapat Bapak yakni “bahasa roh” Kharismatik hari ini tidak bisa masuk dalam kategori “bahasa baru” yang dimaksud di ayat 17, maaf ini tidaklah tepat apalagi Bapak menyatakan yang terjadi “ngomel-ngomel” dan bunyi-bunyi tidak sentrudu, sama sekali bukan bahasa baru. Ini pendapat yang terlalu cepat menyimpulkannya mohon dapat dilihat dan dikaji lebih lanjut karya Roh Kudus yang tercurah bagi Orang-Orang percaya.
    Bilamana kita kembali dalam kutipan ayat 17 dimaksud, tertulis salah satu tandanya “…mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka”, janji ini menetapkan mereka (orang-orang yang percaya) akan berbicara dalam bahasa-bahasa baru bagi mereka, bukan “bagi orang/bangsa/suku lain”, bukan juga dikatakan “bahasa yang dimengerti bagi mereka”. Sehingga “bahasa-bahasa” yang diucapkan Orang-Orang yang percaya tentunya jika bahasa-bahasa itu tidak dipahami orang yang mengucapkannya, dan orang lainnya akan menganggap seperti “ngomel-ngomel”, namun bilamana ada orang lain memahami bahasa-bahasa yang diucapkan orang percaya dimakasud ini seperti bahasa Partia, Media, Elam, dll (seperti contoh kejadian pencurahan Roh Kudus lihat kisah para rasul 2).
     
    terakhir sedikit menambahkan terkait pendapat Bapak yang mencantumkan kata-kata “bahasa Roh” yang tidak ditulis dalam markus 16:15-18, mungkin lebih mendekatkan pemahaman salah satunya di 1Korintus 14:2 “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.”
     
    Semoga bermanfaat dan  menambah
    Salam damai Kristus

  5. rusli says:

    Shallom pa Steven

    Untuk tanggapan saya di artikel sebelumnya yang menaggapi jawaban Bapak tanggal 22 Januari 2014 (Artikel: Artis hollywood dan berbahasa lidah) mohon ditayangkan agar terlihat diskusi yang sehat dan penuh kasih

    Terimakasih
    Salam Damai Kristus

  6. Dr. Steven says:

    Saya pikir anda akan menulis sesuatu yang baru, atau minimal merekonstruksi ulang poin-poin anda, karena artikel yang baru ini juga distruktur secara berbeda.
    Tetapi tidak apa-apa, intinya tetap sama.
    Dari jawaban anda yang agak panjang itu, saya belum melihat suatu ketegasan dari anda.
    Sebenarnya posisi kharismatik pun ada beberapa variasi dalam hal perikop ini. Supaya saya tahu bagaimana merespon anda dengan lebih baik, saya mau perjelas dulu yang mana posisi anda:
    1. Bahwa semua orang percaya sepanjang zaman harus memiliki kelima tanda ini
    2. Bahwa semua orang percaya sepanjang zaman harus memiliki minimal satu dari tanda-tanda ini
    3. Bahwa tidak semua orang percaya sepanjang zaman harus memiliki tanda-tanda ini

    Yang mana yang anda anut? Atau ada variasi lain lagi?

    Nanti, setelah tahu posisi anda secara tepat, kita lanjut lagi.

  7. Dr. Steven says:

    Memang, ada orang-orang selain 11 Rasul yang berbahasa lidah. Tetapi janji dalam Markus 16 ini diberikan kepada para Rasul.
    Tuhan juga tidak pernah berkata bahwa non-Rasul tidak mungkin mendapatkan satu pun dari kelima hal yang disebut.
    Misal, jika saya berjanji memberikan 5 barang kepada sekelompok orang, itu tidak menghalangi saya untuk memberikan juga 1 atau 2 barang dari 5 itu kepada kelompok lain. Hanya saja, janji saya yang 5 itu adalah memang bagi kelompok yang pertama.
    Berbahasa lidah memang diberikan kepada orang-orang non-Rasul.
    Tetapi karunia melalukan mujizat dan penyembuhan adalah ciri khas Rasul, sebagaimana diargumentasikan oleh Paulus dalam 2 Korintus 12:12.

  8. hendrayandi says:

    Salam kenal,,,
    Pak Steven ,1.,bagaimana dengan Yoh 14:12 ,,melakukan pekerjaan yang lebih besar ( mungkin mujijat dan karunia karunia roh yang dahsyat )
    2. Bagaimana dengan fenomena dengan Pendeta pendeta yang dikaruniakan mujijat seperti BEnny HINN, MORRIs Cerullo dan yang lokal Pariaji, dan lain lain? mereka melakukan mujijat atas kuasa mana? IBLIS atau Roh kudus?
    terima kasih atas kesediaan nya menjawab pertanyaan saya yang awam ini dan semoga berdampak besar buat saya..

  9. Dr. Steven says:

    1. Pekerjaan bukan hanya mujizat. Mujizat dan tanda-tanda Yesus adalah untuk membuktikan ke-Mesias-an-Nya (Yohanes 20:30-31). Pekerjaan yang lebih besar yang dimaksud adalah pemberitaan Injil. Terbukti, ketika Petrus berkhotbah pada hari Pentakosta, 3000 orang bertobat.
    2. Benny Hinn dan kawan-kawannya yang kamu sebut itu, bisa jadi memang memakai kuasa Iblis. Tetapi saya rasa bukan. Saya lebih yakin mereka memakai kuasa sugesti dan penipuan. Yang jelas mereka tidak pakai kuasa Tuhan, karena menurut Tuhan, karunia menyembuhkan adalah milik dan ciri khas seorang Rasul (2 Korintus 12:12). Sudah banyak orang yang kredibel yang mencoba melacak klaim-klaim kesembuhan ini, tetapi selalu gagal menemukan kasus yang dapat dikonfirmasi secara medis. Juga, kesembuhan yang mereka klaim ini berbeda dengan yang Yesus dan para Rasul lakukan. Yesus dan para Rasul tidak pernah gagal menyembuhkan orang, dan penyakitnya tidak pernah kembali. Sebaliknya, pemalsu-pemalsu ini lebih sering gagal daripada ada “klaim berhasil,” dan hasilnya pun tidek jelas.

  10. rusli says:

    Shallom pa Steven

    1.Terimakasih akhirnya Bapak mengakui/setuju juga “Memang, ada orang-orang selain 11 Rasul yang berbahasa lidah”, sehingga tepatlah perkataan Yesus dalam Injil Markus 16:17 yang menyatakan janjiNYA untuk tanda-tanda yang menyertai ORANG-ORANG PERCAYA.

    2.Terimakasih akhirnya Bapak menayangkan tanggapan saya yang menanggapi pendapat terakhir Bapak dalam artikel tanggal 22 Januari 2014 (Artikel: Artis hollywood dan berbahasa lidah) sebelum Bapak membuat artikel baru ini.

    3. Posisi saya tetaplah sama sejak penjelasan dalam Artikel terdahulu (Artikel: Artis hollywood dan berbahasa lidah), bahwa Injil Markus 16:15-17 ditujukan untuk : “ORANG-ORANG YANG PERCAYA, bukan semua tanda menyertai satu Orang percaya dan bukan satu tanda menyertai semua orang percaya”, serta berlaku sepanjang masa penginjilan”

    4.Mohon diizinkan saya mau bertanya sesuai pengetahuan teologi yang dianut Bapak, sebagai berikut :
    a.apa yang dikategorikan “Orang-Orang Yang Percaya” ?
    b.apakah Injil Markus 16:15-17 adalah Firman Elohim ?
    c.apakah yang membuktikan seseorang umat Kristiani memiliki “Roh Kudus” ?
    d.apakah dalam surat Paulus 2 Korintus 12:12 tertulis “menurut Tuhan, karunia menyembuhkan adalah milik dan ciri khas seorang Rasul” ?

    Semoga menambah dan bermanfaat
    Salam Damai Kristus

  11. Dr. Steven says:

    Sdr. Rusli,

    1. Jelas di luar Rasul ada yang berbahasa lidah. Ini jelas sejak hari Pentakosta. Jadi, ini bukan “akhirnya” saya akui, karena dari dulu saya tidak pernah mengatakan bahasa lidah hanya untuk Rasul. Saya mengatakan bahwa janji lima tanda di Markus 16 adalah untuk Rasul. Misalnya, saya menjanjikan 5 barang untuk teman saya, bukan berarti orang lain tidak bisa memiliki salah satu dari kelima barang itu. Tetapi janji saya ditujukan kepada teman saya itu. Sama, janji di Markus 16 ditujukan kepada Rasul, sesuai konteks. Sama sekali tidak berarti bahasa lidah hanya untuk Rasul.

    2. Tadinya saya pikir anda akan punya tanggapan baru. Setelah saya tunggu-tunggu tidak ada, jadi saya tayangkan yang lama saja.

    3. Posisi anda tidak jelas kalau begitu. Menurut anda:
    Janji 5 tanda ditujukan kepada ORANG-ORANG PERCAYA (saya asumsi anda maksud SEMUA orang percaya)
    Lalu, bukan semua tanda menyertai setiap orang percaya
    Bukan pula satu tanda menyertai semua orang percaya.
    Dengan kata lain, menurut anda bisa saja ada orang percaya yang tidak memiliki satu pun tanda-tanda itu.
    Berarti bertentangan dengan pernyataan awal anda, bahwa janji itu menyertai semua orang percaya.
    Dengan kata lain posisi anda tidak konsisten dan inkoheren. Kalau tidak demikian, silakan diklarifikasi.

    4. a. Orang yang percaya dalam konteks Alkitab adalah orang yang percaya Yesus Kristus. Kelompok ini bisa diperkecil lagi tergantung konteks, misal: Efesus 1:1, orang percaya yang dimaksud secara spesifik adalah yang di kota Efesus. 1 Tesalonika 1:7, secara spesifik adalah yang di Makedonia dan Akhaya. Demikian juga orang percaya yang dimaksud di Markus 16:17 secara spesifik adalah para Rasul yang menjadi audiens langsung Yesus Kristus.
    b. Jelas Markus 16:15-17 adalah Firman Allah/Elohim, yang saya kenal dalam nama Yesus.
    c. Yang membuktikan adanya Roh Kudus adalah kelahiran kembali (Yohanes 3), adanya buah Roh (Galatia 5), dan adanya perubahan karakter yang menunjukkan ia dipimpin oleh Roh Kudus (Roma 8:14; Galatia 5:18, 25). Tanda memiliki Roh Kudus bukanlah “bahasa lidah,” atau tanda-tanda ajaib lainnya. Ada banyak orang yang tercatat dalam Alkitab bertobat tanpa ada tanda-tanda ajaib.
    d. Saya kutipkan 2 Korintus 12:12 “Segala sesuatu yang membuktikan, bahwa aku adalah seorang rasul, telah dilakukan di tengah-tengah kamu dengan segala kesabaran oleh tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kuasa-kuasa.
    (2Co 12:12 ITB).” Menurut Firman Elohim ini, tanda-tanda, mujizat-mujizat, dan kuasa-kuasa adalah ciri khas seorang Rasul yang dapat membuktikan kerasulannya.

  12. Marganda says:

    Tanda-tanda diberikan Tuhan kepada orang – orang percaya sebagai perlengkapan (memperlengkapi) dalam pelayanan & kehidupan sehari-hari Pak Stev.
    Tidak ayatnya dalam, Alkitab bahwa tanda-tanda itu berhenti sampai zaman Rasul-Rasul.

    Mrk. 3:29 Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal.”
    Luk. 12:10 Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni.

  13. Dr. Steven says:

    Silakan dibaca lagi 2 Korintus 12:12, tanda-tanda ajaib dan karunia melakukan mujizat adalah BUKTI dan CIRI KHAS seorang Rasul, berarti jika sudah tidak ada Rasul, maka itu berhenti.

  14. Eko Susanto says:

    Saya rasa tidak perlu kita semua saling berdebat akan kebenaran Firman Tuhan, jika memang pemahaman kita tetang Firman Tuhan sudah berbeda, tidak masalah yang penting dan perlu diketahui bahwa sumber kita sama yaitu firman Tuhan.
    Jika yang satu masih mengimani dan percaya bahwa mukjizat dan karunia2 Allah masih ada, apakah dosa ??? dan jika yang satu memahami bahwa mukjizat dan karunia2 sudah berhenti apakah juga salah, ya silahkan saja dengan berbagai2 penafsiran yang ada.
    Jangan sampai aliran yang mengatakan bahwa karunia2 itu sudah berhenti lalu dengan mudah mengatakan bahwa itu “sesat” hati2 ketika anda mulai menghujat pekerjaan Roh Tuhan sedangkan anda sendiri tidak tahu dan belum bertanya Tuhan secara langsung maka jangan pernah menyesal bahwa anda tidak akan menerima pengampunan dari Tuhan, baik di dunia ini maupun dikehidupan yang akan datang, ingat firman Tuhan, ” jika kita menghujat Anak Manusia maka masih bisa diampuni, namun jika sudah menghujat Roh Kudus tidak ada pengampunan”.
    Tuhan sendiri ketika dalam pelayanan-Nya ketika mengusir setan juga dikatakan dengan kuasa beelzebul…. jadi tidak heran jika ada saudara2 seiman kita yang mengatakan demikian. JBU>

  15. Eko Susanto says:

    Masing2 pekerjaan iman dan pelayanan kita kelak akan diuji kembali. Jadi jangan bangga dulu bahwa seolah2 pengajaran kita sudah paling benar dan alkitabiah….
    Nanti kelak kita akan melihat seperti apa kelak kita, apakah sudah benar dan sempurna atau belum.
    Saya yakin jika memang pengajaran dari Graphe ini adalah sesuatu yang benar dan alkitabiah, tentunya menjelang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, yaitu dimana akan terjadinya Rapture, maka semua pasti akan terangkat dan tidak akan tertinggal dimasa yang sukar tsb. JBU.

  16. Dr. Steven says:

    Kesombongan dan kebenaran memang tidak boleh dicampuradukkan.

    Mengenai pengajaran, tiap orang Kristen (apalagi pemberita Firman), harus mempelajari Firman Tuhan sedemikian rupa, sehingga dia yakin untuk dirinya sendiri apa yang benar.
    Setelah itu, ia mengabarkan kebenaran yang ia temukan dalam Alkitab itu.

    Hal ini terpisah dari kesombongan. Kesombongan adalah sikap hati seseorang dalam hubungan dengan orang lain dan dengan Tuhan. Ada empat kemungkinan: seseorang bisa benar dan rendah hati, benar dan sombong, salah dan rendah hati, salah dan sombong. Baiknya kita semua mencoba untuk benar dan rendah hati. Memberitakan kebenaran agar semua orang lain tahu kebenaran, tidak berarti sombong.

  17. Dr. Steven says:

    GBIA Graphe tidak bertujuan untuk “berdebat” sebenarnya, tetapi memberitakan Firman Tuhan. Kami juga tidak memaksakan pemahaman kami kepada orang lain, tetapi menawarkan. Jika ada yang tidak mau, itu urusan dia dengan Tuhan.
    Jika seseorang mengimani sesuatu yang tidak ada dalam Alkitab, ya memang itu adalah dosa/kesalahan.

    Orang Farisi menyebut Yesus melakukan mujizat melalui kuasa Beelzebub, bukan karena mereka percaya demikian, tetapi itu hanya serangan karena mereka iri terhadap Tuhan.
    Kalau mereka mau meneliti Firman Tuhan, mereka akan melihat bahwa Yesus menggenapi Firman Tuhan dan mujizat-mujizatNya adalah asli dan membuktikan kemesiasanNya.

    Hari ini, gerakan kharismatik mengklaim karunia mujizat, bahasa lidah, dll. Tetapi jika diselidiki dengan seksama, secara logis maupun dengan Firman Tuhan, ketahuanlah bahwa semua itu palsu.
    Dan bahwa Iblis bisa melakukan mujizat tidak perlu diragukan:

    “Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, 10 dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.” (2 Tes. 2:9-10)

  18. wayyiqra says:

    Sepandai apapun anda menerangkan Alkitab, klo anda tidak percaya ayat yang anda sendiri terangkan, maka menjadi ga penting keterangan anda diatas. Ga ada perkataan apapun di dalam Markus 16:17-18, yang menulis ayat ini tidak ditujukan kepada semua orang percaya segala zaman dan terbatas pada zaman rasul saja. Adalah tafsiran berbahaya membagi-bagi Ayat Alkitab menurut waktu kesukaan anda sendiri, sedangkan ayat itu tidak membatasi periode waktunya. Ibr 13:8. Salam bro….

  19. Dr. Steven says:

    Justru saya sangat percaya ayat-ayat ini.

    Anda percaya kitab Imamat? Kenapa tidak melakukan kitab Imamat semuanya? Bukankah karena konteks dan bagian Firman Tuhan secara keseluruhan memberitahu kapan isi kitab Imamat dapat diterapkan?

    Saya percaya bahwa Paulus digigit ular lalu tidak mati, menggenapi Markus 16. Saya percaya 120 orang pada hari Pentakosta berbicara dalam bahasa baru, menggenapi ayat ini.

    Yang saya tidak percaya adalah bahwa semua tanda ini menyertai semua orang Kristen di sepanjang zaman. Saya tidak percaya itu karena Alkitab sendiri tidak mengajarkan demikian, dan juga karena realita.

    Intinya, silahkan baca lagi artikelnya baik-baik, poin-poin ini sudah dibahas di atas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *